lima - baju.

757 142 12
                                    

Jimin dan Yoongi sudah sampai di apartemen, Jimin mengekori Yoongi masuk sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan.

'Woah, luas juga. Desain interiornya juga bagus banget,' batin Jimin terperangah.

Jdug.

"AWW!!!" Pekik Jimin cempreng, dia gak liat di depannya ada tembok.

Yoongi mendengus malas, "Makanya liat-liat bego, khusyu amat sih ngeliatin isi rumah orang." Jimin cengengesan, ketangkep basah. "Hehe, maafin hyung. Kebiasaan."

Jimin memang punya kebiasaan kaya gitu. Menelisik dan mengamati isi dan letak interior rumah yang baru dia kunjungi. Makanya jangan heran kalau di kesempatan berikutnya Jimin sudah hafal letak ruang dan barang-barang di rumah Yoongi. Menurut Taehyung, kebiasaan Jimin ini unik.

"Menurut lo gimana?"

Jimin yang masih mengekori langkah Yoongi menaikkan alisnya bingung, "Apaan?"

"Apartemen gue,"

Jimin membulatkan bibirnya lalu kembali mengamati sekelilingnya, "Hmm.. Menurut Jimin sih, keren. Tata barangnya rapih, walaupun di beberapa tempat ada sampah sih, hehehe.. Terusss, banyak dominasi warna navy, kaya sofa di ruang tamu, rak-rak buku, hiasan figura sama karpetnya. Menurut Jimin sih, cocok sama Yoongi-hyung," jelas Jimin panjang lebar. Hobi nyerocosnya keluar.

Yoongi menaikkan sebelah alisnya, "Cocok?" Jimin tidak akan bisa lihat ekspresinya sekarang.

"Iya.. Menurut Jimin,"

Sekarang Yoongi tanpa sadar sudah tersenyum kecil, "Well, ga heran sih."

"Maksud hyung?" Jimin memiringkan kepalanya bingung, alisnya menyatu.

"Semuanya gue yang ngedesain."

Jimin membulatkan matanya tak percaya, lalu tanpa sadar lari mendahului Yoongi dan berhenti di depannya, 100% menghadap Yoongi.

"Serius hyung?! Ini semua desainnya hyung sendiri?!" Tanya Jimin antusias, dia takjub dan benar-benar gak nyangka sama hyung di depannya ini. Sekarang Jimin memasang wajah takjub ala anak kecil di hadapan Yoongi, melupakan fakta bahwa hyungnya ini adalah hyung yang ditakuti di sekolah.

Yoongi terkekeh meremehkan dan menjawab, "Iya. Gini-gini juga gue tertarik sama desain interior." Lalu Yoongi membalikkan badan Jimin dan mendorong bahunya sambil jalan ke arah pintu kamar.

"Udah, pokoknya sekarang ganti baju lo aja dulu."

Jimin hanya mengangguk-angguk lucu, membiarkan dirinya didorong pelan sampai pintu kamar Yoongi terbuka. "Masuk."

Yoongi masuk duluan dan langsung menghampiri lemari bajunya, sementara Jimin masih mengekor sambil mengamati ruangan. Sampai perhatian Jimin terjatuh pada boneka beruang hitam setinggi 160 cm yang terduduk di samping meja belajar.

"WOHHH BONEKA KUMAMON?" Teriak Jimin antusias sembari melompat ke pelukan boneka kumamon itu. Tapi setelah sadar bahwa dia tidak sopan, Jimin langsung berdiri lagi dan membenarkan letak bonekanya. "E-Eh, maaf hyung.. Jimin kelepasan..."
Jimin takut, takut Yoongi marah.

Yoongi yang melihatnya hanya tersenyum miring, mendengus. "Gapapa, silahkan aja."

Merasa mendapat ijin si empunya, Jimin kembali menghampiri boneka kumamon itu dan menyentuhnya perlahan, tapi beberapa detik kemudian dia sudah memeluknya erat sambil tersenyum lebar.

Yoongi yang sedang memilih baju tiba-tiba melihat Jimin yang masih memeluk bonekanya. Yoongi sudah mencap Jimin 'terlalu-imut' di bagian otaknya yang paling dalam. "Lo suka kumamon, Jim?"

kambing conge [myg.pjm]Where stories live. Discover now