Prologue

84 9 5
                                    

THE ORDER

©haeminchan

Agents!AU, Action, Sci-fi, Family
a PG-15 fiction series

Other than the cast everything that I write in this fiction belongs to me. Inspired by so many action and sci-fi movies and stories.

ENJOY

.

.

Prologue

.

The Nightshade Headquarters

January and the 5th winter after she join the Order

.

Tangan lentik itu kembali mengetikkan sederet kode dengan begitu cepat sementara telinganya terus fokus pada kondisi di sekitarnya. Berjaga-jaga seandainya ada serangan mendadak dari para pengawas berbadan kekar yang tengah mengelilingi gedung berlanggam klasik tersebut.

Dengan lihai, manik hazelnut itu terus menyisir setiap huruf yang membentuk kode di depan matanya. Semakin cekatan gerakan jemari di atas papan ketik hitam-putih itu, semakin jelas pula senyum kemenangan yang tercetak dengan apik di bibir sang pemilik. Beberapa menit berkutat dengan perlengkapan canggih yang terpasang di ruang penuh dokumen rahasia, tiba-tiba sebuah dengungan yang terdengar mematikan menguar dan menggema memenuhi ruangan. Sang pemilik manik hazelnut itu pun mengangkat paras cantiknya ke udara. Menatap sebuah kamera pengawas yang terpasang di sudut ruangan dengan senyum miringnya yang khas.

Quin, gadis Asia pemilik manik hazelnut tadi, segera mencabut USB putih yang telah selesai menyalin beberapa macam data penting dari ruang dokumen rahasia tempatnya berdiri saat ini. Indera pendengarannya samar-samar mulai menangkap suara teriakan dari berbagai arah di luar ruangan. Satu, dua, hingga empat jenis suara yang berbeda mulai terdengar lebih jelas.

"Do not let these mice escape from the building! Go and find them at any cost!"

Menoleh ke arah pintu yang terletak sekitar lima belas kaki dari tempatnya berdiri dan kembali melirik dua buah kamera pengawas di sudut ruangan—Quin melangkah dengan begitu tenang ke arah pintu masuk. Gadis itu bersiap untuk membuka pintu yang menghubungkan ruangan tersebut dengan koridor utama hingga telinganya kembali samar-samar menangkap sebuah suara dan menghentikan pergerakannya. Kali ini sumber suara tersebut adalah intercom yang terpasang di anting peraknya. Suara dari Sang Ketua Tim yang memberikan informasi bahwa lokasi tiga rekan termasuk dirinya berhasil ditemukan. Disusul dengan sebuah peringatan bahwa ia tidak boleh menambah keributan dan harus bergerak dalam diam sementara teman hacker-nya mengacaukan informasi pada alat pelacak yang dimiliki oleh musuh.

Gadis itu memutar bola matanya dan mendengus kesal. Menggumamkan berbagai gagasan yang menegaskan bahwa teknik penyamaran sudah tidak akan lagi berguna untuk membantunya keluar dari tempat ini—Quin segera melepas alat penyamaran yang sedari tadi digunakannya. Mengeratkan karet gelang yang mengikat surai light blond-nya dalam satu ikatan ekor kuda, dan memasang topi hitam hingga menutupi sebagian besar wajahnya.

Ia menggenggam sebuah senjata api seukuran handgun yang telah dimodifikasi dan mengangkat tangannya ke udara. Menembak kamera pengawas yang terpasang di kedua sudut ruang dengan sebuah peluru istimewa berbentuk bola dengan kaki laba-laba. Peluru ini akan membantu Quin untuk melumpuhkan kamera pengawas dan memudahkannya meretas sistem keamanan gedung—terutama sistem yang terhubung dengan ruang penyimpanan dokumen tersebut.

Setelah memastikan bahwa sistem keamanan di ruangan ini kacau, Quin menyambar revolver kesayangannya—dalam sekejap dan tanpa menimbulkan banyak suara sebuah tembakan kembali berhasil ia layangkan ke arah saluran ventilasi udara. Peringatan ketua timnya beberapa saat lalu, kembali terngiang di kepalanya. Membuat gadis itu berdecak kesal seraya tangan dan kakinya terus bekerja untuk membawa tubuhnya keluar dari tempat ini sekarang juga.

"Kenapa aku harus repot-repot bergerak dalam diam kalau mereka sudah berhasil menemukan keberadaanku—harusnya aku bisa mengatakan itu dan pergi lewat koridor utama! Tapi kenapa kau selalu menghentikan kesenanganku seperti ini, One?!"

Baru saja Quin akan melontarkan serentetan umpatan lain ketika manik matanya menangkap pergerakan kecil dari arah pintu masuk ruangan. Sepertinya para pengawas berbadan kekar itu sudah mulai menjamah ruangan ini.

"There! The ventilation duct!"

Dengan cekatan, salah satu tangannya segera merogoh ke dalam saku celana hitam yang dipakainya. Mengambil sebuah bola dengan diameter sekitar dua inci, dan melemparkannya ke arah jalan masuk saluran ventilasi yang tadi dirusaknya. Quin kembali mengulas senyum miring ketika mendengar suara berdebum dari ruangan yang baru saja ditinggalkannya. Menggumamkan sebaris kalimat tanda perpisahan bernada ancaman bagi mereka yang masih mencoba untuk menangkapnya.

.

.

"Go and enjoy your play with the kids, my dear enemy."

.

to be continued

.

.

A/N.
Yuhuuuu~ apa inii~ wkkwkwkwkwkwkkwk
Orang project Dreamer aja belom selese, ini udah ada project baru aja wkwkwkkwkwkwkw

Jadi sebenenernya project yang Dreamer itu statusnya [ON HOLD] guys, kenapa? Karena catatan plot saya terkait dengan project Dreamer menghilang entah kemana :"(((
Mohon doa dari kalian semua semoga saya bisa menemukan catatan dari cerita tersebut. (Saya juga mohon doanya semoga iKON segera comeback jadi mood untuk nulis ceritanya Hanbin balik lagi :((( mood-ku lagi turun jauh nih).

Semoga kalian suka dengan project baru saya yang akan sangat berpusat pada sci-fi, action, dan family ini. Review dan vote akan sangat membantu menaikkan mood saya melanjutkan cerita ini. Dan! Character Introduction dan cerita ini akan segera saya post juga! Selamat membaca dan vomment kalian saya tunggu ya!!!

With love,
Yayas. Yasmin. Mimin.

The OrderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang