Keadaan kantin yang ramai sedikit membuat Koeun malas untuk menghabiskan waktu istirahatnya di sana. Dia sudah sempat membalikkan badannya--bersiap untuk segera balik ke kelas sampai akhirnya Mark memanggilnya.
"Koeun-ah! Di sini!"
Dengan senyum yang merekah, Koeun dengan riangnya berjalan mendekati Mark. Cowok itu duduk di meja bersama teman-temannya; Donghyuck, Jeno, Jaemin, Renjun, Chenle, dan Jisung.
"Hallo, noona!" Chenle menyapanya dengan senyum lebar. Kedua matanya menyipit lucu.
Koeun membalas dengan 'hai juga, Lele' lengkap dengan senyuman. Dia duduk di hadapan Mark. Di samping kanan Mark ada Donghyuck yang sedang memakan ramen dengan tenang. Tapi entahlah, Koeun merasa Donghyuck sedang gusar. Tangan kanannya memegang sumpit, sedangkan tangan kirinya memegang sisi kiri lehernya.
"Kenapa nggak makan?" tanya Mark. Tangannya menyentuh lembut tangan Koeun.
Koeun yang perhatiannya sempat terpusatkan ke perilaku Donghyuck, mengalihkan perhatiannya ke Mark. "Kenyang, kebetulan tadi aku sarapan banyak."
Mark kembali bertanya, "terus kenapa ke kantin?"
Koeun menjawab dengan ragu, "Nggak tau, kepingin aja,"
Mark hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya.
Dia juga sebenarnya tidak tau mengapa ia pergi ke kantin.
Sebenarnya, itu karena ia merasa suntuk di kelas. Herin, Lami, dan Hina terus saja membahas topik yang membuatnya sebal. Topik tentang hubungan Mark dan Donghyuck. Mereka bilang hubungan kedua cowok itu ambigu, pasti ada sesuatu yang lebih dari label 'sahabat' di antara mereka.
Oh ayolah, Mark dan Donghyuck kan memang dekat. Mereka sahabatan dari jaman sekolah dasar hingga sekarang mereka satu sekolah menengah atas, bukan waktu pertemanan yang singkat, kan? Kenapa orang-orang harus membuat gosip yang tak mengenakkan tentang mereka? Mana mungkin mereka gay, buktinya dirinya sudah menjadi pacar Mark.
hah, mengingat itu Koeun jadi sebal sendiri.
Lamunan Koeun terpecahkan ketika Mark tiba-tiba berseru, "Aw!" dengan muka kesakitan.
Jaemin dan Jeno yang sedang saling menyuapkan makanan langsung terhenti, Jisung yang sedang memainkan game Twist di ponselnya langsung menghentikan permainannya, Chenle yang duduk di samping Donghyuck dan Renjun yang duduk di sebelah kiri Mark saling berpandangan kemudian membuang muka. Hanya Donghyuck yang bersikap biasa saja tanpa ada reaksi.
"Kenapa, Mark?" tanya Koeun pada Mark yang masih terlihat kesakitan.
"Nggak, nggak apa-apa. Digigit semut rangrang kayaknya," jawab Mark.
"Hih, dikirain kenapa. Gitu doang, cemen banget." ejek Jaemin sambil mendelik ke arah Mark. Kemudian dia kembali membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Jeno.
"Berisik, jamur." balas Mark.
Koeun terkekeh. Dia melihat jam tangannya kemudian berdiri dari duduknya, "Sebentar lagi masuk, aku ke kelas duluan ya! Dadaa~" ujarnya kemudian melenggang pergi.
Pulang sekolah, Mark sudah menunggu di depan gerbang. Koeun yang sedang berjalan dengan Lami, Herin, dan Hina langsung berpamitan ke teman-temannya kemudian berlari ke arah Mark.
"Udah lama nunggu?" tanya Koeun.
Mark menggeleng, "Nggak, nggak. Baru 10 menit yang lalu aku keluar kelas,"
Koeun menganggukan kepalanya lalu berujar, "Langsung pulang aja, atau gimana?"
"Kita makan es krim dulu, gimana?," ajak Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Friendship
FanfictionMark Lee itu tampan, pintar, dan jago basket. Nggak heran kalau dia bisa mendapatkan hati si primadona sekolah, Koeun. Setelah mereka pacaran, nggak ada lagi yang bilang Mark gay sama sahabat dari oroknya, Donghyuck. Apa benar begitu?