Prologue

157 21 17
                                    

"Rachel, apa kamu dapat menjelaskan apa yang telah saya bicarakan selama 2 jam terakhir disini, saya lihat kamu sibuk sendiri dalam dunia khayalanmu" titah Ms. Grace

Ya,memang aku sedang terjebak dalam Biologi yang memuakkan dan tentu saja, dengan guru yang sama memuakkannya dan aku yakin bukan hanya diriku sendiri yang tak menghiraukannya. Lihat saja Ray yang duduk di depanku, dia sibuk dengan handphonenya sedari tadi.

"Ray, memang apa yang dijelasin Ms. Grace sedari tadi" aku menggoyang-goyangkan bahunya.

"Ish, Pewarisan sifat" jawabnya malas

"PEWARISAN SIFAT, MISS." Jawabku lantang seolah-olah aku yakin dengan jawaban Rayhan. Kelas pun diam sejenak, lalu aku lihat perubahan mimik dari Ms.Grace, seisi kelas mentertawakanku.

"Mungkin kau memerlukan waktu di perpustakan untuk membaca dengan tenang dan mungkin juga kau mau membersihkan rak bukunya" ucap Ms. Grace sambil menahan tawanya.

'Sial, pagi-pagi udah kena omel Ms. Grace' gumamku merutuki kesialan nasibku. Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh lapangan sekolah, sampai akhirnya ada mobil ranger rover memasuki pelataran sekolah.
'Apa peduliku? Mungkin aja ada tamu'
Aku melanjutkan perjalananku ke perpustakaan.

*******

Aku berjalan keluar dari perpustakaan dengan membawa beberapa buku biologi seperti yang disarankan oleh Ms. Grace tadi, tidak tahu bagaimana aku akan membawa 7 buku dengan sekitar 400 halaman, apa daya aku pun tak mau lulus dengan nilai pas-pasan

Brukkk

"Kalo jalan bisa liat ga sih? Punya mata itu dipake" cecarku sambil memunguti buku-buku tebal itu, tak peduli siapa yang menabrakku barusan.

"Gua buru-buru" jawab lelaki jangkung itu dingin, dia langsung saja melewatiku tanpa meminta maaf ataupun membantuku.

Pada saat yang sama, tiba tiba Ms. Kartika memanggilku. Dengan segera aku menghadap Ms. Kartika.

"Rachel, tolong antarkan murid baru ke kelas XII ipa 1" pinta Ms.Kartika.
"XII ipa 1 ya.. EH? XII IPA 1, dia sekelas sama gue?"

Teriakku spontan. Bagaimana bisa ada lelaki sedingin dan se songong ini di dunia. Abaikan saja faktanya bahwa dia ganteng dan cool karena sangat tidak setara dengan sifatnya.
"Ya biasa aja, gapernah sekelas sama cogan?" Jawabnya datar sambil memegangi telinganya.
"Yauda sih,buru.btw nama gue Rachel Az Zahra Putri Hartono , panggil aja aku Ara" Kataku dengan senyuman dibibir.
"B aja" Jawabnya dengan muka yang sangat datar.
"Lo mau gue anterin ga ? Kalau ga , ya gua tinggal gua ada URUSAN" ucapku dengan penekanan.
"Ok ok , gue ikutin loe" jawab cowok itu dengan memasang muka datar.

Tell Me The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang