Aku suka melihat tawa bahagiamu, meskipun itu bukan karenaku...
💞💞💞Runi Pov
Menurut KBBI, bahagia adalah keadaan/perasaan senang dan tentram. Menurut Aristoteles, happiness atau kebahagiaan berasal dari kata happy atau bahagia yang berarti feeling good, having fun, having a good time, atau sesuatu yang membuat pengalaman yang menyenangkan.
Menurut Veenhoven, kebahagiaan merupakan suatu konsep yang subjektif yang sering dialami oleh setiap individu dari waktu ke waktu sebagai gambaran perasaan atau emosi. Lalu apa sejatinya makna dari sebuah kebahagiaan? Apa memang sebuah kebahagiaan itu bisa diukur dan dimaknai?
Banyak ilmuan yang telah mendefinisikan makna bahagia dan kebahagiaan. Milyaran orang juga tentunya sudah memiliki pemikiran masing-masing tentang makna dari sebuah kebahagiaan. Lalu apa memang sebuah kebahagiaan bisa dimaknai? Aku tak sependapat dengan semua orang yang mampu mendefinisikan makna kebahagiaan. Mungkin memang aku tak secerdas mereka. Namun menurutku kebahagiaan itu tak mampu dimaknai. Usaha seperti apapun untuk menggapai kebahagiaan pasti tetap akan merasa kurang dan seakan tak sesuai dengan definisi yang telah dibuat. Bagiku kebahagiaan itu cukup dirasakan, tak perlu terlalu jauh untuk memaknai. Sesederhana apapun suatu hal jika kita mampu merasakannya itu sudah pasti akan menjadi sebuah kebahagiaan. Happiness? Just feel it!!
Itu adalah kutipan dari buku berjudul "Makna Bahagia?" karya Rasyiqul R. Aku memang tak mengenal penulisnya, namun tulisannya yang menguak tentang kebahagiaan cukup membuatku tertarik.
Pikiranku sedikit terbuka dengan tulisan ini. Tentang orang-orang yang terkadang hanya sibuk memaknai sebuah kebahagiaan tapi lupa untuk merasakan kebahagiaan itu.
Aku memang sampai detik ini merasa bukan menjadi salah satu hamba yang ditakdirkan untuk bahagia. Disaat gadis-gadis seusiaku mungkin sedang mengalami perubahan waktu dari remaja menuju dewasa, namun aku bahkan sudah harus dipaksa menjadi dewasa sejak kecil.
Seakan tak ada kebahagiaan yang menghampiriku setelah orang yang paling aku sayangi pergi. Itu salahku memang, dan sekarang aku sadar bahwa seharusnya dari dulu fokusku adalah pada merasakan bahagia bukan memaknai sebuah kebahagiaan.
Siapa yang paling aku cintai? Tentu saja Allah!! Siapa manusia di dunia ini yang paling aku cintai? Adakah manusia yang pantas dicintai lebih dari Nabi Muhammad SAW?!! Itu adalah jawaban dari hatiku saat ini. Tapi dulu? Ah tentu saja pemikiranku tak sebersih saat ini.
Dulu hanya ada satu orang yang aku cintai, ibuku. Meski pada akhirnya aku merasakan kehilangan yang teramat sangat saat aku kehilangannya. Aku terpuruk. Aku sangat mencintainya lebih dari apapun. Tapi itu dulu, sebelum aku mendapatkan hidayah bahwa tak ada yang pantas dicintai melebihi Allah dan Nabi Muhammad.
Tok tok tok
"Mbak Runi didepan ada tamu nyariin mbak." ucap seseorang sambil mengetuk pintu kamar kosku.
"Oh iya dek makasih." aku segera mengambil kerudungku dan memakainya kemudian keluar. Keadaan kakiku memang sudah membaik meski masih sedikit pincang saat berjalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya untuk Allah
SpiritualHighest rank #18 27/08/17 Tak ada yang berhak kucintai lebih dari Allah dan Nabi Muhammad. Hidupku karena Allah, dan tentu saja hidupku hanya untuk Allah. ~Runi~