"kisah cinta sang serdadu"

466 14 0
                                    

         Pagi itu saat kabut tipis samar-samar masih menyelimuti hamparan kota, bahkan sinar matahari pun belum mampu mengusir sang embun pagi yang setia membasuh dedaunan sesaat diguyur hujan.Nampak laki-laki tua sedang berjalan terlatih dengan tongkat kayu sebagai penopang langkahnya yang gontai, laki-laki tua itu memakai seragam loreng tentara kebanggaanya.
Dan bukan tanpa alasan laki-laki tua itu melakukan perjalanan sejauh itu, tak lain dan tak bukan dirinya ingin menepati janji yang pernah diucapkan sewaktu masih muda dulu.

****

Kisah ini berawal sekitar 55 tahun yang lalu, saat ada sepasang anak muda yang saling mencintai, namun harus terpisah oleh sebuah penghianatan.

Dia adalah IBNU AZHAR yang baru saja mengenal gadis yang disukainya yang bernama FARA gadis kota yang sederhana.

****

Waktu itu saat mereka berjalan bersama saat sepulang sekolah, melewati sebuah jalan, saat itu jalan masih berbatu dan sepeda adalah alat transportasi utama, selain delman, becak, dan pedati.
Banyak juga lalu lalang pejalan kaki. Kadang sesekali ada mobil yang lewat itu pun hanya orang-orang tertentu yang mengendarainya..

Saat mereka berdua sedang berjalan, tiba-tiba langit mendung.... 

"jeedeeerr.... Deeerrr..." petir menyambar dua kali dengan keras sekali.

Seketika fara langsung berpegangan dengan ibnu dengan sangat eratnya.

Lalu ibnu berhenti di sebuah gubuk tua bekas warung ruang sudah tak ditempati lagi.

****

"ibnu aku takut sekali..." ucap fara yang sedang menggigil dan memegang tas ibnu dengan keras.

"jangan taku far, selama masih ada aku kamu akan baik-baik aja.." ucap ibnu menenangkanya.

Fara pun merasakan ketenangan berada di dekat ibnu.

"tapi nu, aku masih takut kalau suatu saat nanti kita gak bisa sama-sama lagi, aku takut kamu ninggalin aku nu..." ucap fara dengan nada sedih....

*upss.. Keceplosan....."(ucap fara sambil menutup mulutnya)

"gapapa far.. Percayalah, itu gak akan terjadi. Aku gak akan pernah ninggalin kamu...
Apapun yang terjadi aku akan berjuang mati-matian untuk kamu, tak pernah sedikit pun terbesit dalam pikiranku untuk meninggalkan dirimu....
Bukan kah kamu tau, aku sudah sejak lama mengagumimu, bahkan jauh-jauh hari sebelum kamu mengagumiku...???
Ingat far, namaku ibnu azhar, orang yang selalu menyayangimu seumur hidupku...
Lihatlah far, langit disana yang mulai gelap itu, tak sedikit pun menggetarkan rasa takutku...
Ucap ibnu dengan nada yang optimis, lalu memegang tangan fara dengan.

"apakah yang kamu ucapkan itu serius nu...???" tanya fara lirih dengan tatapan mata mengarah ke ibnu.

Seketika ibnu melepas genggaman nya, dan menatap dalam-dalam mata fara sambil mengangguk pelan.
Lalu ibnu melangkah menuju tepi jalan sambil berteriak.

"hai langit, dengarlah aku berjanji...
Aku sangat mencintai fara, sangat teramat sangat mencintainya...!!!
Selama aku masih hidup, selama itu pula aku akan berjuang untuknya, apapun yang terjadi aku tak akan pernah menyerah...!!!
Jika Tuhan mendengar janjiku, turunkan hujanmu wahai langit...!!!"

"jedeeerr... Deerrr!!!"
Seketika petir menyambar dua kali keras sekali, dan hujan pun turun dengan derasnya.

Ibnu tetap berdiri tenang di tepi jalan, melebarkan kedua tangan nya dengan muka menengah keatas, sembari tersenyum
Menikmati tiap tetes air yang turun dari langit. Lalu fara pun berlari ke arahnya dan langsung memeluk tubuhnya.

Mereka pun saling berpeluk erat dibawah guyuran sang hujan, menikmati derasnya air yang membasahi tubuh mereka.

