Pengumuman telah di umumkan...
Pengumuman SNMPTN. Hanya 25% siswa/siswi yang lulus ikut SNMPTN itu.Yah... Aku tak mendapatkan namaku di barisan nama-nama orang disitu. Kemaluan demi kemaluan ku sembunyikan atas dasar Negara Republik Indonesia yang luas ini.
Masa sih, anak kelas Mipa 1 apalagi yang dijuluki kelas unggulan tersebut ngga lolos jalur undangan. Mungkin aku selalu saja memikirkan hal lain. Yaitu karirku sehingga aku ngga bisa masuk ke dunia belajar. Karna aku selalu saja memikirkan duit, duit dan duit.
Memang, aku sudah bisa meringankan beban orang tuaku di masa sekolahku. Tapi satu hal, aku ngga pernah mikiri apa yang ada di sekolah.
Tak pernah dapat kusembunyikan kemaluan ini di depan teman-teman ku. Padahal, anak klub olimpiade fisika ini pernah menjuarai olimpiadenya.
Di saat itu, di taman dekat kamar mandi cewe. Anes datang.
"Eh... Jer. Kau kenapa?" Ucapnya merangkul bahuku."Ngga tau. Lupa aku" jawabku serasa idiot.
"Serius..." katanya dengan muka cemberutnya.
"Lihat! Aku terus-terusan aja gini. Aku maunya terus-terusan samamu. Tapi, Tuhan ngga pernah nyetujui semua yang kulakukan. Ntar, kita ngga bisa jumpa lagi. Sama aja kek dua tahun lalu. " jawabku sambil melepas tangannya dari rangkulannya.
"Aku tahu kok... memang sulit menjalani hidup ini. Ngga usah jauh-jauh. Aku aja lihat! Ntar, nanti kapan-kapan ku kasih tau. Karna semua hal terjadi karena Tuhan berkehendak. Jadi kalo kau lagi dalam keadaan gini, itu mungkin udah Tuhan yang ngatur" jawabnya panjang lebar.
"Oh..." jawabku singkat sementara ia ngomong panjang lebar. Kemudian aku pergi ninggalkan dia untuk hilangkan rasa maluku.
Hari berganti hari, tetap saja aku menahan rasa malu yang ada dalam diriku.
Sehingga tak berapa lama kemudian. UN berlangsung.
Hari pertama UN. Apalagi yang ngga mungkin selain hanya aku yang bisa melakukannya. Yaitu, dengan percaya diriku, dengan IQ 999+. Aku kesekolah hanya membawa papan ujian dan pensil 2B saja.
Pagi hari saat melewati ruang guru, aku melihat guru-guru sekolah Trisakti yang akan ngawas kami ujian. Aku ketawa terkekeh-kekeh. Gimana coba, pengawas UN adalah dari sekolah yang pernah kubayangkan apabila aku ngga masuk di SMA 1.
Tau lah... anak murid sekolahnya mana ada yang beres. Keajaiban dunia jika salah satu dari murid mereka bisa masuk ke PTN. Apalagi misalnya ITB, UI, UGM, STAN, IPDN dan semualah. Paling mereka lulus ke UNIMED, bahkan AkPer atau AkBid.
Kunci jawaban tergeletak di atas meja pengawas. Dan lucunya, saat pengawas melihat itu, mereka malah membaca-bacanya dengan kepolosan mereka. Semua Ujian selesai dengan diakhiri corat-coret LJK di kelas. Dan semua siswa sudah dijamin lulus SMA.
Liburan sekolah kujalani, aku berdiam diri dirumah membuka laptop. Berharap bisa menulis buku lagi, tapi kesedihan demi kesedihan kualami. Membuat tanganku tak dapat menekan tombol huruf di keyboard.
tin...tin...
Suara klakson dari luar rumahku. Sontak dengan malasku di hari libur ini yang mandi hanya sehari sekali. Aku membuka pintu rumahku. Tak ada orang sama sekali. Suara telepon berdering.
*sfx pokoknya laguHalo...
Suara itu terdengar seram di telingaku. Sontak aku terkejut dan menjawab.Halo ini siapa ya?
Jawabku berdiri di depan pintu.Lihat belakang!
Ucapnya di telepon dengan suara misteriusnya.Pelan-pelan kuputar balik badanku ke belakang serasa anak paskibra.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANUSIA PARALEL
RomanceSiapa sih orang terbodoh didunia ini? Aku??? Bukan, tapi diriku... Seperti hidup dalam kisah yang sangat tak terduga. Bukan spoiler sih. Tapi orang yang...