1

1.3K 90 4
                                    

"Orang-orang percaya bahwa mereka terlahir dengan benang merah yang tak terlihat terikat di jari kelingking mereka. Benang itu akan menghubungkan mereka dengan seseorang yang telah ditakdirkan untuk bersama. Namun, sangat sulit untuk menemukan siapa yang menunggu kita di ujung benang itu"

Seoul, 30 October 2013

@Ballroom Inha Luxury Hotel

Author pov

Ballroom Inha Luxury Hotel telah begitu ramai dipenuhi oleh pebisnis-pebisnis ternama Korea dan China. Mereka berbondong-bondong menghadiri pesta peresmian cabang baru Inha Luxury Hotel yang diadakan oleh Xi Coorporation. Dan di depan podium, sang direktur muda yang sangat disegani para pebisnis handal Korea dan China itu sedang berpidato menyambut kehadiran mereka. Para hadirin begitu terpukau oleh setiap kata-kata yang diucapkan namja itu.

Xi Luhan, nama namja itu. Pewaris tunggal Xi Coorporation. Muda, tampan, kaya, cerdas, energic, dan memiliki banyak bakat. Begitu banyak yeoja yang tergila-gila padanya. Namun, dari semua yeoja yang ada di dunia ini, hanya ada satu gadis yang bisa membuatnya gila dan membuat ia rela menyerahkan segalanya. Bahkan hidupnya. Dan selama ia memberikan sambutan pidatonya itu, matanya tak berhenti mencari-cari keberadaan yeoja yang sangat dicintainya itu.
'Dimana kau sayang...? kenapa menghilang dari pandanganku?' batinnya khawatir.

Sementara itu, di sudut terbelakang Ballroom terlihat seorang yeoja bergaun putih selutut dengan make up minimalis tanpa perhiasan apapun di tubuhnya sedang berdiri menghadap seorang namja yang bertubuh tinggi tegap yang sedari tadi menggenggam pergelangan tangannya.

Jongdae POV

Aku menatap gadis itu dengan sangat intens seolah-olah aku tak akan bisa lagi melihatnya. Tangannya yang sedari tadi ku pegang bergerak-gerak resah meminta untuk dilepaskan. Tapi aku tak ingin melepaskannya. Tak akan lagi.
"Jongdae..." ucap gadis itu pelan,
"apa yang kau lakukan? Jebal... lepaskan tanganku, kumohon..." pintanya.

Greppp.

Kutarik gadis itu dalam pelukanku. Ia tak meronta. Tapi wajahnya menunjukkan keterkejutan yang teramat sangat.
"Aku merindukanmu, Minnie. Sangat merindukanmu. Mianhae, atas semua kebodohanku saat itu. Mianhae, atas semua keegoisanku. Aku ingin kembali bersamamu..." bisikku pelan sambil mengeratkan pelukanku pada gadis itu.
Han Minseok. Gadis yang selama tiga tahun ini telah menghilang dari kehidupanku. Kuhirup wangi tubuhnya dengan kalap. Wangi yang masih sama. Wangi tak pernah berubah.

"Aku sangat menyesal, Minnie... Aku hampir gila mencarimu dua tahun ini. Aku sangat merindukanmu. Jebal, kembalilah padaku..." pintaku memuntahkan segala perasaan dan keinginanku yang terpendam dua tahun belakangan. Perlahan, gadis itu melepaskan pelukanku darinya. Dipandangnya aku dengan tatapan datar. Kenapa? Kenapa kau memandangku seperti itu? Mana mata lembut yang dulu selalu memandangku? Mana mata yang dulu hanya memandang kepadaku?

#Flashback
Seoul, 04 Juli 2005

Author Pov

Seorang gadis berseragam SMA sedang duduk di halte bis bersama seorang laki" yang berpakaian kurang lebih sama dengannya. Sama-sama berseragam SMA. Gadis itu menatap tak percaya ke arah Laki" yang duduk di sampingnya itu.
"Benarkah?" tanyanya ragu.
"Ne. Aku benar-benar menyukaimu, Minnie. Jadilah yeojachinguku..." ucap namja itu dengan penuh percaya diri. Tapi gadis itu malah tertawa.
"Hahaha... Jangan bercanda, Tuan Kim. Ini tak lucu..." ucapnya sambil terkekeh.
Ya, gadis itu Han Minseok, masih tak percaya bila namja di sampingnya yang tak lain dan tak bukan adalah Kim Jongdae telah menyatakan cinta kepadanya."Aku tak bercanda, Minnie. Aku benar-benar menyukaimu!" tukas namja itu. Tapi sang gadis masih saja terkekeh.
"Apa tadi siang kau salah makan, Tuan Kim? Rasanya aneh sekali kalau kamu menyatakan cin- mmmppphhh!!!" ucapan gadis itu terhenti karena tiba-tiba saja Jongdae sudah menempelkan bibirnya ke bibir lembut gadis itu.

Can We Back? [ChenMin-LuMin Fict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang