Malam ini,cuaca sedikit dingin.Api yang berada di perapian sedikit berkobar-kobar.
Kami sedang mempersiapkan makan malam."Sheril,bisakah kau mengambilkan sendok dan garpu itu?Ibumu ini sudah tak sampai untuk mengambilnya,"tanyanya sambil mencoba meraih tumpukan piring yang tepat ada di depannya,wanita itu adalah ibuku.
"Sebentar bu,"jawabku dan segera mengambil beberapa sendok dan garpu."Apakah aku perlu memanggil Lyle?"
Dan jawaban ibu hanyalah mengangguk.Aku segera beranjak menaiki tangga menuju kamar kakak laki-lakiku ini.
"Lyle,keluarlah makanan sudah siap!!Lyle??Lyle??Ibu memanggilmu,jangan mengulur waktu terlalu lama,Lyle??"Aku menunggunya keluar di depan kamarnya.
15 menit berlalu dan dia belum keluar.
Baiklah,kesabaranku sudah habis.Aku berjalan mendekati pintu kamar Lyle.Mencoba untuk membuka knok pintunya,namun sial.Pintunya terkunci.
"Lyle,apakah kau masih di dalam?Apakah kau memiliki masalah sehingga tidak membuka pintunya?"Tanyaku sedikit tidak sabaran.Aku mencova mendekatkan telingaku ke arah pintu kamar Lyle,dan yang terdengar adalah..
Yang terdengar adalah..
Hening dan hembusan nafas seorang wanita di dalam kamarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Near !
رعب'Mereka' tidak dapat langsung terlihat oleh mata,tetapi 'Mereka' ada di dekat kita. Ini kisah hidupku,bersama suatu bakat yang tak pernah aku inginkan.