Ch.5 Niat Buruk

32 4 0
                                    

Tangan kecilku menarik tangan Zedd, kami pun segera berlari cepat menuju mereka. Tetapi setelah Aku dan Zedd sampai kearah mereka,
Tetesan Air Hujan yang bening, secara drastis mulai berjatuhan mengitari Tubuh kami semua. Menurut aku tetesan Hujan ini seperti rintihan semua orang yang ada di neraka dan perasaan semua orang yang berada disini, terasa semua penderitaan itu dicurahkan kepada hujan ini.

Semakin Deras, hujan pun tak henti, terpaksa kami berlindung dipohon besar untuk semetara, kami bingung harus kemana dan susah untuk bergerak karna tetesan hujannya sangat kuat dan juga hujannya lebat. Tapi, untunglah didepan kami ada rumah. Terlihat tampak jauh, mungkin sekitar 15 meter. Jadi dengan keputusan Lesto, dia mengambil beberapa daun pisang yang besar dipohon sebrang, kemudian membagikannya kepada kami.

"Daun ini sangat berguna bagi kita, jadi daun ini, sekarang kita gunakan untuk pergi kerumah yang ada disana" Lesto menunjuk kearah rumah asing sementara kami hanya terdiam kebingungan dan mengangguk.

Sedikit demi sedikit kayaknya sore hari mau berakhir. Kayaknya lagi-lagi aku ditinggalkan oleh mereka, bigitu juga River seakan-akan tidak peduli lagi padaku. Hatiku seakan akan terbakar melihat tingkah laku mereka yang tidak peduli sama aku. Jadi aku putuskan membentur-benturkan lutut kaki kiri aku kepohon disamping aku, sampai lutut kaki aku cedera dan membengkak.

Segeralah aku susul mereka yang menduhului aku tersebut. Dengan kaki yang compang-camping, aku berlari kecil untuk menyusul mereka. Dipertengahan jalan aku pura-pura terpeleset, dan meminta bantuan kepada River. Setidaknya waktu itu River langsung menyesulku dan membantu aku.

"TOLONG!! TOLONG AKU RIVER!!!"
teriak aku sehingga River menyusul dan juga mereka berlima.

"Kenapa!?" Sahut River dengan panik.

"Aku terpeleset!! Kaki kiriku terasa sakit sekali". Sahut aku menyucurkan sedikit air mata.

"Lutut kamu bengkak. Aku yakin Noumi bisa menyembuhkanya, yakan Noumi." Kata River sementara Noumi hanya tersenyum dan mengangguk membenarkan nya.

"Yasudah..Mika kamu naik kepundak aku saja, biarkan aku menggendong mu!?" Ajak River kepadaku dengan senyum manisnya.

Gak sia-sia juga aku berbuat seperti ini, ternyata ada hikmahnya juga.
Tetapi kenapa mereka memandang aku seperti orang asing, ketika aku dalam pangkuan River.....

Kemudian kami segera berlari menuju Rumah itu dan menerobos masuk kedalam.

"Suasananya hening sekali...gak ada orang?" Ucap Lesto ketakutan.

"Anjerr... Elu kira ini diskotik, ingat Lesto ini bukan dunia kita"
Sahut Nike yang memangku bahu Lesto.

Semuanya asik ngombrol basa basi. Hanya River saja yang masih mempedulikan aku, itupun dibantu oleh Noumi-_-

"Masih kuat kan?" Tanya River kepadaku lalu aku hanya mengangguk.

"Noumi...Noumi...Noumi" teriak River memanggil Noumi yang sedang asik ngobrol bersama yang lain.

"Ada apa...River?" Sahut Noumi.

"Kamu bisa sembuhin Mika kan?"
Pinta River lalu Noumi segera memeriksa bagian yang sakit ditubuh aku.

"Hemz... Akan aku usahain deh karna Mika kan sahabatku!!" Ucap Noumi mengelus kepalaku lalu pergi kedapur untuk membuat obat.

"Mungkin dirumah ini ada kamar, jadi, aku antar ke kamar saja yah, agar bisa istirahat!!"

River menggendong Aku untuk mencari kamar, Kami pun menaiki anak tangga, tetapi pada anak tangga terdengar suara kresek-kresek. Semakin tinggi kami menaiki tangganya dengan cepatnya kami terjatuh akibat anak tangganya sudah kropos, untung saja Zedd lewat dengan membawa kasur tebal dari bawah tangga. Aku dan River terjatuh dengan empuk di balik kasur tetapi yang paling parah Zedd karna dia tertindih dibawah kasur sementara kami diatasnya.😄

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Curse of DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang