satu - dompet.

1.1K 173 25
                                    

"Y-Yoongi-sunbae, maaf kalo nyita waktu sunbae..."

Yang disebut 'Yoongi-sunbae' masih mempertahankan ekspresi datar-atau mungkin ngantuk?-nya. Bayangkan, laki-laki ini sedang enak-enaknya tidur saat jam istirahat, malah terbangun karena ada adik kelas nyariin. Padahal semua orang tau, Min Yoongi yang sedang tidur akan beringas jika dibangunkan paksa.

Dengan gusar dan sebal Ia mengusap kasar wajahnya, lalu menjawab dengan sekenanya, "Ya. Emang sih, jadi ada apa lo manggil gue?"

Dusta. Laki-laki berambut hijau mint ini bukannya buta akan keadaan, justru dia sudah hafal benar apa yang sedang terjadi saat ini.
Confessing.
Tapi Yoongi tetaplah Yoongi, Ia hanya berpikir, 'Biarin lah gue pura-pura gak peka dikit, biar gue bikin dia malu sebentar." Sungguh mulia, bukan?

"Anu... Mu-mungkin sunbae emang gak tau aku, a-aku Park Nayeon, kelas 1-2... Aku- Aku suka sama sunbae! Soalnya... sunbae itu cool banget. Maaf kalo gak sopan, tapi... sunbae mau ga, jadi pa-pacar aku...?"

'Hah- Kan bener,' batin Yoongi dingin.

Sebenarnya di penglihatan Yoongi, cewek di depannya ini lumayan. Badan semampai, kulit putih mulus, bibir merona, juga rambut hitam legamnya yang tergerai sepinggang. Dan dia adik kelas, bukan?
Yoongi suka adik kelas.

Tapi mau bagaimanapun, perasaan tidak bisa dipaksakan. Daripada ujung-ujungnya malah menyakiti kedua pihak? Yoongi itu tegas dan kuat memegang pendiriannya.

"Sorry ya, gue lagi gak mau sama siapa-siapa dulu," tukas Yoongi kemudian. Kalimat itu adalah jawaban yang selalu dia ucapkan kepada orang-orang yang menyatakan perasaan kepadanya. Yoongi benar-benar sedang tidak tertarik pada siapapun, kalau dia boleh jujur.

Perempuan bernama Park Nayeon itu masih menunduk, sampai Ia menghela nafas pelan. Dia sudah tahu sunbae-nya ini tidak akan menerima. Kenal saja tidak? Untuk menangispun Ia merasa tak punya alasan. Karena itu, Park Nayeonpun berusaha tegar dan kembali menatap Yoongi.

"I-Iya, gapapa kok sunbae... Aku ga maksa, maaf ya udah ngebuang waktu sunbae.. Err, a-aku balik ke kelas dulu, makasi-"

"Hm, lo beda sih dibanding semua cewek yang pernah nembak gue. Lagian lo oke juga."

Sontak perempuan itu menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sang sunbae. Raut sedihnya sekejap tergantikan oleh raut kaget, bingung, dan-sedikit-gembira. 'Yoongi-sunbae memujiku?!'

Yoongi memasukkan kedua tangannya ke saku celana, dengan earphone yang tak dilepasnya dari tadi, penampilannya semakin eye-catching saja.
"Biasanya setelah gue tolak, mereka langsung nangis dan maksa-maksa gue. Minta kencan sekali lah, narik-narik gue lah, aneh-aneh aja. Sedangkan lo cuma bilang makasih dan langsung cabut."

Muka Park Nayeon semakin memerah, otaknya berpikir keras apakah Ia bisa mendapat kesempatan atau-

"Tapi gue tetep gak ngerubah pendirian. Sorry aja ya, oke lo mau ke kelas kan? Silahkan."

-tidak. Hanya malu yang dia rasakan saat ini. Perempuan setinggi 165 cm itu langsung berbalik dan lari. Inilah konsekuensi yang harus ditelannya jika berani menembak Min Yoongi. Dipermalukan.

Sementara itu, Yoongi hanya menatap punggung dongsaengnya yang berlari itu sampai Ia menemukan sebuah dompet hitam tergeletak di lantai. Penasaran, diapun menghampiri dan berniat mengambilnya. Setelah memperhatikan baik-baik, Yoongi membulatkan matanya dramatis dan nyaris berteriak.

'Anjeng, dompet kumamon!!'

Yoongi nelangsa, dia pengen banget dompet ini dari dulu. Tapi karena gak mau dianggap aneh sama orang-orang, dia urungkan niatnya itu.

kambing conge [myg.pjm]Where stories live. Discover now