"aku percaya padamu nu, demikian juga aku, aku berjanji gak akan ninggalin kamu sampai kapan pun..." ucap fara dengan nada baru sembari tetap memeluk erat dan menyandarkan kepalanya ke dada bidang ibnu.

****

"air hujan ini menjadi saksi betapa aku sangat menyayangimu far, aku berjanji akan berjuang untuk kebahagiaanmu, sampai kita benar-benar bersatu dan menua bersama...
Bahkan sampai salah satu dari kita harus menghembuskan nafas terakhir, entah kapan waktunya...
Tapi yang jelas saat itulah aku berada di sampingmu, berpegangan erat tangan kita dan saling menatap untuk yang terakhir kalinya..."

Begitulah janji mereka untuk tetap setia sehidup semati.

****

Tiga tahun kemudian, Juli 1982. Mereka akhirnya lulus sekolah, setelah lulus fara memilih untuk meneruskan pendidikan nya di jurusan kedokteran karena cita-citanya ingin mengabdi untuk masyarakat, sementara ibnu memutuskan memilih untuk masuk akademi militer. Karena ingin meneruskan derajat keluarganya yang juga seorang anggota tentara.

Dari sinilah benih-benih perpisahan dimulai.

"nu, kenapa kamu tetap ngotot ingin menjadi tentara...???
Kenapa gak bareng aku aja masuk sekolah kedokteran...???
Biar kita bisa menjadi guru dan mengabdi untuk masyarakat bersama sama...
Bukankah kamu pernah berjanji tidak akan pernah meninggalkanku...???"
Fara berharap kekasihnya mau ikut bersamanya di jurusan kedokteran.

"percayalah far, aku tak akan pernah meninggalkanmu...
Aku memilih jalan ini karena wasiat dari keluargaku dulu, sebelum mereka semua gugur di medan perang melawan penjajah, beliau berpesan pada ibu dan ayahku agar kelak anaknya bisa meneruskan perjuangan nya menjadi seorang tentara..
Bukankah menjadi tentara juga termasuk membantu masyarakat, dokter dan tentara sama saja far...  sama-sama profesi yang mulia..."
Ucap ibnu meyakinkan fara sambil memegang tangan fara dan menatapnya dalam.

"Tapi aku tak ingin seperti keluargamu  yang kehilangan orang yang sangat dicintai karena berjuang membela negara.." fara menangis lalu memeluk ibnu.

"Heyy... Jangan nangis, sekarang ini kita udh merdeka, gak mungkin penjajah itu datang lagi... Jadi jangan khawatir yang berlebih ya..." ibnu meyakinkan fara dengan senyum manisnya.

Dibalik penampilan garangnya, ibnu tetap mempunyai sisi wajah yang meneduhkan,
Hingga setiap kali fara menatap wajahnya
Kegundahan hatinya pun mereda.

****

Waktu berjalan begitu cepat, sampai pada suatu malam yang dingin.

"nu.... Aku mau bicara.." nada fara sambil menunduk.

"iya.. Bicara saja aku akan mendengarkan.."

"nu.. Sebelumnya terimakasih kamu sudah mau berjanji untuk menyayangiku, aku sayang sama kamu dan aku juga cinta sama kamu.. Tapi kumohon untuk permintaan terakhir ku..."

"permintaan apa..???"

"aku mau hubungan kita cukup sampai disini aja nu...maaf aku juga gak tau kenapa ngomong begini, tapi ini keputusan ku nu.."

"tapi... Bukan kah kamu sudah berjanji untuk tidak meninggal kan aku far.."

"iya.. Nu aku tau.., tapi maaf nu mulai sekarang kita hanya teman saja...

Fara pun bejalan langkah demi langkah dan meninggalkan ibnu.

****

Ibnu pun merenung dan terdiam... Hingga sampai larut malam....
Disitulah ibnu berkata dalam hatinya yang sedang ia rasakan saat ini..
"apakah ini ujian untuku tuhan, ternyata memang benar apa yang dikatakan teman-temanku dahulu.. Bahwa menjadi seorang tentara kita harus siap kehilangan apapun yang kita suka...selain kita jauh dari orang tua kita juga harus rela kehilangan siapapun orang terdekat kita."

Dan akhir nya ibnu tetap teguh atas pendirian nya untuk tetap akan menepati janji-janji nya...

~~~~~~~~~
~~~~~~~~~
~~~~~~~~~                              
~~~~~~~~~

THE STORY OF A TARUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang