Aku bohong pada Kira mengenai ketidaktahuanku tentang alasan aku memelihara rambutku tetap panjang, karena sejujurnya, aku tahu, sangat tahu.***
Bruukkk
Seorang gadis kecil berhasil menjatuhkan lawan 'main'-nya ke atas matras. Lawannya -seorang anak laki-laki dengan tubuh yang sedikit lebih tinggi dari gadis itu- segera bangkit. Setelah berdiri dengan sempurna dihadapan gadis kecil itu, ia tersenyum lebar seraya bertepuk tangan untuk gadis kecil yang baru saja mengalahkannya.
" waaah, kamu udah bisa ngalahin aku sekarang, hebat!!! Tapi Nay, hati-hati lho, kamu kan perempuan, jangan terlalu sangar! Entar gak ada yang mau lhooo.... " godanya. Gadis kecil itu, Kanaya, menatap anak yang berdiri dihadapannya dengan kesal.
" Ish, Naya kan udah bilang sama kakak berkali-kali, Naya tuh... badannya aja yang kayak perempuan tahu! Naya laki-laki, sama kayak kak Arya! " cecarnya sambil menghentakkan kaki. Anak yang dipanggil Arya itu pun tertawa mendengar respon Naya.
" Huuu... laki-laki kok rambutnya panjang! " ejeknya lagi.
Naya sudah hampir menangis karena kesal pada Arya. Namun ia mengepalkan tangannya dan berseru kencang.
" Liat aja, besok Naya akan potong rambut biar sama kayak kakak! Jadi kakak nggak boleh ngejekin Naya lagi ya! " ucapnya.
" Eeeeh... jangan! Naya lebih cocok rambut panjang gini kok, cantik " sahut Arya tersenyum sambil menepuk pelan kepala gadis kecil itu.
Ucapan Arya bukan malah memadamkan kekesalan gadis kecil itu, justru membuatnya semakin garang. Sambil menyilangkan tangannya didepan dada, Naya membalas ucapan Arya dengan kencang.
" Kak, nggak ada tau cowok yang suka dibilang 'cantik'! Dasar kakak bodoh!" Arya kembali tertawa mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Naya.
" Yee tapi kan kamu memang cantik, apalagi kalo rambutnya panjang. Liat mama kamu sama bunda aku juga kan rambutnya panjang dan mereka cantik! Kamu sama kayak mereka tau!" Sahut Arya sambil tersenyum lebar.
"Ish...!!! Udah dibilangin juga Naya tuh beda!" Teriaknya lagi.
Belum sempat Arya membalas ucapan teman kecilnya itu , terdengar teriakan dari arah luar arena 'main' mereka.
" Kanaya! Udah sore.., ayo pulang dulu, waktunya mandi lho, kamu nggak mau papa marah kan??? " ujar suara itu.
" Ya maaa...!!! " tak menunggu lama, Naya berlari meninggalkan Arya menuju pintu keluar setelah sebelumnya melambaikan tangannya.
Sebelum Naya berlari terlalu jauh, Arya berteriak memanggil namanya, membuat gadis itu menghentikan langkahnya dan berbalik menatapnya dengan tak sabar.
" Pokoknya rambut kamu jangan dipotong! Kalo kamu potong aku nggak mau main lagi lho ya sama kamu!" Ucapnya sambil tertawa lagi.
Kanaya tak membalas ucapan Arya, ia hanya menjulurkan lidahnya dan kembali berbalik meninggalkan anak lelaki itu. Sesampainya dirumah, Naya dengan semangat berujar pada mamanya.
" Ma, Naya mau potong rambut ya! "
Keesokan harinya saat rambutnya sudah terpotong pendek seperti keinginannya, Naya dengan semangat ingin menunjukkan penampilan barunya pada Arya, berniat mengejek teman mainnya itu, namun ia tak pernah berhasil, karna yang didapatkannya di arena main mereka hanya secarik kertas dengan tulisan berantakan diatasnya.
Udah aku bilang kan aku nggak mau main sama kamu kalo kamu potong rambut! Daah Naya, aku bakalan balik waktu rambut kamu udah panjang lagi! Jangan kangen ya hehe :p
KAMU SEDANG MEMBACA
'Gay' Girl
RomanceKei, seorang gadis yang percaya bahwa jiwanya adalah laki-laki, terkejut karena mendapati hatinya bergetar saat ia melihat siswa pindahan itu, Nara, yang tentunya seorang laki-laki. Oh No!! Aku gay! pikirnya saat itu. Saat itulah kepercayaan diriny...