Yong Hwa nampaknya tidak becanda untuk mulai memperhatikan Jun Ha. Setelah semalaman mereka nguber-nguber mobil Min Hyuk yang dipinjamnya, dan berakhir di sebuah gudang penghancuran mobil. Sebab Jun Ha mabuk sekeluarnya dari klub lalu membawa mobil Min Hyuk dan menyenggol ketua gank motor. Lantas ia dikejar anggota gank berjumlah belasan motor karena marah ketuanya terluka. Dan berakhirlah di gudang itu.
Untung Jong Hyun keburu menemukan mobil Min Hyuk yang sedang dikejar motor-motor besar dalam pencariannya malam itu, kemudian Jung Shin yang memegang kemudi turut mengejar pula. Sementara itu Yong Hwa menelepon kantor polisi saat melakukan pengejaran ber'4 di dalam mobil Jung Shin tersebut, merasa sesuatu yang tidak beres sedang terjadi.
Alhasil malam itu mereka seperti 4 jagoan yang menyelamatkan korban pengeroyokan. Sempat terjadi perkelahian antara Jong Hyun melawan gank motor itu. Dan hampir mereka kalah sebab kelompok gank motor membawa senjata tajam di dalam jaket dan sepatunya. Untungnya polisi keburu menemukan mereka. Dan selamatlah mobil serta Jun Ha si trouble maker.Min Hyuk, Jong Hyun dan Jung Shin masih sangat kesal dengan kejadian heroik malam kejadian, malam itu Yong Hwa tidak menolak kala Jun Ha ingin turut serta menghadiri pesta dimulainya sebuah proyek bersama antara GS Group dengan CNB Group.
"Kau tahu kan undangan ini hanya untuk excekutif saja, Hyung?" pandang Min Hyuk gemas.
"Ya, aku tahu." tukas Yong Hwa datar.
"Lalu apa maksudmu mengijinkan Samchun ikut serta?"
"Dia keluarga CNB juga, dan dia memiliki saham di CNB."
"Kalau alasanmu itu lalu kenapa tidak semua pemegang saham kau ijinkan juga hadir di pesta itu?" Min Hyuk meraung jengkel.
"Tentu saja tidak, karena undangannya terbatas. Hanya untuk orang tertentu saja."
"Lalu apa Jun Ha Samchun termasuk ke dalam kriteria orang tertentu itu?"
"Pengecualian untuk dia, Min Hyuk. Apa salahnya sekali-kali kita ajak dia dalam pesta perusahaan ayahnya?"
"Dan semua orang nanti akan melihatnya..."
"Sudah cukup lama dia disingkirkan dari kehidupan glamour keluarganya sendiri. Aku kasihan padanya."
"Dan nikmati masalah yang dia buat setelahnya. Aku tidak akan melibatkan diri lagi sekarang, Hyung." geram Min Hyuk.
"Aku juga." Jong Hyun mengamini Min Hyuk.
"Aku yang tanggung kalau ada masalah lagi." tukas Yong Hwa mengambil tanggung jawab. Semua diam setelah itu.Dan ibarat pepatah yang mengatakan : menolong anjing kejepit. Seperti itu yang terjadi terhadap Yong Hwa setelah mengijinkan Jun Ha ikut serta menghadiri pesta. Dengan hobinya minum alkohol sampai membuatnya mabuk, dan ketidakmampuannya menjaga mulut. Ia mengomentari Yoon Hee dengan kata yang tidak pantas diucapkannya.
Berawal saat ia sedang sendiri di dekat pintu keluar, dan ia melihat Yoon Hee yang berjalan dari toilet. Ia menilik gaun seksi Yoon Hee dan kepalanya melakukan gaya menengok dada gadis cantik itu yang belahannya nyaris tampak. Yoon Hee tersinggung, lalu dengan refleks tangannya menampar pipi Jun Ha.
Bukannya minta maaf, Jun Ha malah mengatai calon tunangan keponakannya itu seperti pelacur. Tentu saja Yoon Hee marah, lalu ia membabi buta menyerang orang mabuk itu. Yong Hwa segera menangkap tubuh Yoon Hee yang meronta marah.
"Lepaskan! Aku ingin membunuh orang brengsek itu." jerit Yoon Hee.
"Kenapa kau harus marah kubilang kau seperti pelacur. Karena kau memang mirip pelacur. Bajumu itu seperti baju pelacur pelabuhan..." oceh Jun Ha membuat Yoon Hee menjerit dan meronta kian keras hingga terlepas dari cekalan Yong Hwa, lalu dengan ganas menyerang Jun Ha. Suasana pesta kacau seketika.
Mereka baru dapat dipisahkan setelah beberapa orang memisahkan mereka. Yoon Hee segera dibawa pergi oleh ibunya, dan Yong Hwa segera membawa pulang Jun Ha.Besoknya Yong Hwa dipanggil ibunya yang marah karena membawa Jun Ha ke pesta itu. Kakek tidak marah tapi mendampingi ibunya yang marah. Ia lantas disuruh untuk menemui calon tunangannya guna meminta maaf. Benar, masalah timbul karena keputusannya nekat membawa Jun Ha ke pesta.
Dalam keadaan hatinya yang kacau seperti itu sekali lagi Yong Hwa menghubungi Shin Hye. Ia lantas menunggunya di sebuah Cafe.
