Setelah melalui perjalanan yang tidak terlalu jauh akhirnya Sehun sampai di apartemen miliknya. Ia memang tinggal diapartemen, kesalahan yang dulu dilakukannya bersama Chanyeol membuatnya harus hidup mandiri ya walaupun keluarganya tidak sepenuhnya menghukumnnya.
Sehun melangkahkan kakinya memasukin apartemen, diikuti oleh seorang pria dibelakangnya, Park Chanyeol.
"Mommy"
Kedatangan mereka disambut oleh sebuah suara anak kecil. Sehun segera menggendong anak berusia 6 tahun itu
" Tiwai sudah bangun?"
Anak laki laki dalam gendongannya mengangguk
"Tiwai lapal mommy" ucap Taeyong dengan aksen cadelnya. Biasanya bibi jung yang mengurus Taeyong hanya saja bibi jung memilih untuk mengundurkan diri karena anaknya baru saja melahirkan dan secepat mungkin Sehun harus mencari pengganti bibi jung.
Chanyeol tersenyum melihat adegan antara 'ibu' dan anak itu. Andai saja dulu dia tidak meninggalkan Sehun dan calon anaknya, mungkin sekarang Chanyeol sudah bahagia dengan keluarga kecilnya. Kalau di perhatikan secara seksama bentuk wajah Taeyong, bibir bagian atasnya dan tatapan matanya sangat mirip dengan Chanyeol
" Mom ajuthi itu thiapa eoh?" Taeyong menatap Chanyeol yang masih berdiri di pintu dengan tatapan penasarannya
"Dia... Teman mom sayang ya teman mom"
Taeyong memberontak di gendongan Sehun mau tidak mau Sehun harus menurunkan jagoannya itu. Taeyong berlari menghampiri Chanyeol, lalu memeluk kaki pria yang datang bersama mommy nya.
Chanyeol berlutut menyamakan tingginya dengan taeyong
" Siapa nama mu hm?""Taeyong, Oh Taeyong. Ajuthi bitha memanggilku tiwai" Taeyong tersenyum memamerkan giginya yang berderet rapih
Chanyeol ikut tersenyum, Sehun terus memperhatikan keduanya
' taeyong saja langsung menyukai Chan hyung, ah bahkan senyum mereka pun mirip' batin Sehun
" Kalau begitu Tiwai bisa memanggilku dengan sebutan Chan ahjussi"
Chanyeol menggendong Tiwai yang sedang terkekeh geli, sepertinya Tiwai memang sangat senang sedang Chanyeol. Sementara Sehun masih sibuk memperhatikan keduanya. Senyum terus tercetak di bibir tipisnya. Andai saja dulu Chanyeol tidak pergi, mungkin tidak akan seperti ini jadinya.
Chanyeol mengalihkan pandangannya kearah Sehun yang masih tersenyum. Tanpa sadar Chanyeol ikut tersenyum. Ya, aku harus mendapatkan hati Sehun kembali—tegas Chanyeol
"sehun? Kau dan Tiwai belum makan kan? Mau makan bersama ku? Anggap saja ini sebagai awal kerja sama kita"
'dan hubungan kita' lanjut Chanyeol dalam hatiSehun tampak menimang-nimang ajakan Chanyeol. Ada sedikit rasa takut dihatinya, takut kalau ia kembali jatuh cinta pada Chanyeol dan akan merasakan sakit hati lagi. Bahkan mungkin nanti akan lebih sakit. Bibir Chanyeol tertarik menjadi sebuah senyum ketika Sehun mengangguk pelan. Segera sebelah tangannya menarik tangan Sehun, sedangkan tangan satunya ia gunakan untuk menahan beban tubuh Tiwai.
Siang itu mungkin menjadi siang yang menyenangkan bagi Chanyeol dan Taeyong, tapi tidak untuk Sehun. Baginya siang tadi adalah siang yang cukup menegangkan, paginya ia kembali bertemu dengan masa lalunya, lalu siangnya Chanyeol bertemu dengan 'anak' mereka bahkan mengajak nya makan siang bersama. Yang membuat Sehun semakin heran adalah kedekatan Chanyeol dan Taeyong, mereka terlihat sangat dekat padahal baru bertemu beberapa jam lalu.
Chanyeol merebahkan tubuhnya di ranjang king size miliknya. Senyumnya tercetak sedari tadi, sungguh ia tidak bisa menyembunyikan perasaan senangnya saat ini. Tapi kalau di pikir-pikir....

KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny
Fiksi PenggemarSetelah sekian lama, takdir kembali mempertemukan kita. Namun, semua itu terlambat. Kemana dirimu saat masa-masa terpuruk ku? Takut. Ya, aku takut kau membuat ku jatuh cinta untuk kedua kalinya Aku terlalu takut untuk jatuh dan terluka lagi. Warnin...