Bagian 1

31 2 4
                                    

          Anak itu bernama Petra, hidup dengan kedua orang tuanya di pedesaan, orang tuanya hanya bekerja sebagai petani, bangun setiap pagi untuk pergi ke ladang ataupun sawah. Beberapa hari yang lalu saat Petra ikut ke ladang bersama dengan kedua orang tuanya, Petra melihat sekawanan domba didekat ladang milik mereka, Petra memandangi setiap dari kawanan domba tersebut dan bergumam " aku ingin tahu bagaimana rasanya menjadi seorang penggembala" .
           Didesa tempat Petra tinggal, kebanyakan dari penduduknya hanya menjadi penggembala atau petani dan beberapa sisanya, mereka bekerja sebagai penjaga toko. Tidak banyak penduduk yang tinggal didesa tersebut, karena didesa tempat Petra tinggal sangat sulit untuk membuka sebuah usaha, tidak seperti dikota, membuka usaha dikota sangatlah mudah, karena banyak orang yang bertransmigrasi dari setiap daerah ke kota dan mereka ingin menjadi orang kaya, walaupun pajak dikota lebih mahal daripada di desa, tetapi banyak orang yang tetap ingin pergi ke kota, dengan alasan untuk menjadi orang kaya.
          " apa yang kamu lihat?" tanya orang tuanya sambil mendekati Petra.
          " aku hanya melihat domba domba itu" jawabnya
          " apakah kamu ingin menjadi penggembala?" tanya ayah Petra.
          " iya, aku ingin mencoba menjadi penggembala! " jawabnya dengan tegas.
           " bolehkah ayah tahu apa alasanmu ingin menjadi penggembala?" tanya ayahnya lagi
           " aku hanya berpikir, sepertinya menyenangkan bisa memandu domba domba dengan sebuah tongkat kayu, dan bisa berkelana mencari rumput rumput yang lebih hijau dari rumput yang ada didesa ini, mendapat pengalaman baru bisa berkelana menggiring domba domba ke padang rumput yang hijau dan luas! " jawabnya dengan wajah penuh kebahagiaan. Ayah Petra hanya tersenyum kepadanya, begitupun juga dengan ibunya.

          Hari berikutnya Petra diajak oleh ayahnya pergi ke pasar untuk menjual hasil ladang yang dipanen kemarin, dengan menaiki gerobak yang ditarik dengan keledai, mereka berjalan menempuh jarak yang lumayan jauh, jarak dari rumah menuju pasar kira kira membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Mereka berangkat dari rumah sekitar jam 5 pagi, agar tidak terlalu siang saat sampai dipasar. Ditempat ini, yang namanya uang tidak terlalu populer seperti halnya dikota, kebanyakan penduduknya didesa ini hanya melakukan barter atau menukarkan barang. Sebenarnya didesa uang juga sudah berlaku sama seperti halnya dikota, hanya saja banyak penduduknya yang masih berpikir seperti para pendahulunya yaitu bertukar barang, jadi tidak heran banyak anak anak dari desa ini yang masih ketinggalan jaman, karena kebanyakan dari anak anak yang menginjak dewasa hanya akan menerusakan apa yang ditinggalkan oleh orang tua mereka, misalnya seperti menjadi penggembala ataupun menjadi petani.

          Hari sudah mulai siang saat Petra dan ayahnya sampai dipasar, mereka berdua mulai menurunkan semua sayuran yang ada diatas gerobak dan mereka berencana menukarnya dengan beberapa bahan makanan dan beberapa sedikit uang. Terkadang mereka berdua hanya menukarnya dengan bahan makanan saja, tapi hari ini Ayahnya Petra menukarnya dengan beberapa uang.
            " Tidak seperti biasanya, ayah menukarnya dengan uang?!" tanya Petra kepada Ayahnya.
Sambil tersenyum ayahnya menjawab " bukankah kamu ingin menjadi seorang penggembala?"
          " bukankah menukarnya dengan semua sayuran kita itu sudah cukup, tanpa harus menukarnya lagi dengan uang?" tanya Petra lagi.
          " Tidak anakku, menukarkan sayuran dengan domba itu tidaklah cukup, beberapa domba yang ada dipasar adalah domba yang dikirim dari kota bukan sepenuhnya dari desa, tidak heran beberapa orang di desa terkadang menukarkan hasil panennya dengan uang, agar mereka mampu membeli domba yang mereka inginkan" jawabnya kepada Petra sembari mereka menurunkan barang barang dari gerobak.
           " Ayah, apakah menjadi penggembala itu sangat sulit?" tanya Petra kepada ayahnya.
          " ayah juga tidak terlalu mengerti, tetapi beberapa dari orang orang yang menjadi penggembala mereka merasa senang!" jawab sang Ayah.
          " kenapa begitu?" tanya Petra lagi.
           " karena mereka menemukan sesuatu hal yang baru dalam hidupnya" jawabnya sambil menurunkan barang dari gerobak,
           " manusia itu adalah makhluk yang tidak pernah puas, terkadang mereka menginginkan sesuatu yang baru dalam hidupnya, terkadang mereka juga merasa jika tidak melakukan sesuatu terasa sangat membosankan, jadi tidak heran banyak orang yang memutuskan untuk melakukan sesuatu hal yang mereka inginkan, contohnya saja bertansmigrasi dari desa ke kota" sambung ayahnya lagi.
          " aku masih tidak mengerti" sahut Petra, ayahnya hanya membalas dengan senyuman kepada Petra.

PerjalanankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang