Chapter 1

58 9 1
                                    


Aku berlari menyusuri jalanan yang sepi sambil sesekali menengok ke belakang. Jalanan ini sangat sepi dan gelap, hanya ada darah dan air yang tergenang di permukaan jalan. Apa yang terjadi dengan kota Jakarta? Mengapa kota yang sangat ramai dan padat penduduk seperti kota Jakarta menjadi sepi dan suram seperti ini?

Tiba-tiba ada sesuatu yang bergerak disebrang jalan. Semakin lama semakin mendekati ku dan aku bisa melihat ada banyak orang berlarian ke arah ku, siapa mereka? Mengapa mereka terlihat kacau dan berantakan? Apakah ada tawuran di dekat sini? Aku menunggu mereka di sebrang jalan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Tapi semakin mereka mendekat kearah ku semakin ku lihat ada yang tidak beres. Mereka semua sangat berantakan dan berlumuran darah. Sebenarnya kenapa mereka semua?

Salah satu dari mereka mendekat ke arah ku sambil menggertakan gigi mereka. Dan tiba-tiba......

Ringgg.....Ringggg.......

Bruk.....

Ah sial....

Aku kesiangan!!!!

Segera saja aku bangun dari lantai sialan ini dan bergegas masuk ke kamar mandi untuk melakukan rutinitas ku.

Beberapa menit kemudian aku keluar dari kamar mandi dan memakai seragam sekolah ku untuk bergegas berangkat ke sekolah. Ku lirik sebentar penampilan ku dikaca. Not bad....maklum aku terlahir dengan wajah yang lumayan lah yah (Peace). Segera aku turun dari dari lantai dua kamar ku dan menuju meja sarapan. Dan yappp....tidak ada siapa pun disini. Aku sudah biasa menghadapi situasi seperti ini.

Baiklah waktunya perkenalan....

Hai semua nama ku Jena Jenandra. Aku duduk dikelas 2 SMA di salah satu SMA Negeri di Jakarta. Dan aku termaksud anak broken home. Because yahhhh....kalian tau lah seperti apa anak broken home itu. Oke sekian perkenalan singkat mengenai diriku, aku harus segera berangkat ke sekolah sebelum terlambat dan mengacaukan segalanya.

Aku berangkat dengan angkutan umum yang sekarang sangat marak di Jakarta yaitu Grab. Pasti kalian juga seringkan menggunakan transportasi ini. Yahhh....ini sangat praktis dan murah....

Beberapa menit kemudian aku sampai di SMAN 80 Jakarta. Dan untung saja aku tidak terlambat. Aku langsung naik ke lantai tiga dimana kelas ku berada. Aku berada di kelas XI IPS 4. Kelas yang sangat yahhhh bisa ku bilang membosan kan. Mereka (teman-teman ku) sangat berisik dan membosankan. Aku hanya memiliki satu teman dikelas tersebut.

"Wehh....Kesiangan luh?"

"Biasa...abang grab kelamaan datengnya" Jawab ku sambil duduk disebelahnya

"Cie.....waiting abang grabb" Jawabnya sambil cengar-cengir kaya goblin (Goblok ngeselin)

"Halah...kaya lu engga aja" Jawab ku dengan malas.

"Eh tau gak...."

Ucapnya terpotong oleh pengumuman yang berbunyi di radio sentral yang menyuruh semua siswa-siswi turun menuju lapangan untuk melakukan upacara.

"Udah yuk ah turun" Ajak ku kepada Sarah

Yah dia teman ku satu-satunya di kelas tersebut.

"Yukkk....."

Lapangan sudah terisi sebagian, karena yah seperti yang kalian tahu bahwa anak-anak seperti kita paling malas disuruh baris. Dan akan memakan banyak waktu hanya untuk baris. Tiba-tiba sarah menoel pundak ku

"Jen....Jen....Elang....Jen"

"Sstt....bisa gak sih gak usah kenceng-kenceng gua juga udah ngeliat kali dari tadi" Jawab ku ketus.

"Hehe...sorry. Gilaaaa yah dia ganteng banget...." Jawab Sarah sambil cengar-cengeir kaya goblin.

Yapppp.....seseorang yang kami bicarakan adalah Elang Pramudyo. Dia adalah laki-laki yang aku sukai sejak kelas 1 SMA. Dia tipe seorang lelaki tampan, manis, sholeh tapi tidak terlalu terkenal. Pas banget deh porsinya. Tetapi tetep aja banyak banget yang suka sama dia. Hufftttt.....susah sih orang ganteng mah.

Dia selalu menggunakan topi dimana pun dan kapan pun. Mungkin pengecualin kalo dikelas karena bisa-bisa dia di maki-maki guru kalo make topi dikelas. Dia duduk di kelas XI IPA 1 huftttt.....sangat jauhhhhh sekali untuk dijangkau.

Dia sangat-sangat sempurna menurut ku. Diaaa....ahhhh susah untuk dijelaskan dengan kata-kata.

Dia hanya mengenalku sekilas saja. Karena aku berteman dengan orang yang dia kenal maka dia mengenal ku. (susah dimegerti yah maaf)

Oke lupakan soal itu. fokus dan khidmat untuk menjalankan upacara.

Upacara bendera sudah mencapai saat yang ditunggu-tunggu yaitu pengibaran bendera. Biasanya kalo aku dan teman-teman ku sih menunggu-nunggu apakah mereka (para pengibar) mengibarkan bendera dengan benar atau terbalik. Tetapi kita lebih sering menunggu moment bendera terbaliknya dari pada bendera di kibarkannya haha....maklum saja itu menjadi moment langka yang jarang terjadi.

Cuaca hari ini mendadak mendung, akan pertanda apakah ini? Ahhhh....aku baru ingat suasana seperti ini sama seperti mimpi ku tadi malam. Tapi mimpi tadi malam terpotong begitu saja... apa yang aku mimpikan yah tadi malam, aku lupa....

Setelah selesai pengibaran bendera. Suasana menjadi hening dan langit semakin gelap. Tiba-tiba penjaga gerbang sekolah ku berlarian ke arah lapangan sambil berteriak kanibal....kanibal....

Semua orang yang berada dilapangan menengok untuk melihat apa sebenarnya yang terjadi.

"Apaan sih, ada apa?" Tanya Sarah sambil jinjit-jinjit disebelah ku.

"Kanibal....Pak satpam tadi teriak kanibal rah"

"Kanibal?"

Dan seketika seluruh orang berlarian tidak beraturan.

Aku dan sarah pun ikut berlarian karena kita terdorong oleh orang-orang di sebelah kita. Mendadak suasana berubah riuh dan suara orang terjatuh dan minta tolong pun bersahutan.

Ada apa ini sebenarnya? Apa benar itu Kanibal?


Blood RuinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang