Chapter 3

159 23 0
                                    


Yuri membuka matanya perlahan. Astaga, aku ketiduran, rutuknya dalam hati. Ia meluruskan duduknya dan menyadari ada sebuah jaket menyelimutinya. Jaket Jungkook. Ia juga mendapati Jungkook telah tertidur di depannya. Ia tidur dengan menopangkan salah pipinya pada tangannya. Dan juga, mulutnya sedikit terbuka. Yuri menahan diri untuk tidak tertawa. Ia mengeluarkan ponselnya mengecek jam.

Pukul 6 P.M.

Astaga, sudah 2 jam aku tertidur? Batinnya. Ia kemudian melirik kearah Jungkook. Ia mendekatkan lensa kamera ponselnya ke wajah Jungkook dan...

CKREK

Memotret wajahnya.

Setelah mengamati hasil jepretannya, Yuri tersenyum geli. Wajah Jungkook pada hasil jepretannya benar benar... aneh.

Yuri menepuk pipi Jungkook lembut. "Jungkook-ah... ireona, ppalli ireona," ujarnya lembut. Jungkook membuka matanya lebar. Ekspresinya sedikit terkejut karena tepukan dari Yuri. "Eo, eo?" ujarnya tergagap gagap. "Sudah malam. Ayo pulang," ajak Yuri sambil merapihkan barang barangnya. Jungkook mengerjap ngerjapkan matanya, agar ia sadar seutuhnya.

Yuri menyodorkan kantung besar berisi buku buku tebal tadi pada Jungkook. "Bawalah pulang dan pelajari ini. Kalau nilaimu masih buruk kuhajar kau," ancam Yuri. Jungkook cemberut. "Dan jaketnya, terimakasih," sambung Yuri kemudian. Jungkook tersenyum menatap Yuri. "Bukan masalah," balasnya.

Mereka berdua berjalan keluar kawasan kampus yang sudah sepi. Dan tiba tiba...

GGGRRRKKK~

"Maaf," ujar Jungkook sambil memegangi perutnya. Ia menarik lengan Yuri. "Ayo kita makan dulu, aku lapar," ajaknya. Dan Yuri hanya menurut saja. Toh, hari ini Yoona tidak pulang karena ada latihan menyanyi di rumah mentornya. Dan Yuri tidak akan menyiakan kesempatan untuk berduaan dengan Jungkook.

>>>>

"Ini samgyeobsal ddeokbbokki dan cheese ddeokbbokki -nya, selamat menikmati," ujar seorang wanita sambil meletakkan pesanan Yuri dan Jungkook di meja mereka. "Gomabseumnida imo," ujar Yuri sopan. Ia mengambil potongan tteokbbokki dan setelah membungkusnya dengan irisan samgyeobsal, memakannya.

"Uum.. enak sekali~" ujar Jungkook saat melahap samgyeobsal tteokbbokkinya. Dan kemudian sumpitnya beralih pada cheese ddeokbokki. Ia mengambil ddeokkbokki pedas yang bertopping keju itu lalu melahapnya. Belum ada tiga kunyahan, mulutnya berhenti. Matanya sedikit melebar ketika ia melanjutkan kunyahannya dengan perlahan lahan. Yuri yang menyadari perubahan ekspresi Jungkook langsung menyodorkan dua kotak besar jus jeruk, sapu tangan, dan dua buah kimbap segitiga (onigiri) yang ia beli di supermarket sebelumnya. Ia membuka salah satu kotak jus lalu menyodorkannya pada Jungkook.

"Minum," perintahnya.

Jungkook langsung meneguk jus yang disodorkan Yuri. Yuri mendengus. "Kau tahu bahwa kau tidak bisa makan pedas dengan baik dan malah makan ddeokbbokki pedas. Maumu apa sih?" sindir Yuri sambil menyumpit cheese ddeokbbokki dan melahapnya. Benar benar pedas.

Jungkook menurunkan kotak jus itu dari mulutnya. Tampak sekali kalau ia kepedasan. Wajahnya berkeringat banyak dan memerah.

"Maaf... habis... enagh... hooh," balas Jungkook tak jelas karena bibirnya kepedasan. "Sudah, sudah! Minum lagi jusmu!" perintah Yuri.

"Baik, baik! Akan kuminum," jawab Jungkook sambil kembali meneguk jus miliknya sambil melotot kesal pada Yuri. Yuri balas melotot pada Jungkook sambil melanjutkan aktivitasnya memakan ddeokbokki.

To Be Continued ..... ^_^  

20 (Twenty)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang