Toilet

7.9K 197 18
                                    


Orang tua pernah bilang, kalau kita sedang menceritakan cerita hantu, mereka akan datang dan duduk didekat kita sambil mendengarkan cerita kita. Kata-kata itu selalu kuingat hingga kini. Tapi aku tak percaya, siapa juga yang mau percaya dengan omong kosong seperti itu.

***

Langit muram. Awan hitam menghiasi langit yang semula cerah. Perlahan rintik-rintik air terjatuh dari baliknya. Jam kosong adalah kesempatan berharga bagi para siswa untuk berkumpul untuk sekedar mengobrol.  Seperti saat ini, guru tak ada yang masuk ke kelas kami karena rapat. Aku dan teman-teman duduk melingkari meja diskusi. Awalnya hanya beberapa anak saja yang duduk, lama-kelamaan banyak yang bergabung hingga membentuk lingkaran besar.

"Bagaimana dengan cerita hantu?" ujar Tami, salah satu temanku.

Senyum mengembang dari wajah semua yang ada disana.

"Baiklah, kita akan mulai ceritanya dari Arine, lalu kita akan bergantian menceritakan cerita hantu," ujarku.

Mereka semua setuju dengan keputusanku dan Arine mulai bercerita.

"Apa kalian tau kisah tentang toilet disekolah kita?" tanya Arine memulai.

"Semua orang tau tentang hantu yang ada di toilet sekolah," protes Bintang.

"Bukan itu, pasti kalian tidak  percaya cerita murahan seperti itu? Tapi aku percaya, karena aku sendiri yang pernah melihatnya."

**

Sore hari, saat sebagian siswa sudah mengakhiri aktifitasnya di sekolah. Aku dan team basket masih berada di sekolah karena latihan untuk pertandingan beberapa minggu lalu. Saat itu, aku ingin sekali ke toilet karena ingin buang air kecil yang sudah tak tertahankan.

"Arine, ini sudah sore. Aku gak mau ah ke toilet, aku takut," ujar Mimi, teman satu ekskulku.

Aku mendengus kesal, dan buru-buru berlari menuju toilet sendirian. Lampu-lampu sudah dinyalakan pertanda hari telah menjelang malam. Melewati ruang-ruang kelas kosong tanpa penghuni, membuatku sedikit merinding.

Aku memasuki pintu toilet. Tak lama, terdengar suara langkah kaki dari luar. Karena kupikir itu Mimi, aku menyapanya.

"Hey Mimi, untuk apa kau kesini? Katanya takut, aku tak melihat ada hantu tuh," teriakku.

Tak ada jawaban, hanya suara kran air yang dinyalakan. Selesai dengan urusanku, aku keluar dan mengetuk pintu toilet yang tertutup.

"Hohoho Mimi, didalam ada hantu," ujarku menakuti Mimi yang berada di dalam sambil terus mengetuk pintu toilet yang tertutup.

"Hentikan itu!" teriaknya dari dalam.  Aku hanya terkekeh kecil lalu memeriksa hpku yang bergetar. Mendadak napasku seakan terhenti, tanganku gemetar membaca pesan yang ku terima. Pesan itu dari Mimi.

"Mimi, jangan bercanda. Cepat keluar!" teriakku.

Suara kran dimatikan dan gagang pintu ditekan. Entah kenapa aku menjadi merinding. Pintu terbuka, tak ada orang di dalam toilet. Kakiku semakin gemetar, saat aku berbalik sontak aku berteriak keras. Wajah pucat dengan mata hitam berada tepat di hadapanku. Aku tak sadarkan diri hingga saat terbangun aku sudah di rumah.
**

Cerita di SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang