Saat Kau Pergi

226 24 2
                                    

Memaafkan, lalu melupakan

(kelihatannya) mudah kan?

.

14 Desember 2014

Selama dua bulan ke belakang, hidup Jimin benar-benar tenang. Saaangat tenang.

Seperti itulah kelihatannya. Lalu sebenarnya? Hanya Jimin yang tau.

Di depan orang lain, Jimin tetaplah Jimin yang biasanya. Namja manis murah senyum, ceria, agak cerewet dan baik hati. Semua orang yang mengenalnya tidak akan pernah tau apa yang sudah dialami anak itu. Karena Jimin tak pernah sedikitpun menceritakan masalahnya pada orang lain. Dia lebih suka memendam semua masalahnya, sendirian.

Semua berjalan normal. Benar-benar normal.

Tapi tidak ketika Jimin sedang sendiri. Jimin berubah menjadi Jimin yang sangat pendiam, tanpa ekspresi, sering melamun dan sering sekali tidur. Ya... karena Jimin pikir, tidur adalah satu-satunya waktu dimana dirinya tak harus terpikirkan semua hal tentang Min Yoongi.

Tapi tidak. Tuhan belum sebaik itu. Bahkan di dalam mimpi pun, Tuhan masih saja mempertemukan Jimin dengan Yoongi.. dan semua perbuatan menyakitkannya.

.

Jimin akan memaafkan, lalu melupakan semua yang sudah Yoongi lakukan padanya. Untuk itu, Jimin melakukan beberapa hal..

Menghapus nomor Yoongi.. agar tidak ada kesempatan lagi bagi Jimin untuk menghubungi Yoongi.

Berhenti naik bus itu.. karena Jimin tidak mau tiba-tiba melihat atau bahkan bertemu Yoongi di salah satu halte.

Berhenti les piano.. Jimin tidak tau harus menunjukkan hasil les pianonya untuk siapa.

Tak pernah lagi berlatih basket.. memangnya karena siapa Jimin ingin bisa main basket?

Menghapus semua lagu hip hop di handphone nya.. karena semua lagu itu adalah jenis lagu kesukaan Yoongi.

Pindah kuliah ke Seoul.. karena di Busan terlalu banyak kenangan menyakitkan tentang Yoongi.

Tapi Jimin lupa melakukan satu hal. Satu hal fatal yang akan membuat semua usahanya sia-sia.

Dengan semua usahanya itu, hidup Jimin perlahan-lahan berjalan normal dan tenang. Kini Jimin bisa sedikit melupakan Yoongi. Yah.. walaupun tidak sepenuhnya, tapi setidaknya Jimin sudah tak terlalu memikirkan salah satu sunbaenya sewaktu Senior High School itu.

Tapi sekali lagi, Tuhan masih belum sebaik itu kan untuk membiarkan Jimin menjalani kehidupannya dengan tenang?

Kehidupan Jimin yang tenang berakhir begitu saja. Mulai hari ini, malam ini, jam ini, detik ini. Hanya karena satu pesan sederhana berisi satu kalimat, 6 kata. Jimin harus rela melanggar sumpahnya sendiri yang mati-matian dia pertahankan.

..

From : (no name)

bulan depan aku pindah ke daegu

..

Ingin rasanya Jimin mengumpat. Mengumpati takdir yang sepertinya senang sekali mempermainkan hidupnya.

Bodoh. Benar-benar bodoh.

Mungkin dengan menghapus nomor Yoongi, Jimin sudah tidak bisa menghubungi Yoongi. Tapi bukan berarti Yoongi tidak bisa menghubungi Jimin lagi kan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Always, Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang