Kei's
Kiss him and admit that he defeat me?! Seriously?! Hell, NO!!!
" You must be out of your mind! " desisku geram. Getaran yang selalu aku rasakan sejak aku melihatnya saat itu, sepertinya tertutupi oleh emosiku yang rasanya ingin segera kuledakkan kedepan wajah tampannya itu! Ugh, Damn!
Nara masih menatapku dengan santai, dan... geli. Ia mengendikkan bahu tak peduli mendengar ucapanku barusan.
" You really are change a lot, Nay " ucapnya sambil berlalu meninggalkanku.
Sh*t, kenapa dengan begitu mudahnya dia mengacaukan mood dan perasaanku?!
Yeah, kalian boleh menertawakanku ataupun mencercaku, 'labil'nya emosiku ini benar-benar tak tertolong, dan itu hanya karna seorang Nara!
Rasa marah yang baru saja timbul akibat 'tantangan' konyolnya tadi, perlahan memudar. Ada sesuatu yang aneh dan baru saja kusadari, dia... bilang apa tadi???
You really are CHANGE a lot
dan... NAY?!
***
Nara'sAku tertawa kecil mengingat percakapanku dengan Kanaya tadi. Kalian tahu? ekspresi wajahnya yang berubah-ubah dalam waktu singkat itu benar-benar membuatku ingin mengabadikannya, it's priceless.
Dan... akhirnya aku memanggilnya dengan nama itu. Apakah dia akan menyadarinya?
***
Kei's
'Permainan' a.k.a pertandingan itu akhirnya selesai juga. Hasilnya? jangan tanya.
Oh oke, Nara... menang. Ia mengalahkanku dengan telak. Benar-benar telak.
Pada pertandingan karate, aku masih bisa menghadapinya. Dan sejujurnya... aku kagum. Gerakan Nara begitu cepat namun juga terkendali, aku belum pernah menghadapi lawan sepertinya. Ia tangguh, tentu saja, tapi tak berarti aku akan begitu mudahnya ia kalahkan. Aku masih mengimbangi gerakannya, sampai... aku lengah dan membiarkannya menjatuhkanku.
Kalian bertanya apakah aku malu? jawabannya adalah tidak. Yang aku rasakan hanyalah... geram. Ya, aku geram pada diriku yang sempat-sempatnya lengah. Entah apa yang aku fikirkan saat itu. Tapi biarlah, aku tak bisa memutar waktu kembali bukan?
Lalu... basket. Aku tahu aku tak bisa dikatakan 'amatir' dalam olahraga ini. Aku bahkan sempat menjadi ketua tim basket putri di SMP ku dulu. Ketika SMA pun aku tak berhenti main walau aku memutuskan untuk tidak bergabung dalam tim basket sekolah ini. Tapi... ketika melawan Nara hari ini aku tahu, tahu bahwa Nara berada di level yang jauuuh lebih tinggi dariku, jangankan mengalahkannya, merebut satu poin darinya pun aku tak bisa. Benar bukan yang kukatakan? Aku kalah telak.
Sorak sorai murid laki-laki kelasku terdengar begitu ramai. Sedangkan murid perempuan hanya menatap amazed pada Nara yang saat ini sedang tertawa menyambut ucapan selamat dan berbagai pujian dari teman-temannya karena berhasil mengalahkanku.
Aku menghela napas keras-keras dan menghampiri Kira yang sudah menungguku dengan membawa sebotol air mineral dingin.
" Thanks, Ki " ucapku lesu sambil mengambil botol air itu dari tangannya.
" Whoa... ini rekor lho, Kei! Kamu dikalahkan! Akhirnyaaaa ...!!! " Kira berseru girang sambil menatapku. Aku balas menatapnya sengit.
" Kamu temen aku bukan sih, Ki? bisa-bisanya kamu senang saat aku kalah telak gini. Terlebih pertandingan ini dinilai dan aku mewakili murid cewek dikelas kita. Hellooo... aku kalah artinya kamu juga kalah, Ki! Kita kalah! Kamu nggak kesal apa? " sahutku kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Gay' Girl
RomanceKei, seorang gadis yang percaya bahwa jiwanya adalah laki-laki, terkejut karena mendapati hatinya bergetar saat ia melihat siswa pindahan itu, Nara, yang tentunya seorang laki-laki. Oh No!! Aku gay! pikirnya saat itu. Saat itulah kepercayaan diriny...