#1

464 14 0
                                    

"Hei li ... ngapain lo ngelamun aja kaya ayam pengen kawin."celetuk robi tiba-tiba pada ali yang sedang duduk di kantin sekolah.

"Lo bisa gak sih kalo gak kagetin gue ?!"jawab ali sambil menatap malas kearah robi.

"Yaelah li ..  lo si ngalamun aja gue udah jalan dari depan lo tadi tapi mata lo gak sedikitpun kedip buat gue"sanggah robi kesal pada ali.

Ali kembali menatap lurus kedepan, mencari pemandangan indah yang sedari tadi ia pandang.

"Lo liatin apaan sih li ?"tanya robi lagi-lagi membuyarkan lamunan ali.

"Lo bisa diem gak sih gue lagi nikmatin indahnya ciptaan Tuhan"ucap ali tanpa melihat robi.

Robipun ikut melihat ke arah depan karena penasaran dengan apa yang sedang di pandang sahabatnya ini sampai-sampai tak berkedip sedikitpun.

"Hmmm... pantesan melotot aja tu mata. Orang ada prilly di depan"ucap robi menyindir ali.

"Gila ... cantik banget dia nyet, baik lagi.Tipe gue banget."puji ali pada prilly yang ia ucapkan pada robi.

"Anak orok juga tau keles kalo prilly itu emang cantik. Tapi gue heran deh ama lo kenapa gak lo pepet aja tu si prilly ?"tanya robi heran pada ali.Robi tahu bahwa Ali sudah menyukai prilly sejak kelas satu dan kini mereka sudah naik menjadi kelas 2.

"Gue itu belom berani deketin dia sekarang."ucap ali pada robi.

"Terus kapan lo beraninya nunggu lebaran monyet ?? keburu diambil orang baru tau rasa lo!"ucap Robi ketus pada ali.

"Yeee... kenapa jadi elo yang sewot ?!"ucap ali heran pada robi yang terlihat geram padanya.

"Habisnya gue itu gemes liat lo , kalo suka ama cewek ya disamperinlah dipepetin biar bisa jadian siapa tau perasaan lo bersambut ??"jelas robi pada ali.

"Sekarang waktunya belom tepat nyet , masih pake seragam putih abu-abu masa mau pepet"in aja."elak ali pada robi.

"Heii broo normal kali seusia kita buat suka ama cewek ataupun pacaran ??"jelas robi lagi pada ali.

"itu sih buat lo , kalo gue gak mau ya sampe punya paguyupan mantan kaya elo yang mantannya bejibun dari TK sampe SMA. Gue maunya cuma ada satu wanita dihidup gue yang pertama dan terakhir."jelas ali dengan pandangan yang masih tertuju pada prilly yang sedang makan bersama teman-temannya.

Robi menanggapi ucapan ali dengan anggukan sambil menyantap makanannya. Rasanya ia sudah lelah untuk meminta Ali menyatakan perasaannya pada Prilly. Tapi prinsip yang ada pada diri Ali begitu kuat tak tergoyahkan. Prilly adalah teman satu sekolah Ali dan Robi mereka satu angkatan ,satu jurusan namun berbeda kelas. Ali dan Robi berada di kelas IPA 1 sedangkan Prilly berada di kelas IPA 2. Prilly adalah anak dari pemilik sekolah di sekolah Ali dan Robi , namun sifat dan sikap Prilly yang lembut dan tidak sombong karena statusnya itu yang membuat Ali tertarik pada Prilly. Sudah sering kali Ali mencuri pandang pada Prilly. Bahkan Ali memberikan hadiah saat ulang tahun Prilly saat di kelas 1 dengan meninggalkan kado diatas meja  Prilly tanpa memberi nama pengirimnya. Tapi Ali tahu jika Prilly menyukai hadiah pemberiannya karena hingga saat ini hadiah Ali selalu dipakai oleh Prilly.Bell tanda masuk pun berbunyi semua siswa yang berada di kantin berhamburan untuk segera masuk ke dalam kelas tak terkecuali Ali dan Prilly.

"Sebelum pelajaran dimulai bapak mau menyampaikan informasi penting untuk kalian."ucap Pak Doni pada semua muridnya. Pak Doni adalah wali kelas Ali.

Semua murid dengan seksama mendengarkan informasi yang disampaikan oleh pak Doni.

"Akhir minggu ini kita akan mengadakan camping khusus untuk semua kelas IPA , acara ini ditujukan untuk seleksi pemilihan calon siswa yang akan mengikuti lomba cerdas cermat. Dalam camping nanti akan ada chalenge yang akan diadakan sebagai ujian atau seleksi. Nantinya sekolah akan menunjuk dua orang siswa untuk mewakili sekolah kita."jelas pak Doni pada murid-muridnya.

"Lii ... berarti Prilly ikut dong ?"bisik Robi pada Ali yang duduk disebelahnya.

"Yaiyalah ikut kan dia juga anak IPA"ucap Ali datar pada Robi.

"Lo harus manfaatin camping ini buat deketin Prilly ya ... seenggaknya lo buat dia kenal sama lo. Jadi gak cuma lo yang jadi pengagum rahasia dia."nasihat Robi pada Ali. Ali hanya menghela nafas mendengar ucapan Robi.

Bel pertanda waktu pulang pun berbunyi semua murid berhamburan keluar sekolah untuk pulang ke rumah masing-masing. Ali berjalan santai keluar dari kelasnya sambil merapikan tasnya tanpa melihat disekitarnya tiba-tiba ...

"Buuugh..!!!!!"
Ali terjatuh karena menabrak sesuatu. Ali melihat kearah sampingnya ternyata dia menabrak seseorang yang kini jatuh disampingnya. Ali segera bangkit dan mengulurkan tangannya untuk membantu orang yang ia tabrak.

"Ma..maaf gue gak sengaja"ucap ali gugup pada orang itu. Ternyata yang ia tabrak adalah Prilly.

"Enggak papa kok."ucap Prilly sambil tersenyum pada Ali.

Prillypun berlalu dari hadapan Ali. Mata Ali tak lepas dari Prilly. Prilly seolah memiliki magnet untuk matanya sehingga terus menatap lekat pada Prilly.Diam-diam Ali mengikuti Prilly dari kejauhan. Ali melihat Prilly memasuki mobilnya untuk pulang. Setelah memastikan gadis istimewanya pulang Alipun bergegas menuju motornya untuk pulang ke rumah.

"Assalamualikum bun, Ali pulang  ??!"ucap ali saat memasuki rumahnya.

"Eh ... udah pulang cepet ganti baju deh habis itu kita makan oke !"seru Resi pada Ali.

"Siap bunda"jawab ali kemudian berlalu menuju kamarnya.

Alipun meletakkan tasnya diatas meja belajarnya. Iapun segera mengganti pakaian sekolahnya dengan pakaian santai. Setelah selesai ali bergegas menuju meja makan karena bundanya telah menantinya untuk makan siang bersama.

"Ni .. bunda masakin makanan kesukaan kamu sayang makan ya yang banyak."ucap Resi pada putra kesayangannya.

"makasih bun, tau aja kalo Ali lagi laper."ucap ali sambil tersenyum

"gimana li tadi sekolahnya ?"tanya Resi pada Ali sambil menikmati makan siang.

"Asik sih bun, Oh iya.. tadi pak Doni bilang kalo akhir minggu ini khusus anak IPA mau ngadain camping bun buat seleksi lomba karya ilmiah gitu."tutur Ali pada bundanya.

"Oh ... gitu bagus dong siapa tau aja kamu bisa terpilih kan li"ucap Resi menyemangati Ali.

"Semoga aja sih bun , Ali juga pengen sih bisa wakilin sekolah buat lomba itu."ucap Ali pada bundanya.

"Kalo gitu kamu harus giat belajar biar keinginan kamu terwujud."ucap Resi pada Ali lagi.

Ali memang anak yang rajin dan berbakti pada orang tuanya. Ali selalu mendengarkan nasihat dari orang tuanya. Setelah makan Ali pamit kepada bundanya untuk beristirahat dikamar. Ali merebahkan badannya diatas ranjangnya, Ali mengambil sebuah foto dari dalam nakasnya. Dipandangnya lama dan ditatapnya dalam-dalam foto itu.

"Kamu itu istimewa"gumam Ali sambil menatap foto Prilly.

Ali beralih duduk didepan meja belajarnya mengeluarkan secarik kertas dan menorehkan penanya diatas kertas. Hampir setiap hari Ali menulis surat yang ia tujukan untuk Prilly tapi tak ada satu suratpun yang sampai ke tangan Prilly. Entah sudah berapa banyak surat yang telah ia tulis untuk Prilly, Ali seperti tanpa lelah dan tak pernah habis ungkapan kata untuk Prilly.

"Ini caraku untuk mencintaimu."ucap Ali saat mengakhiri tulisan suratnya. Ali menyimpan surat tersebut dalam laci di meja belajarnya. Entah kapan Ali akan memberikan semua surat itu pada Prilly , Alipun tak pernah tahu.

Setelah menulis surat Ali merebahkan badannya diatas ranjang kembali membayangkan wajah Prilly hingga membawa angannya ke dalam mimpi.

Surat Cinta Untuk PrillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang