Namaku Giovanni

49 9 0
                                    

   "Prokkk...prokkk....prokkk"

Tepuk tangan teman-temanku mengakhiri penampilan musikku di pentas Collage acara tahunan kampus. Aku turun dari panggung sambil mengusap keringat diwajah dengan tanganku.
  
"Guys, gue pulang duluan" ujarku sambil membawa jaket.
  
"Lo jangan lupa nanti malam" teriak Adam.
  
"Tenang saja, gue gak mungkin lupa" aku berjalan menuju mobilku.

   Aku mulai melaju dengan mobil Jazz putih pemberian ayahku. Cukup melelahkan, penampilan dipentas tadi lumayan menguras energi. Aku melaju santai dengan mobilku karena kurasa tidak ada sesuatu yang menungguku.
  
   Aku sudah menyukai musik saat usiaku 10 tahun. Berbagai perlombaan musik selalu kuikuti, bahkan aku sempat menjuari beberapa perlombaan tingkat kota dan provinsi.

   Itu menjadi alasan kenapa aku bergabung dengan "Lucky Band". Sebenarnya, band itu sudah ada sejak lama dengan nama "Senopati Band" yang vokalisnya adalah manajer kami. Tapi karena usia anggota band tersebut tidak muda lagi, akhirnya mereka resign satu persatu dan tinggalah vokalisnya sendiri.

   Ia memutuskan untuk melahirkan Senopati Band kembali yang sempat vakum selama 14 tahun. Akhirnya band tersebut berganti nama menjadi Lucky Band dengan perubahan personil yaitu aku sebagai vokalis, Kino dan Adam sebagai gitaris.

   Sekitar satu jam perjalanan, aku tiba dirumah. Aku keluar dari mobil dan segera bergegas masuk rumah.

   "Kak Gio, bawain Alpha makanan gak?" ujar adik laki-lakiku.
  
   "Sorry de, tadi kakak lupa buat beli makanan, nanti aja deh kakak beliin" sahutku membuat wajah Alpha cemberut.
  
   "Yah kakak, ya udah deh". ucapnya dengan wajah cemberut sambil berjalan meninggalkanku.

   Aku tinggal bersama Alpha adikku, usianya baru 14 tahun. Terpantau jauh, itulah sebab aku jarang bertengkar dengannya. Ayah dan ibuku sedang berada di Turki. Mereka sedang menjalankan bisnis resort disana. Aku tidak terlalu kesepian karena ada Alpha, walaupun sikapnya kadang-kadang cengeng dan membuatku jengkel.

   Kurebahkan tubuhku dikasur, aku mulai merasa lega dan rasa lelahku perlahan menghilang. Malas sekali untuk mandi, walaupun keringat hampir membasahi seluruh tubuhku. Aku tidak kuat lagi menahan kantukku, sepatu kulepas dan mulai tertidur pulas.



Bersambung........

GRAVITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang