2nd Bouqueter

1.7K 46 10
                                    


Disaat gabut padahal tugas numpuk.

Buat kamu,
Yang, digoyang-digoyang, yang.

Katanya, semakin kita berharap, semakin sakit juga nantinya. Sekarang, aku percaya.

Dulu, waktu aku masih sering bertanya-tanya gimana cara move on, aku malah ngga pernah nemuin itu. I'm stuck in the dark and u r not my flashlight. Aku berusaha cari sinarku, tapi aku ngga nemu. Ketemunya kamu-kamu lagi walaupun kamu bukan sinarku.

Tapi sekarang, tanpa aku cari, sinarku yang menghampiriku dan menuntunku dari gelap itu. Menjauhi kamu. Honestly, aku bukannya sengaja tiba-tiba pergi dari kamu karena udah nemuin yang lain. Bukan. Tapi, pernah ngga sih kamu mikir kalau itu karena kamu sendiri?

Setahun ini, aku ngerti. Aku emang ngga pernah berjuang, tapi aku selalu berharap dalam diam, dan it hurts me so well. Aku berdoa yang terbaik buat kamu. Tapi, lama-lama aku capek. Finally, aku kehilangan respect sama kamu.

Kamu kemana aja waktu aku berusaha buat deket sama kamu? Kamu menjauh seolah aku ini virus. Sekarang, biarin aku bahagia yaaa. Biarin dia bawa aku pergi dari kamu. Aku juga mau bahagia. Tanpa kamu.

Kamu puas-puasin lakuin apapun yang kamu suka tanpa peduli itu baik apa ngga buat kamu. I'm so tired of you, dude. Nanti, kalau kamu udah puas main-mainnya, jangan dateng lagi. Jangan pernah dateng lagi, it last until forever.

Kalau suatu saat kamu sendirian, call me if u need a friend, dude. Kali aja yang jawab pacarku. Hehe. Atau ngga mba-mba operator yang kasih tau masa berlaku kartumu habis saking lamanya ga ada yang kontak selain operator. Haha. Ngga. Aku ngga doain, aku cuma ngingetinn. Ya, semoga ngga.

Semoga kamu bahagia dengan siapapun itu, kecuali aku.

Thanks.
Hujan bikin aku jadi kejam.

Dari aku,
Yang mau kamu bahagia.

Senin, 20 Februari 2017

Paradoks #2 : BouquetersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang