4

795 54 7
                                    

“Kebahagiaanku bukanlah pada saat aku memilikimu, melainkan pada saat aku melihat senyum dan tawamu”

Seoul, Oct 2013
@Ballroom Inha Luxury Hotel

~Author Pov~
“Omoo. Oppa, lihat! Tuan Xi akan memankan piano untuk istrinya. Aiissh... romantis sekali!” pekik Haneul ketika namja bertuxedo putih bernama Xi Luhan itu berjalan gagah menuju piano hitam yang berada di tengah ballroom.
Dan di belakang Xi Luhan, seorang namja bersetelan hitam dengan postur badan tinggi agak kurus tapi tegap dan berotot beberapa kali bersalaman dan menunjukkan senyum menawan di wajah dinginnya kepada tamu-tamu yang menghadiri pesta atasannya. Namja itu bernama Wu Yifan atau biasa dipanggil Kris Wu, sekretaris sekaligus orang kepercayaan Xi Luhan.

Walaupun di depan para tamu yang sedari tadi ia salami ia menunjukkan ekpresi senang, tapi sejatinya ia sedang resah. Sangat resah. Berkali-kali sudut matanya melirik sudut terbelakang Ballroom. Ya, di sudut terbelakang Ballroom terlihat seorang yeoja bergaun putih selutut dengan make up minimalis sedang berdiri menghadap seorang namja yang bertubuh tegap yang tadi dilihatnya menggenggam pergelangan tangan gadisnya, bahkan memeluknya. Gadis itu, gadis yang sangat dicintainya, gadis yang selalu ingin dijaganya, disentuh oleh seorang namja yang sangat ia kenal.

DRRRTTTTT....

Ponsel Kris bergetar. Namja itu segera menatap layarnya, penasaran dengan pesan balasan gadis yang saat ini sedang dikhawatirkannya.

From : Minseok
Aku baik2 saja, Oppa. Aku takkan terjatuh lagi.
Aku sudah janji padamu kan? Jangan khawatir.

Kris menghembuskan nafasnya keras, berusaha membuang perasaan khawatir yang mengisi relung-relung hatinya. Ditatapnya lagi sosok-sosok yang berada di sudut belakang itu.
‘Kim Jongdae brengsek!! Kenapa kau kembali?! Seujung kukupun kau tak berhak menyentuhnya lagi!!’ teriak batinnya.

~Luhan pov~

Tepuk tangan menggema ketika kulangkahkan kakiku menuju piano besar yang ada di tengah ruangan ini. Sambil berjalan, ku edarkan mataku mencari sosok tercintaku Aish... dimanakah kau bersembunyi? Kenapa kau berdiri di tempat yang tak terlihat olehku?. Mataku berkeliling menelusuri seluruh ruangan ballroom.

Dan itu dia! Aku menemukannya. Berdiri anggun disana. Terlihat begitu cantik. Wanita tercantik yang ada di hidupku. Dewiku. Bidadariku. Nyawaku. Nafasku. Hidupku. Gadis itu segalanya bagiku. Kulihat ia memandangku dan tersenyum lembut. Senyum yang mampu menggetarkan jiwaku. Senyum yang mampu membuatku menyerahkan segalanya demi memiliki senyum lembut itu.

Dengan wajah sumringah ku dekatkan microphone ke arahku.
“Lagu ini kupersembahkan untuk istriku tercinta. Kau adalah segalanya bagiku...” ucapku mengawali persembahanku. Semoga kau menyukainya, sayangku. Dan segera kutekan tuts-tuts piano di depanku dengan penuh cinta. Nada-nada indah itu mulai mengalun lembut, membuat para hadirin yang tadinya bertepuk tangan segera terdiam terbius oleh penampilanku.

The loneliness of nights alone
the search for strength to carry on
my every hope has seemed to die
my eyes had no more tears to cry
then like the sun shining up above
you surrounded me with your endless love
Coz all the things I couldn't see are now so clear to me
You are my everything
Nothing your love won't bring
My life is yours alone
The only love I've ever known
Your spirit pulls me through
When nothing else will do
Every night I pray
On bended knee
That you will always be
My everything
Now all my hopes and all my dreams
are suddenly reality
you've opened up my heart to feel
a kind of love that's truly real
a guiding light that'll never fade
there's not a thing in life that I would ever trade
for the love you give it won't let go
I hope you'll always know
You're the breath of life in me
the only one that sets me free
and you have made my soul complete
for all time (for all time)
You are my everything (you are my everything)
Nothing your love won't bring (nothing your love won't bring)
My life is yours alone (alone)
The only love I've ever known
Your spirit pulls me through (your spirit pulls me through)
When nothing else will do (when nothing else will do)
Every night I pray (I pray)
On bended knee (on my knee)
That you will always be my everything

Can We Back? [ChenMin-LuMin Fict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang