Prolog

131 40 28
                                    

Aku, Yumika biasanya
dipanggil dengan nama Mika umur 14 tahun, tingginya 158cm, aku adalah anak tanpa orang tua entah siapa orang tua aku.

Flashback On~

Waktu kecil aku dibuang ditepi sungai untuk saja aku diasuh sama orang yang tidak bisa mempunyai anak, waktu itu mereka sangat perhatian sama aku, tapi kok lama kelamaan aku terkejut melihat sifat mereka. Mereka mulai berubah berbeda jauh dari diri mereka dulu entah apa penyebabnya aku kurang tau karna waktu itu ku masih anak kecil. diantara perubahannya, seperti ayah ku menjadi seorang pemabuk yang jarang pulang sementara ibuku despresi dengan keadaan rumah tangganya. Jadi semua amarah ibuku sering diluapkan kepadaku, kalo saja ayahku pulang aku juga akan disiksanya.

Saking lamanya waktu berjalan, sekarang aku sudah berumur 9 tahun, sekarang aku mulai belajar di sekolah dasar. biasanya aku kesekolah sering memakai pakaian tertutup karena aku mau menutupi luka dari hasil aniyaya kedua orang tuaku contohnya seperti ditampar, dipukul pakai kayu, disiram pakai air panas, dll.

Guru guru sekolah sering bertanya tanya kepadaku.

"Kenapa kamu berpakaian seperti itu"tanya guru.

"Hemz...anu, ini...ini..ini"dengan muka gugup.

"Iya..kenapa, kan ada baju sekolah, bajunya juga diberikan oleh sekolah secara gratis"sambil memegang sebelah tangan ku.

"Ini aku !!! terkena penyakit yang setiap saat aku sering kedinginan"dengan tegas ku jawab.

"Yasudah ibu pergi mengajar dulu yah...Dah!" melambaikan tangannya kearahku.

Adapun setiap aku masuk kelas teman teman ku sering membicarakan ku dan aku sampai sekarang tidak mempunyai teman.

"Hei..coba lihat dia,dia kelihatan culun yah"berbisik-bisik dengan orang disamping.

"Iya..mukanya juga setiap hari juga terlihat burem"yang disampingnya ikut berbisik bisik.

"Hemz..."ku pun tersenyum.

Aku ku susul mereka yang sedang membicarakan aku tersebut.

"Hai, teman teman ngobrolin apa, boleh ikut gak"dengan muka manis.

"Gak boleh..."jawab diantara mereka.

"Lah kenapa, kalian bercanda yah"sahut sambil tersenyum.

"Udah lah..lagian kamu gak asik juga, dasar anak monster"salah satu mereka menendang ku.

"Iya bener"bentak mereka semua.

"Sudah sana !!! pergilah..hus..hus..hus"mencoba mengusir ku.

Ku pun langsung lari meninggalkan sekolah berniat tidak mau lagi pergi ke sekolah untuk selamanya dengan napas yang terhengal hengal dengan air mata yang menetes, entah aku pergi kemana. kalo aku kerumah pasti aku akan disiksa orang tuaku jadi aku coba mencari tempat lain. sudah berkali kali aku diperlakukan seperti itu oleh mereka dan ini yang akan menjadi terakhir kalinya. sampai lah aku dirumah yang kiranya tidak ada orang yang menghuninya rumahnya. rumah tersebut tampak berserakan dipenuhi dengan lumut dan mulai rapuh. aku langsung berlari menuju dapur rumah itu sambil menagis sendirian.

"Kenapa ini harus terjadi padaku"menangis ketakutan.

"Apa salah ku, padahal aku tidak melakukan hal yang salah pada mereka"bicara sendiri.

"Apa ku harus membalas perbuatan mereka"lalu berdiri dengan menggenggam tanggan.

"Ya...benar ku harus membalas perbuatan mereka"sambil mengambil Cutter berkarat yang berserakan dilantai rumah itu.

"Terutama kedua orang tua ku, mereka harus merasakan apa yang dirasakan aku sekarang"tersenyum sendiri.

"Wajar kan...mereka semua tak pantas juga hidup kalaupun mereka terus hidup mereka akan menyiksa dirinya sendiri"tertawa terbata bata.

"Ihihihi...ihihihi..ihihihi"tertawa dengan nada pelan.

"Hahahahaha"tertawa bebas.

Lalu aku keluar dari rumah itu sambil membawa cutter yang kuambil tadi, bukan hanya cutter yang ku ambil bahkan semua senjata tajam yang ada dirumah itu aku ambil. lalu aku pikir aku harus berada disini sementara, dengan membiarkan mereka hidup sebentar karna aku beniat akan membunuh mereka yang membenci aku. tak lama kemudian aku mulai kelaparan semenjak dua minggu lalu ku tidak makan apa apa lalu semenjak itu aku sering mengambil makanan warga tanpa sepengetahuan mereka. Satu bulan berlalu kurasa ini waktu yang tepat untuk bertindak. malam harinya aku mulai bertindak dengan wajah yang senyum senyum sendiri tak sengaja aku melihat teman teman ku itu, dan tak kusangka tujuan ku sekarang sudah ada didepan mata, Dengan cepat kususul mereka. setelah itu ku pancing mereka ditempat yg gelap tidak ada orang.

"Hei..kamu Yumika kan...eeh..eeh... mau kemana tunggu"mencoba menggapai ku.

Lalu ku lari dan mereka mengikutiku dibelakang dan sampai lah ditempat tujuan ku.

"Yumika kamu kenapa lari dari kami"tanya salah satu dari mereka dengan nafas yang terhengal hengal, sementara aku hanya terdiam.

"Jangan jangan takut sama kami yah..Monster"mendorong bahu kiri ku.

"Eeh..Yumika kenapa kamu tidak masuk sekolah lagi, kami jadi kesepian gak ada lagi yang bisa kami bully"mendorong kepalaku.

"Oi..Yumika ngomong dong"menampar muka ku.

"Ayo cepat ngomong gak"menekik leherku.

"Cepet ngomong"bentak mereka.

"Hahahahahaha..."mereka serentak tertawa.

Lalu ku coba melepaskan cengkraman orang itu dari leherku
Tapi mereka tidak mau menyerah tetap saja membully ku waktu itu.

"Ihiihihi...ihihihi.."ku tertawa kecil.

"Eeh,kenapa kamu ketawa?"menampar pipiku.

"Apa kalian sudah puas"sambil memegang cutter.

"Yumika..jangan bercanda deh"muka ketakutan.

"Coba banyangkan kalo kalian diposisi ku kalian akan frustasi kan"meletakan cutter dimulut.

Mereka mencoba mengelak ku, dengan muka takut mereka sering mengucapkan kata "AMPUN"aku terus berjalan kearah mereka sambil membawa cutter, mereka mencoba lari tapi itu adalah jalan buntu. diantara mereka hanya ada satu yang berani menantang ku dan orang itu semakin membuatku hilang kesabaran, lalu dengan hawa nafsu aku telah membunuh orang itu, jadi sekarang cutter ku sudah berlumuran darah dan aku juga berlumuran darah. mereka terkejut melihat teman mereka terbunuh oleh ku. lalu mereka semua mencoba mengeroyok diriku dengan penuh semangat mereka berniat mau membunuh ku juga. aku pun mulai melakukan serangan serangan, dengan mengoyak ngoyak tubuh mereka. Dengan cepatnya mereka terbunuh ditangan ku. jadi yang sekarang disekitar ku itu adalah para mayat.

"Itulah akibat dari perbuatan kalian, adai saja aku diam saja mungkin aku yang seperti kalian, ku tidak akan menyerah demi hidupku, lagian kalian tidak pantas juga hidup jadi pujilah aku yang telah membuat kalian nyaman dialam sana"gumam aku.

"...Jadi ini kan monster yang kalian inginkah..."aku tersenyum.

Lalu ku pergi meninggalkan tempat kejadian dengan sekujur tubuhku yang bergelumuran darah. kembali lah aku ketempat rumah itu...

~To Be Continue~

Sampai disini dulu ya bagian awalnya..ceritanya
Maaf kurang bagus lagian masih proses belajar buat ngarang.
Penasaran kelanjutannya...?
Jangan lupa vote and comment yah
Butuh kritik dan saran agar bisa memotivitasi ku dalam bekarya.

******
Note:
Jangan lupa vote kalau bagus untuk memotivitasi daku dalam bekarya dan kritiknya kalo jelek agar daku bisa memperbaikinya😄😄😄

The Curse of DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang