Part 2

60 4 0
                                    

Dengan cara yang sederhana dan ditambah dengan cantiknya bulan dan bintang pada malam itu menjadi saksi cinta mereka yg luar biasa.
Adit mengajak Priska untuk datang ke suatu tempat yang paling berkesan di hidup adit, iya di sebuah tempat seperti taman dengan pemandangan yg indah yang bisa di katakan jarang orang yang mengetahui tempat ini.

Saat Priska sampai di sana Priska sangat menyukai tempatnya, mereka duduk di kursi yang emang cuma tersedia satu kursi di tempat itu..
Awalnya keadaan sangat sunyi tanpa satu katapun terlontar.
Akhirnya adit memberanikan diri.

"Priska Makasih udah mau datang kesini, ke tempat yang enggak mewah dan emang beda dengan tempat yang sering kamu datangin" ucap adit untuk menghilangkan kekakuan di antara mereka

"Enggak papa kok dit, ini juga indah banget loh!! Aku suka tempat ini" jawab priska

"Sebenarnya aku punya alasan buat ngajak kamu kesini" kata adit

"Emang kenapa kamu ngajak aku kesini??" Tanya priska

Keadaan mulai terdiam sebentar, adit mulai mengambil gitar dan membacakan puisi yang telah ia buat dengan diiringi petikan gitar yang indah..

"Tidak serupa dengan berlian dan tidak semahal mutiara.
Hanya batu karang yang selalu bertemu dengan air sungai.
Bukan seperti mawar, tetapi hanya sebatas lilin.
Tak cantik tapi mampu menerangi.
Tersenyumlah aku dalam sebuah renungan.
Bahagiaku adalah sederhana.
Sederhana hanya mampu menatap wajahmu.
Walaupun itu hanya sekedar mimpi.
Walaupun saat aku mulai terjaga, aku sadari itu hanya sebatas mimpi.
Saat kamu senyum waktu itu.
Mungkin aku lah orang yang paling bahagia di dunia.
Kau seperti bintang yang bisa di lihat tapi susah untuk di gapai.
Aku tak akan peduli dunia ngomong apa.
Priska aku sayang kamu, bukan karena apa yang kamu punya.
Tapi aku cinta kamu, karena kamu cintaku yang sempurna.
Priska kamu mau gak jadi kekasih aku, bukan buat sekedar pacar tapi pendamping hidup aku.. Priska, I LOVE YOU " puisi yang indah telah adit sampaikan ke priska.

" Aku tau kamu tidak lah sempurna jika di bandingkan dengan orang lain, tapi percaya lah bahwa aku nyaman sama kamu bukan karena aku ingin sebuah kemewahan semata tapi hanya untaian kasih sayang yang aku harapkan.. aku yakin kamu bisa berikan apa yang aku minta, bukan kemewahan tapi cinta dan kesetiaan. Aku mau jadi pacar kamu dit " jawab Priska dengan tegas dengan penuh kebahagiaa.

Malam indah telah tiba di dalam hidup mereka, yakinlah bahwa malam ini tidak akan pernah terlupakan dalam sebuah awal cerita pengorbanan cinta yang akan di kenang menjadi sebuah pembelajaran.

Setelah pulang adit langsung masuk kamarnya.
Dia mengambil buku hariannya..

Priska
Bidadariku, mungkin kamu akhir dari kisah hidupku ini, yakinlah sayang aku ini nyata tanpa sedikitpun dusta.. kau dapat merubah hidupku yang tadinya hidupku terasa berwarna hitam kini terasa warna hitam itu mulai memudar!! Ku tak tau bisakah aku slalu menemanimu selalu, tapi percayalah suatu saat jika aku tidak ada di sampingmu lagi bukan karena aku gak sayang sama kamu tapi karena aku tak bisa mengatur waktu.

Adit Rafidansyah


Keesokan hari yang sangat ceria, seakan semua mata hanya tertuju pada mereka berdua.. mereka awali hari mereka resmi berdua dengan naik sepeda bareng padahal Priska dianggap sebagai primadona sekolah, tapi sedikitpun tidak ada rasa malu sedikitpun.

Saat sampai parkiran tiba2 ada mobil yang hampir saja menabraknya.
Iya tentu saja itu Frans!! Pengagum Priska.

"Ngapain lo parkir di sini cupu.. lo tau gak ini tuh parkiran buat mobil bukan buat sepeda rongsokan kaya gitu!! Lo lagi priska ngapain lo deket-deket sama anak cupu ini" ucap Frans dengan sombongnya.

"Apaan sih lo.. lo gila iya!! Kalo gue ketabrak gimana, terus lo ingat iya jangan pernah panggil adit cupu lagi.. paham lo" bela Priska.

"Gue gak mau, lagian kenapa sih lo jadi deket-deket kaya gitu sama anak cupu ini" tanya frans dengan heran.

"Inget iya dia tuh cowok gue.. dan yang seharunya di panggil cupu tuh lo bukan adit, PAHAM!!" Ketus Priska.

"Udah lah ko malah ribut sih, ayo Priska kita masuk aja ntar telat" ajak adit ke priska.

Mereka pun meninggalkan Frans, saat itu pun Frans berteriak.

" Priska kayanya lo udah gila iya" teriak Frans.

Tanpa sedikitpun di hiraukan Priska dan adit, mereka terus berjalan masuk ke dalam sekolah dengan bergandengan tangan.

"Gilla gak bisa di biarin kaya gini terus" gumam Frans.

Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka akan mengikuti ujian UN..
Mereka belajar bersama setiap harinya seperti yang di ketahui bahwa adit unggul di mata pelajaran matematika, fisika, kimia sedangkan Priska unggul di mata pelajaran B.indonesia, Biologi, B. Inggris.
Mereka tidak pernah membiarkan sedikitpun waktu terbuang sia-sia, mereka selalu belajar bareng tanpa memikirkan bahwa mereka tidak pernah jalan bareng, nonton bareng, kencan bareng, dinner bareng, bahkan mungkin lupa bahwa mereka itu pacaran.

MAAF Iya kalo ceritanya gak seru.. soalnya baru pertama buat nih!!
@AgustiinaWindaa

Sacrifice of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang