S A T U - Broken Heart

7 2 0
                                    


Seorang gadis berlari di sepanjang koridor sekolah , tidak mempedulikan rambut sebahunya yang tertiup angin membuatnya berantakan.  Kelas 11 Ipa 3 adalah tempat yang ia tuju dimana ia ingin meminta penjelasan dan mencari tahu apakah kabar angin yang ia dengar dari beberapa siswa di sekolah itu benar.

"D-devon!!"katanya terbata-bata akibat nafasnya yang tidak teratur karena kelelahan berlari . Lelaki yang berdiri tepat di hadapannya menatapnya bingung sama dengan gadis yang berdiri di sampingnya. Setelah mengatur nafasnya gadis itu menatap devon lalu bergantian pada gadis yang di samping devon.

"Apa itu benar kalau kamu jadian sama Dila?!"Kata Tia mencoba memastikan bahwa kabar yang ia dengar dari teman sekelasnya itu tidak benar. Devon menaikkan alisnya sebelah sebelum sejurus kemudian menjawab pertanyaan Tia.

"Ah iya aku lupa kasih tahu kamu ya , kenalin pacarku Bianca"Kata devon dengan seulas senyuman berbeda dengan Tia. Hatinya remuk ketika mendengar kalimat yang keluar dari bibir Devon. Ternyata kabar angin yang ia dengar akhir-akhir minggu ini benar. Dan parahnya , Devon sama sekali tidak memberitahu Tia pasal ia telah jadian dengan Bianca.

Dengan senyuman dipaksakan Tia berkata "Selamat ya gue harap kalian berdua langgeng"

Devon tersenyum diikuti oleh Bianca disampingnya.

"Makasih tia , kau memang sahabat terbaik yang pernah gue miliki!"kata Devon sembari mengacak-acak rambut Tia gemas. Bianca yang melihat ini langsung memukul tangan Devon pelan.

"Dev , Jangan berantakin rambut Tia dong dia udah cantik dan rapi gitu"Bianca berkata ia terlihat cemburu , Devon hanya tertawa.

"Kamu cemburu ya? Mau aku berantakin juga rambut kamu?"Bianca mencubit lengan pacarnya gemas.

"Sakit sayang"

"Um..aku balik ke kelas dulu yq dev"Tia membuka suaranya menghentikan tawa Devon dan membuat Bianca beralih menatapnya.

"Oh ok"jawab Devon setelah itu Tia pergi meninggalkan pasangan baru tersebut karna ia tidak ingin menjadi obat nyamuk di antara mereka.

Tia menghapus air matanya yang hendak turun kasar. Siapa yang gak sakit ketika melihat orang yang selama ini kalian cintai di miliki oleh orang lain? Tia lah jawabannya.

***

"Tia lo kenapa?"Cinta--sahabat Tia selain devon memutuskan menanyakan keadaan sahabatnya yang datang dengan wajah suram. Ia tahu penyebab kenapa wajah Tia mendadak suram. Devon. Cowok populer dan digilai oleh banyak cewek yang merupakan teman Tia sejak dari lahir itulah jawabannya.

"Cinta..Devon selama ini pacaran sama Bianca diam-diam"

Cinta mendengus kesal , bukan merupakan rahasia lagi jika cinta tidak menyukai Bianca. Satu sekolah tahu bahwa hubungan antara Bianca dan Cinta sama sekali tidak baik. Pasalnya akibat Bianca menjadi orang ketiga dan merebut pacar Cinta yang kini adalah mantannya.

"Nenek sihir itu pasti goda Devon sampai-sampai Devon mau pacaran sama dia"komentar Cinta tidak suka. Pokoknya apapun yang berkaitan dengan Bianca , tanggapan cinta sangat buruk. Bianca sudah dimasukkan kedalam Black List Cinta.

"Apa sih yang dilihat devon dari Bianca?"lanjut Cinta. Tia hanya menempelkan kepalanya ke meja sebelum menghela napas.

Cinta menghela napas melihat kehidupan percintaan Tia yang menurutnya menyedihkan. Apakah gara-gara Tia dan devon temenan semenjak mereka kecil sampai-sampai Devon tidak melihat Tia lebih dari teman?

"Kan masih ada abang Jhoni disini"Cinta menoleh ke sumber suara tersebut sebelun memutarkan kedua bola matanya. Siapa lagi kalau bukan Jhoni? Teman sekelas Cinta dan Tia yang dandanannya acak-acakkan seperti anggota Gangster.

"Jijay pergi sana lo"kata Cinta jutek. Jhoni memonyongkan bibirnya membuatnya terlihat semakin menjijikkan di mata Cinta , terlepas dari wajahnya yang boleh di bilang lumayan ganteng.

"Iih cinta jahat!"Ujar Jhoni sambil memasang wajah pura-pura ngambek dan dengan nada manja seperti anak kecil yang pengin dibelikan es krim. Cinta menatap Jhoni dengan tatapan menjijikkan berbanding terbalik dengan pendapat cewek-cewek lain di kelas bahwa Jhoni itu terlihat cute apalagi dengan ekspresi begitu.Mungkin ada yang salah dengan kedua mata cinta.

"Tia kamu kenapa?"Kini Jhoni beralih kepada cinta dengan raut wajah khawatir.Memang, diam-diam lelaki yang disebut preman sekolah tersebut menyimpan perasaan dengan Tia. Sikapnya yang biasanya kasar dan suka menindas anak lain berubah 180° kalau dengan Tia. Ia mendadak menjadi pangeran berkuda putih sekaligus pelindung untuk Tia. Siapapun yang menyakiti Tia akan langsung berhadapan dengan kepalan tangannya.

Tia enggan menoleh untuk menatap Jhoni. Hatinya masih sangat sakit dan terluka. Butuh waktu yang lama untuk mengobati luka yang tidak secara fisik diberikan oleh devon kepadanya.

"Gue gak pa-pa"jawab Tia tanpa menoleh. Jhoni mengerutkan keningnya.

"Terus kenapa kamu gak semangat begitu? Kamu sakit? Sini biar aku antarin ke UKS"tawar Jhoni , siapapun yang mendengarnya berpikir Jhoni terlalu berlebihan namun ia tidak peduli. Ia sangat menyayangi Tia lebih dari apapun setelah ibunya dan Allah.

Tia mengangkatkan kepalanya , menatap Jhoni dengan seluas senyuman palsu.

"Gue gak apa-apa kok , jhon. Lo gak perlu khawatir"kata Tia. Ya memang begitu padahal di dalam hati yang paling dalam dirinya sangat sakit.

Jhoni masih tidak yakin , Tia tidak bisa membohongi dirinya. Dia mungkin bisa berbohong dengan berkata seperti itu namun kedua mata cokelat tersebut tidak dapat membohongi Jhoni.

'Si brengsek itu' Batin jhoni kesal. Ya , Jhoni sudah tahu bahwa Tia itu sangat menyukai Devon dan itu membuat hatinya sedikit kecewa tapi walaupun begitu perasaanya terhadap Tia tidak bisa semudah itu terlupakan.

Dia akan membayarnya nanti

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hurting HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang