Chapter 14

3.5K 226 2
                                    

"Aku menantimu.."
- Prilly Selena Nicole

"Kamu lupa?" Tanya Prilly kesal

Raut mukanya berubah menjadi pucat. Bagaimana bisa kekasih yang ia cintai itu melupakan janjinya?

"Maaf sayang.." Rassya mengelus-ngelus tangan milik Prilly yang sedari tadi Ada di depannya itu

"Gk usah elus² tangan aku.." Prilly menarik tanggannya kembali kemudian meminum minuman yang ia pesan tadi itu

Ia kemudian bangun dari tempat duduknya Dan menuju kasir untuk membayar minuman yang ia pesan. Hati yang Sekarang sangat tak terkontrol seakan-akan ingin membunuh Prilly.

Prilly berjalan keluar Restoran yang bernama 'Kemuning' itu. Tak sadar tangan kanannya dicekal oleh seseorang.

"Mulai sekarang kita PUTUS!" Prilly menghentakkan Kata 'putus' pas didepan pria yang kini sedang memegangi tangannya

"Sayang,, maaf.. Aku lupa.. Masa sh cuma gra² gni kita putus?"

Kini wajah Rassya memelas dihadapan Prilly. Ia rasa akan membuat Prilly merasa kasihan padanya.

"Bodo amat.. Jgn pernah coba ketemu sma gue lagi.." Ancam Prilly membuat Rassya melepas tangannya.

Prilly pun pergi meninggalkan Rassya. Ia berjalan dengan sangat cepat. Tak terasa perlahan air matanya menetes.

Prilly POV

Mengapa tuhan tak adil padaku? Mengapa aku tak bisa berbuat apa-apa pada saat seperti ini? Percuma aku menjadi selebriti yang dikagumi banyak orang. Karena pada saat seperti ini mereka juga tak bisa berbuat apa-apa padaku.

Aku menyesal. Menyesal sudah berpacaran dengannya. Menyesal mempercayainya. Bahkan aku menyesal karena Ada di dunia ini!

Author POV

Air Mata Prilly terus-terusan menetes. Wajahnya tertunduk membuat semua orang melihatnya.

Ya, kalau saja ia tidak tertunduk. Mungkin fans-fansnya sudah berkerumung di situ.

Brukk

Kini Prilly berhasil menyentuh Dada bidang milik seorang lelaki. Prilly kemudian berjalan mundur Dan berhenti seraya menatap pria itu dari bawah sampai atas.

"Wtf? Chef Ali?" Batin Prilly

"Prilly?" Lelaki itu menganga melihat Prilly yang kini sedang Ada di hadapannya

"Chef Ali?" Tanya Prilly terkejut

Ali POV

Ada apa dengannya? Mengapa wajahnya terlihat pucat? Dan rambutnya juga sedikit berantakan. Ya, terutama Mata indah miliknya mengapa kini memerah? Ia menangis? Karena apa? Siapa yang membuatnya seperti itu?

"Lo nangis?" Tanyaku mendekatinya

Terlihat ia mengusap air matanya dan tertunduk kembali

"Lo kenapa?" Aku semakin dibuat bingung olehnya

"Gue gapapa ko.. Klo lo ga percaya.. Liat nih gue bisa senyum.." Jawabnya yang kemudian mendongak melihatku seraya tersenyum

"Ooh.. Yaudah.. Mumpung ketemu.. Ke taman yuk? Kan gue udah janji setelah shoot lo selesai mau ketemuan sama lo?"

Rasanya aku ingin bertanya lebih. Tapi percuma lah, nanti dia Kira aku cowo yang bawel. Apalagi Kan aku bukan siapa-siapanya

Ia hanya mengangguk. Kemudian aku dan Prilly pun berjalan menuju taman.

Skip

Arloji milikku terus berputar. Kini aku sedang duduk ditaman bersama Prilly yang sedari tadi hanya diam. Ya, aku Kira dia Ada masalah sehingga dari tadi hanya diam.

"Ali.." Panggilnya padaku

Aku kemudian menengoknya kemudian menaikkan satu alisku

"Kenapa?" Tanyaku

"Hmm,, lo bilang Kan waktu itu  Lo mau bilang sesuatu sama gue??--"

"Iya gue--"

Belum selesai aku bicara ia malah menyela.

"Iya gue tau.. Lo mau dijodohin Kan sama gue? Terus lo terima?"

What? Dia tahu? Ahhh,, apa yang terjadi setelah ini?

"E-ee-e iya..lo bener..gu-gue mau dijodohin sma lo.." Aku menjawabnya dengan terbata-bata lebih tepatnya aku gugup

"Terus lo terima?" Tanyanya lagi. Kini ia melirik padaku

"E-ee-eee.. Itusih terserah lo.. BTW lo tau dari mana?" Jawabku yang diakhiri dengan pertanyaan

"Ya tau dari bonyok gue lah.." Ia berbicara dengan sinis kemudian terkekeh melihatku

Ah bodoh! Ya iyalah Prilly tahu dari orang tuanya.

"Hihi.." Aku terkekeh mentertawakan diriku sendiri

"Oke.. Kalau terserah gueeee... Gue tolak...." Ucapnya

Deg

"Gadeng canda.. Gue terima asal lo harus terima syarat dari gue.."

Entah kenapa perkataan ini membuatku sedikit lega

"Syarat apa?" Tanyaku penasaran

"Kita gk boleh publish hubungan kita di media entertainment.. Oke?"

"Oke.."

Hanya syarat itu? Itusih ga perlu mikir juga udah tau jawabnya.

"Daan.. Kita tunda dulu soal punya anak²an.. Kita harus belajar buat saling mencintai.. Ya?" Tanyanya lagi

Rasanya Ada sedikit penyesalan. Namun, betul juga katanya.

"Iya.." Aku melihatnya kemudian tersenyum kecil

Bersambung

Kerasa gk part Kali ini agak banyak? Sengaja author bikin part yang banyak.. Soalnya author kyaknya bkal telat update dikarenakan Ujian.. Mohon Vomentnya gengss😍

Istriku Selebriti [HIATUS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang