Min Yoongi
Park Jimin
.
.
Karena aku hanya...
pelampiasan cintamu
.
.
8 Mei 2015
"Mandilah dulu. Setelah itu aku."
Jimin tak menjawab dengan perkataan. Dia hanya beranjak dari ranjang, memunguti beberapa pakaiannya yang berserakan di lantai, lalu berjalan kearah kamar mandi.
Jimin membuang-buang waktunya di kamar mandi selama hampir setengah jam. Sebenarnya, Jimin hanya butuh waktu tak lebih dari 10 menit untuk membersihkan tubuhnya. Lalu sisanya? Hanya dia gunakan untuk melamun di bawah guyuran shower air dingin.
Melamun, memikirkan banyak hal.
Kenapa dia bisa sampai ada di tempat ini? Karena.. Jimin terlalu bodoh untuk bisa menolak permintaan seseorang.
Untuk apa dia ada disini? Untuk.. memberikan apa yang diinginkan oleh orang yang sangat Jimin cintai.
Bagaimana caranya dia sampai disini? Berbekal keberanian dan rasa cintanya yang sangat besar? Mungkin..
Sampai kapan dia akan seperti ini? Sampai batas waktu yang bahkan Jimin sendiri tidak tau.
Dan yang terpenting adalah.. apa yang baru saja dia lakukan? Entahlah, Jimin sendiri juga tak mengerti. Bagaimana dengan mudahnya dia-
"Jimin?"
Suara panggilan dari luar pintu kamar mandi membuyarkan lamunannya.
"Iya?"
"Apa kau masih lama?"
"Tidak. Hampir selesai."
"Baiklah. Cepat keluar kalau sudah selesai. Aku juga ingin segera mandi."
"Iya.. Yoongi hyung." Suara Jimin berubah menjadi gumaman di akhir kalimat.
Segera, Jimin mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Lalu memakai pakaiannya. Saat keluar dari kamar mandi, dilihatnya Yoongi sedang memainkan handphone.
"Hyung, aku sudah selesai."
"Oh. Makanlah dulu, aku sudah memesan makanan tadi." Ucap Yoongi sambil berjalan kearah kamar mandi.
Jimin mengangguk. Dia berjalan kearah meja nakas dengan sepiring nasi kare diatasnya. Jimin memulai makannya dengan tenang dan lambat. Sampai sepuluh menit kemudian, Yoongi keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada.
"Hyung tidak makan?"
"Sudah tadi."
Jimin mengangguk mengerti. Lalu melanjutkan acara makannya sambil sesekali melirik Yoongi yang sedang sibuk memakai baju.
Setelah selesai makan, Jimin langsung membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Tidur menghadap tembok, membelakangi Yoongi.
Saat mata sipitnya hampir terpejam, Jimin merasakan pergerakan diatas ranjang karena seseorang sedang berbaring di belakangnya.
"Aku tidak tertarik dengan punggungmu."
"Ah, maaf." Jimin membalikkan badannya, menghadap Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always, Love you
FanfictionSebagai pengagum rahasia dari seorang Min Yoongi.. bukankah Jimin itu sangat pintar dan bodoh dalam waktu bersamaan??