"Sorry, aku mengganggu waktumu." ucapnya begitu Shin Hye tiba dihadapannya.
"Aniya. Sepertinya ada hal tidak menyenangkan terjadi." terka Shin Hye setelah duduk.
"Nde, masalah Samchun. Aku mendengarkanmu untuk mulai memperhatikannya, tapi setelah kulakukan itu dia membuat masalah yang bertubi-tubi. Terbaru dia mengacau di pesta, mengatai calon tunanganku yang tidak pantas, membuat semua orang marah padaku karena aku membawanya ke pesta. Dan baru saja aku memohon maaf pada Yoon Hee atas kekacauan semalam. Sekarang Yoon Hee marah padaku." beber Yong Hwa panjang. Ada nada kesal sebab sudah menuruti saran Shin Hye untuk memperhatikan pamannya yang malah bagai boomerang.
"Tentu tidak mudah untuk membuat pamanmu berubah, sebab sudah terlalu lama ia kehilangan perhatian. Tidak akan semudah membalikan telapak tangan, Yong Hwa-ssi. Tapi dengan kesungguhan dan ketulusan hatimu, pasti tak kan sia-sia. Kau harus tahan dengan semua resikonya. Tapi jika kau tidak sanggup, memang tidak harus dipaksakan. Namun terimalah dia seperti adanya dirinya selama ini. Jangan mengeluh." Shin Hye berucap lembut dengan sorot mata yang teduh seperti seorang ibu terhadap anaknya.Yong Hwa menghembuskan napasnya, ingin menyalahkan Shin Hye tapi mata lembutnya itu menghipnotis. Akhirnya ia hanya bisa diam. Tidak bisa lama bertemu Shin Hye, ia segera kembali ke kantor. Dan ia terkejut mendapati Jun Ha di ruangannya.
"Wheo Samchun. Sedang apa di ruanganku?" tanyanya masih sangat kesal.
"Nde, Yong Hwa-ya. Samchun ingin memohon maaf padamu atas kejadian semalam. Maaf, Samchun tidak paham dengan yang telah Samchun ucapkan pada pacarmu itu, karena Samchun mabuk."
"Iya, Samchun sudah sangat mempermalukanku semalam. Hingga hari ini semua orang memarahiku. Dan aku habis berlutut pada orang tua Yoon Hee untukmu, Samchun."
"Maafkan aku, Yong Hwa-ya! Sungguh tidak disengaja. Untuk menebus semua kesalahanku, aku akan melakukan semua yang kau katakan."
"Sungguh?"
"Nde."
"Banyak yang kuinginkan darimu, Samchun. Yang pertama hentikan minum. Jika Samchun bisa melakukan yang kuinginkan, aku tidak akan meninggalkanmu lagi. Tapi jika kau masih tidak bisa menghentikannya, aku akan meninggalkanmu seperti selama ini semua orang lakukan padamu."
"Nde, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi keinginanmu, Yong Hwa-ya."
"Terima kasih."
Kemudian lelaki bertampang memprihatinkan itu meninggalkan ruangannya. Yong Hwa memejamkan matanya sambil merapatkan punggung pada sandaran kursi. Sangat tidak mudah, namun bukan tidak bisa.
🎉Kemarahan Yoon Hee dan keluarganya cukup serius, mereka mengancam akan membatalkan rencana pertunangan. Kecuali keluarga besar kakek membuat pernyataan permintaan maaf di media.
Demi terwujudnya rencana pertunangan Yong Hwa dan Yoon Hee serta berlanjutnya kerjasama kedua belah pihak, kakek melakukan itu. Tapi seperti shock therapy buat Jun Ha. Ia benar-benar tampak menyesal. Setelah Presdir Seo dan kakak-kakak tirinya memarahinya, ia tampak terpukul duduk sendiri di ruang istirahat office boy di pantry. Yong Hwa sampai pusing mencari-carinya."Gwenchana, Samchun?" sapa Yong Hwa menghampirinya.
"Mianhe, Yong Hwa-ya! Jeongmal mianhata! Aku tidak tahu nona itu calon tunanganmu." jawabnya sangat ketakutan Yong Hwa turut memarahinya.
"Samchun tidak minum kan?" Yong Hwa duduk di hadapannya.
"Aniya. Aku sudah janji padamu."
"Gomowo, Samchun. Sudah menepati janjimu. Aku harap kau tetap seperti ini, tidak minum."
"Lakukan jika kau pun ingin marah padaku."
"Ani. Aku mencari Samchun bukan untuk marah, aku sangat khawatir padamu."
"Jangan khawatir aku tidak akan minum lagi sejak sekarang, apa pun yang terjadi padaku. Karena aku tidak mau kau tinggalkan lagi, Yong Hwa-ya." janji Jun Ha sungguh-sungguh, membuat Yong Hwa terenyuh mendengarnya.Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Player vs Casanova
RomanceBenar agaknya ungkapan yang mengatakan, ide gila memang selalu memiliki 2 dimensi, dicemooh atau diikuti oleh orang-orang frustasi. Satu dari empat cowok keren itu agaknya memang frustasi. Betapa tidak, ide Shin Hye membuat taruhan dengan kawan-kawa...