Secret Agent-01

331 11 0
                                    

Mungkin sebagian orang akan mengeluh jika dihadapkan dengan situasi seperti ini. Bagaimana tidak? Dibawah teriknya matahari mereka harus berlari mengelilingi lapangan sebanyak 5 putaran yang bahkan lebar dan panjangnya 2 kali lipat lapangan sepak bola...Bisa kalian bayangkan seberapa lelahnya mereka?

Itulah yang sekarang sedang di alami oleh siswa/i crayder high school kelas 12-A, Saat jam pelajaran sejarah telah berganti jam pelajaran olahraga, mereka langsung dihadiahi lari berkeliling lapangan oleh guru mereka -sesudah mereka berganti baju olahraga-,alasannya sih pemanasan terlebih dahulu sebelum memulai praktek.

"Lexa,, wait. hah." Ucap Febby dan shyfa kompak dengan nafas tersenggal-senggal seraya berlari mengejar Alexa.

Merasa ada yang memanggil namanya Alexa menengok ke belakang untuk melihat siapa yang memanggilnya. setelah Alexa tahu siapa yang memanggilnya, Dia berhenti sejenak guna memberi febby dan shyfa kesempatan untuk mendekatinya.

"Hah,,sepertinya aku tidak sanggup lagi untuk lari." keluh febby.

"Iya, rasanya seperti ingin pingsan saja." Tambah shyfa sambil mengelap keringat yang ada di dahinya.

"Oh,,Ayolah guys, baru segini saja sudah menyerah, ayo semangat!." Ucap Alexa dengan santai sambil menarik kedua tangan sahabatnya agar mengikuti dia berlari, tentu saja mau tidak mau febby dan shyfa mengikutinya berlari.

"Eh, lexa kau tau tidak? Mendengar kabar burung yang beredar,katanya sekolah kita akan kedatangan murid baru loh, laki-laki lagi." Ucap febby mengebu-gebu yang langsung membuat Alexa menengok kearahnya.

"Iya, betul! Katanya dia anak pindahan dari Horace Man School!! Wow bangetkan?" Ucap shyfa tak kalah semangat dari febby.

"memangnya kenapa jika ada anak baru disekolah kita?." tanya alexa innoncent, tanpa mengurangi kecepatan larinya.

Alexa tahu -sangat tahu malah- bahwa kedua sahabatnya ini terutama Shyfa adalah Ratu Gosip disekolahnya. Tapi
Alexa tak habis pikir, kenapa kedua sahabatnya ini sangat bersemangat menanti kedatangan 'anak baru' yang sedari tadi mereka bicarakan disekolahnya.

"Kenapa? Kenapa katamu lexa?! Oh ayolah lexa,, apa kau tidak mendengarkan aku bicara tadi?? Anak baru itu pindahan dari sekolah terbaik di NEW YORK lexa! Bukankah sekolah itu hanya untuk anak-anak 'khusus' saja?! Selain itu juga Katanya wajah anak baru itu Sangat Tampan." ucap shyfa dengan hebohnya, tanpa sadar bahwa suaranya naik 1 oktaf.

"Sssttt,,!! Apa bisa kecilkan sedikit suaramu shyfa?! Jangan terlalu berlebihan, Rasanya gendang telingaku seperti ingin pecah, mendengar suara melengkingmu itu." ucap Feby dengan nada menyindir, yang langsung dihadiahi deathglare dari shyfa.

"Oh,, begitu,ya??Sepertinya menarik. Mendengar ceritamu itu aku jadi tidak sabar ingin bertemu dengan anak baru itu. Lagi pula dari mana kau tau bahwa wajah anak baru itu tampan? Memangnya kau pernah melihat mukanya langsung??." Tanya Alexa Kepada shyfa.

Shyfa yang ditanya seperti itu hanya bisa menampakan senyum 3 jarinya.
"Hehe,, belum. Aku hanya mendengar kabar burung yang beredar saja." ucap shyfa.

"Hah,, dasar. Pantas saja kau dijuluki gossip queen." Gumam Alexa. Febby hanya tersenyum mendengar kata yang dilontarkan Alexa, sedangkan Syifa sudah menekuk wajahnya karena sebal.

.

Priiiiiittttt

"Selesai! cukup sampai disini dulu pemanasannya kalian boleh istirahat, nanti setelah istirahat kalian boleh melakukan olahraga apa saja, hari ini Free, oke!" ucap mr. Bowo guru olahraga kami.

"Baik mr." ucap murid 12-A serempak.

Setelah Mendengar perkataan dari mr. Bowo, anak kelas 12-A langsung menggunakan istirahatnya sebaik-baik mungkin. Mereka berpencar mencari tempat istirahat yang nyaman untuk mereka singgahi. Ada yang kekantin, ada yang main sepak bola, ada yang duduk sambil bergosip ria, dan juga ada yang berbaring dilantai Akibat kelelahan.

"Hah,, akhirnya selesai juga penderitaan ini." ucap Daniel lemas dengan membaringkan badannya di rumput.

"Setuju! aku benar-benar lelah, rasanya mau lepas saja ini kaki dari tempatnya, untung saja hari ini olahraganya bebas." sahut febby ikutan berbaring disamping Daniel.

"Sepertinya mr. Bowo ingin menyiksa kita." ucap shyfa setengah berbisik.

"Ssttt,, jangan berbicara seperti itu, bagaimana jika mr. Bowo mendengarnya?" Sahut April dengan setengah berbisik juga.

"Tenang saja tidak mungkin dia mendengar kita, jarak kita dengan mr. Bowo cukup jauh, jadi aman." Bisik shyfa melirik ke mr. Bowo.

"Hei,, kalian Sudahlah daripada ngomongin orang terlebih lagi itu guru kita sendiri, lebih baik kita main basket saja. Bagaimana? Berani?" ucap Alexa menantang.

"Ide bagus tuh." seru Daniel bangun Dari tidurnya dengan semangat 45 nya.

"Tidak mau ah, aku disini saja. Lagi pula kaki ku masih lemas,rasanya seperti mati rasa." tolak febby masih berbaring dengan menutup matanya.

"Huu, payah." sindir Daniel.

"Apa katamu?!" seru febby yang merasa tersindir.

"Sudah-sudah! Jangan Berantem terus kalian ini, seperti anak kecil saja!" ucap Alexa menengahi.Mendengar teguran dari Alexa, Febby dan Daniel hanya diam dan tidak berani melanjutkan pertengkarannya.

"Jadi, apa sekarang kita bisa mulai bermain basketnya?" tanya delanda, Daniel yang mendengar itu langsung menganggukan kepalanya.

"Baiklah! mari sekarang kita mulai bermain basketnya!" seru Alexa semangat dengan mengepalkan sebelah tangannya dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

Melihat Alexa yang begitu semangat mereka hanya bisa menggelengkan kepala mereka seraya tersenyum. Tanpa mereka sadari ada sepasang mata lain yang sedang memperhatikan mereka, lebih tepatnya memperhatikan Alexa.

"Aku menemukanmu Alexa." Batin seseorang.

.

.

.

Duk

Duk

Duk

"Lexa, lempar bolanya ke sini!" seru Nathan sambil melambaikan tangannya.

Alexa yang mendengar Nathan berteriak kearahnya, langsung mengoper bola itu ke Nathan. Dengan sigap Nathan menangkap bola itu dan memasukannya ke ring.

"Yes,masuk! Kau sungguh hebat Nathan, sudah berulang kali kau memasukan bola itu ke dalam ring. Aku saja dari tadi sampai sekarang ini belum memasukan bola satu pun." puji Alexa yang berada di dekat Nathan.

"Hehe,, biasa saja ah Lexa," jawab Nathan salah tingkah karena dipuji seperti itu oleh lexa.

"Baiklah, aku tidak mau kalah olehmu! Kali ini aku yang akan mencetak skor!" ucap Alexa semangat dengan senyum terukir di wajahnya.

Nathan yang melihat Alexa tersenyum seperti itu, hanya ikut dapat tersenyum juga." oke, buktikan ucapanmu lexa." tantang Nathan.

"Hoi, ayo mulai lagi." teriak Dimas dari kejauhan. Mendengar itu, mereka melanjutkan lagi permainannya.

.

.

Assalamualaikum teman2,
Maafkan aku yang suka nge publish dan unpublish tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Kenapa?

Oke, ini alasannya :
1. Aku lupa kaya mana alur ceritanya, maunya apa ini cerita. Bener2 lupa.

2. Ada beberapa bahasa dan penyusunan kata dan kalimat yang masih berantakkan,

3. Aku ngerasa alur ini lambat banget, iyakan? Kalian pasti ngerasa kan?..
Maaf kan aku.

4. Tadinya mau direvisi habis2an ini story, tapi menurutku ini bakal ngerubah seluruh alurnya, dan aku bakal lebih bingung lagi.

Sekali lagi maafkan aku, untuk sekarang aku butuh kritik dan saran dari kalian. Terimakasih guys💖

Secret AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang