Prolog

76 1 0
                                    

Saat malam dengan udara yang masih cukup hangat di tengah-tengah taman aku melihat seseorang yang aku cintai berjalan kearahku.

"Aku marah, kau lama sekali" godaku.

Dia semakin dekat, semakin dekat, dia tiba-tiba memelukku. Entah apa yang terjadi tiba-tiba langit menjadi mendung gelap-gulita dan gerimis hujanpun langsung berjatuhan. Udara menjadi dingin. Tiba-tiba..

"Aku harus pergi" ucapnya.

Waktu seolah-olah berhenti saat aku lihat semua orang disekitarku bertindak seperti patung dan hujan yang tertahan diudara. Hanya aku dan dia yang bergerak.

"Kenapa?" tanyaku dengan keheranan.

"Apa karena Tuhan menyuruhmu pulang?" lanjutku.

Ohh.. Begitu kejamnya dia tanpa menjawab satupun dari pertanyaanku, dia hanya menatapku dengan tatapan penuh luka.

"Baiklah, terima kasih telah masuk kedalam pintu kehidupanku. Bukannya aku ingin menguncimu tapi bisakah kamu tinggal disana selamanya meski Tuhan berkata "tidak"?" ucapku sambil meneteskan air mata yang sudah tidak sanggup aku tahan lagi.

"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu, aku berjanji jika aku bisa aku akan hidup kembali bersamamu meski entah nanti kita saling mengenal atau tidak aku akan menemukanmu" ucapnya sambil membelai rambutku.

Tiba-tiba tubuhnya memancarkan cahaya yang sangat terang, sayap putih yang indah mulai terlihat dan dia mulai mengepakkan sayapnya menuju langit.

"Sampai jumpa" ucapnya dengan mata yang sayu.

My Love  Is An Angel Of The LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang