Kau siapa?

7 1 0
                                    

Aku pun berjalan menuju tempat Ratna berada, dengan mengikuti adik kecil ini, aku tak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Bagaimana aku bisa kembali ke rumah ini? ini mustahil.

"Kak, kakak kenapa?" Tanyanya.

"Gapapa dik, Hanya pusing sehabis tidur, Nama kamu siapa?" Kataku sambil mengusap wajah.

"Arin kak, kakak kuliah? atau kerja?" Dia menanyakan hal itu dengan santai, bagaimana bisa? Padahal kita baru sehari terdampar di pulau aneh ini.

"Kuliah dik, cuman kakak lagi mau refreshing dulu, jalan-jalan ke merauke." Kataku sambil mengikutinya "Terus kamu sekolah? kelas berapa?"

"kelas 11 kak, aku sama kayak kakak, mau rekreasi, eh taunya nyangkut disini, sebenernya udah biasa sih soalnya dulu aku pernah ke kesin..."

Tiba-tiba mataku menjadi aneh, seperti berputar-putar dengan kencang, bergoyang ke kanan ke kiri dengan cepat, dan aku mendengar semua yang orang-orang berbicara disini, Kepalaku menjadi pusing, entah apa yang terjadi dengan diriku. Ini sungguh menyiksaku, tiba-tiba seseorang memegang bahuku dan berkata.

"PERGI DARI SINI!"

"Kak"

Aku pun terbangun, Mataku melihat dengan pudar, aku tak tahu siapa itu yang memanggilku, ternyata itu anak kecil yang tidur di dekat pintu saat itu.

"Kenapa dek?" Ucapku sambil menguap. Tunggu! aku pernah melakukan ini sebelumnya!

"Di panggil sama mbak Ratna." jawabnya. Jadi aku kembali ke masa lalu? bagaimana mungkin?
"Dia siapa?" Tanyaku dengan berharap pasti dia akan bilang bahwa Ratna itu ketua kita.
"DIA." Tiba-tiba suara adik itu menjadi tinggi. Matanya berubah menjadi hitam, kulitnya menjadi kering. Dan di berteriak lagi.

" PERGI DARI SINI. "

Lalu seketika pandanganku kembali dimana aku menemukan kertas tersebut. Aku langsung pergi dan membuang kertas itu Apa-apaan ini!? Tadi itu apa!! Pikiranku semakin kacau, aku tidak bisa berfikir dengan tenang. Bagaimana mungkin!? Aku pun berlari menuju Rumah besar itu, kembali dan berharap tidak ada yang mengikuti ku, kembali lagi melewati perkampungan itu, disini masih sepi seperti sebelumnya tapi aku melihat seseorang sedang duduk di terasnya. Ternyata dia nenek tua, saat aku melewatinya, nenek itu menatapku, bulu kudukku tiba-tiba berdiri, nenek itu menatap ku dengan pandangan kosong, saat aku melewatinya ia tetap menatapku dan matanya berubah menjadi hitam. Aku pun tetap berlari, nafasku terengah-engah Persetan dengan tempat ini! Aku sempat tersandung oleh akar pohon yang menjulang ke atas. Aku tetap berlari, sekencang mungkin, pasti ada yang tidak beres. Akhirnya aku sampai di depan rumah itu, "KALIAN SEMUA BANGUN!" Sambil berteriak aku berlari memasuki rumah itu, ternyata tidak ada siapa-siapa, semua menghilang, Bahkan dengan lilin-lilin itu. Saat aku keluar kembali dari rumah itu aku melihat seseorang, dan ternyata itu nenek tadi dan dia mengikutiku.

BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang