Menanti Sebuah Pelangi

Terimakasih

Hai...
Masih ingatkah denganku?
Iya aku, seorang yang pernah kau sia siakan
Seorang yang pernah kau campakkan
Seorang yang pernah kau tinggalkan begitu saja
Demi seorang yang lain, bahkan yang baru kau kenal

Bukan! Bukannya aku ingin kembali bersamamu
Hanya saja aku merasa kau terlalu cepat mengambil sebuah keputusan
Padahal dahulu kita pernah berjanji apapun yang terjadi kita akan selalu bersama
Namun apa? Kau meninggalkanku begitu saja demi dia!
Iya benar, demi dia kau tinggalkanku begitu saja!

Sakit? Iya masih terasa sakit bila ku mengingat segalanya
Semua yang telah kau lakukan padaku
Bahkan sampai saat inipun tak pernah ada kata pisah diantara kita
Mengenaskan? Iya pasti. Amat mengenaskan
Orang yang dulu kupuja puja pada akhirnya melukaiku

Bahkan mungkin, dulu hanya aku yang teramat pedih dan pilu saat semuanya terjadi
Sedangkan kau? Kau bahagia bahkan kau sangat bangga telah melukaiku
Kau dengan bangganya melihatkan kehebatanmu memilih dia yang memang jauh lebih baik daripada aku

Aku hanya tak habis pikir
Kenapa dia dengan mudahnya mau menerima dirimu?
Padahal dengan jelas dia tau jika kau milikku, bahwa kau adalah kekasihku
Dan mengapa dengan mudahnya dia mau bersamamu? Padahal dengan jelas dia mengerti jika kita sudah bersama
Dan mengapa tak pernah ada satu patah katapun yang dia ucapkan setelah ini terjadi
Entah maaf atau apapun itu

Ya benar, segalanya memang sudah terjadi
Tak perlu ada yang disesali sekarang
Bahkan sekarangpun aku sudah cukup baik baik
Bahkan saat aku melihatmu bersamanya! Sudah tak ada rasa sakit, tak ada rasa dendam bahkan rasa benci
Terimakasih untuk segalanya, karna dengan adanya kamu dan dia. Kalian telah membuatku menjadi seorang yang selevel lebih tinggi dari kalian yang telah menyakitiku