Pemeran:
Mama: Ellina Meurica Lie
Kakak: Zen Abel Firera
Adik: Sora Firera Alexandria
-------------------
"MAMA!!!! KAK ZEN NAKAL!!!" Teriak Sora mengadu akan kenakalan kakak laki-lakinya dari ruang khusus untuk bermain.
"Zen, kamu apain Sora?" Tanya Eurica, Mama mereka sambil menghampiri mereka dari dapur dan langsung duduk bersilang di depan mereka berdua.
"Zen gak apa-apain adek kok. Sora asal tuduh tuh!" Ujar Zen membela dirinya.
"Bohong tuh Ma! Tadi kak Zen buang mainanku!" Adu Sora lagi.
"Gk! Aku gk buang mainanmu kok! Sok tau!" Balas Zen dengan nada suara yang tinggi.
"Bohong!" Balas Sora lagi dengan suara yang sedikit berteriak.
"Gk! Kamu yang bohong!"
"Kamu!"
"Kamu!"
"Kamu!"
.
.
.
.
Adegan tuduh menuduh antara Zen dan Sora pun terjadi sampai sekarang. Mereka saling tuduh menuduh dengan suara yang tinggi dan membuat Eurica bingung ingin percaya kepada siapa. Eurica sangat kesal dan mulai emosi karena kedua anaknya saling tuduh menuduh, berteriak-teriak, dan tidak ingin jujur.
"UDAH! KALIAN BERDUA DIAM! MAMA PUSING DENGER KALIAN BERANTEM! KAMU ZEN, KAMUKAN UDAH UMUR 7 TAHUN SEHARUSNYA KASIH CONTOH YANG BAIK KEPADA ADIKMU YANG BARU BERUMUR 6 TAHUN!" Eurica akhirnya pun berteriak dan akhirnya Zen dan Sora pun berhenti untuk saling menyalahkan.
Eurica menarik napas melalui hidung lalu menghembuskannya dari mulutnya.
"Zen, Sora, ayo jujur sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Eurica yang sudah dapat mengontrol emosinya.
"......" Tidak ada satupun dari mereka yang ingin menjawab pertanyaan Eurica.
"Mama ulangi, siapa yang mengganggu siapa?" Tanya Eurica dengan pertanyaan yang berbeda namun intinya sama.
"....." Sama seperti tadi, tidak ada satupun yang menjawabnya, baik Sora maupun Zen. Mereka berdua hanya menundukan kepalanya dan tidak berani untuk membuka mulutnya.
"Ok, kalau kalian gak mau kasih tahu Mama apa yang terjadi, kalian tidak akan boleh makan cemilan sore nanti!" Ancam Eurica lalu berdiri dan berjalan keluar dari ruang bermain anak-anak.
Karena ancaman itu Sora dan Zen pun saling bertatap dengan wajah yang khawatir tidak akan dapat cemilan.
"Uhm.. Mama tunggu.. a..aku yang salah, aku minta maaf." Ucap Zen dengan suara yang kecil tetapi masih tetap terdengar di telinga Eurica.
Sebelum berbalik melihat kedua buah hatinya, Eurica tersenyum lalu berbalik badan dan langsung memeluk Zen dan berkata, "Gitu donk! Ini baru anak Mama!"
Eurica memeluk Zen lumayan lama dan akhirnya Eurica melepas pelukannya, "Oh iya, memang kenapa sih kalian berantem?"
Zen tidak menjawab, dia hanya mengisyaratkan Eurica untuk menunduk dan Zen ingin membisikkan sesuatu. Karena sifat Eurica yang sangat 'PEKA', dia mengerti dan langsung menunduk dan Zen langsung mulai adegan bisik-bisik tetangganya,
"Jadi gini Ma, tadi si Sora lagi main acara minum teh dengan bonekanya dan aku lagi main robot-robotan. Aku lihat Sora dan ingin juga ikut bergabung tapi aku gak berani bilang langsung jadi aku langsung menarik boneka tedy bear kesayangannya dan menyingkirkannya dari lingkaran itu. Saat aku ingin duduk di situ si Sora langsung nanya aku ngapain lempar bonekanya dengan nada kesal dan karena aku tidak mungkin mau bilang secara langsung kalau aku mau ikut juga aku langsung bilang aja kalau bonekanya itu menyebalkan, ganggu pemandangan dan akhirnya dia teriak manggil Mama.." cerita Zen panjang lebar.Eurica menahan tawanya dan berkata dengan pelan sampai Sora tidak bisa mendengarnya, "Pffttt... kamu ini ada-ada aja sih Zen.. dia ini adekmu, bukan siapa-siapa jadi kalau ma... mpphh.." belum selesai berbicara, mulut Eurica di bekap (di tutup) oleh tangan mungil Zen dan mengisyaratkannya untuk tidak menceritakannya dan Eurica mengangguk lalu melepaskan tangannya dari mulut Mamanya.
"Udahlah Mama mau masak dulu, kalian main yang rukun di sini ya.. byeee~~~~" Ucap Eurica dengan gaya yang sangat... euw.. :v
"MAMA CEMILANNYA DAPET KAN??" Tanya Sora dengan berteriak karena Eurica sudah lumayan jauh dari mereka.
"IYA!!" Balas Eurica dengan berteriak juga dan seketika tiba-tiba kembali hening.
"Tadi kakak bisikin apa sama Mama?" Tanya Sora yang keponya kumat lagi dan dia mendekatkan mukanya dengan muka Zen.
"Eeeh.. bu.. bukan apa-apa kok." Balas Zen dengan muka yang malu (?) entah lah dia malu karena apa.
"Bener?" Tanya Sora dan semakin mendekatkan mukanya dan sekarang ujung hidung merekapun bersentuhan.
"I.. iya Sora! Kamu ngapain sih ampe sedeket ini??" Ucap Zen sambil menutup kedua matanya dan kedua pipinya jadi memerah seperti tomat. >////<
"Gk apa-apa kok. Sora pernah baca di internet kalau kita mendekatkan muka kita dengan orang yang kita curigai katanya dia akan langsung berkata jujur." Ucap Sora dengan muka polosnya lalu kembali duduk di depan Zen. .w.
"Tapi, kita inikan saudara, kenapa mukamu jadi merah seperti tomat dan malah seperti malu begitu?" Tanya Sora lagi.
"Uhmm.. mu.. mungkin aku cuman kaget doank tadi.." Jawab Zen.
"Sejak kapan kau kaget sampe segitunya?"
"E.. entahlah.. udahlah aku mau main lagi"
"Aneh.." gumam Sora dan langsung melanjutkan acara minum tehnya dengan para sahabatnya, maksudnya bonekanya.
Zen POV
"Haduuh.. aku tadi kenapa kayak gitu ya? Diakan adikku kenapa aku harus malu? Akkh.. menyebalkan.. dan juga setiap di dekat Sora kenapa rasanya kayak jantungku berdegub lebih cepat ya?? Au ah bodo amat..." Ucapku dalam hatiku dan aku pun kembali bermain lagi bersama para teman super hero ku, para robot marvel kesayanganku.
0oooo0oooo
Ok... segini aja dulu deeh... see yaa~~
Gladys Jonatan
21 Februari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Siscon - Brocon
Teen FictionApa jadinya kalau kakakmu menyukaimu? Bukan suka sebagai 'saudara' tapi yang lainnya. Dan kalau saudara tirimu juga menyukaimu tetapi kau menyukai orang lain, apa yang akan terjadi? Ini adalah cerita pertamaku di Wattpad, jangan lupa 'VOTMENT' ya.. ...