Seorang wanita terlihat sedang menikmati hujan dengan sebuah senyuman manis yang terbit di wajahnya
"Sampai saat ini aku masih sangat menyukai hujan, disaat hujan datang disaat itu pula lah aku teringat denganmu. Teringat akan kembali perilaku ku yang menyakitimu dan tak bosannya aku berucap "sorry,Rio" agar hujan menyampaikannya kepadamu"
Lirih bathin perempuan itu, namun pelukan hangat dari seseorang menyadarkannya"Sudah lah, dia telah lama memaafkanmu dan lagipula dia sangat mencintaimu jadi tidak ada alasan untuk dia membencimu"
Seseorang itu mengelus kepala perempuan yang kini berada di dalam pelukan hangatnya"Terimakasih" perempuan itu kembali berucap seraya tersenyum manis memperlihatkan deretan gigi putihnya.
Setelah perginya seseorang itu, perempuan itupun berjalan kesudut ruangan yang disana terdapat box bayi
"Hay sayangnya mama, maafkan mama karena tidak menyadarimu telah bangun, mama terlalu asyik menikmati hujan"
perempuan itu mengambil bayi yang ada di dalam box itu lalu menimangnya dengan lembut"Nak,mama harap kelak saat kau tumbuh dewasa mama ingin kau memiliki sifat seperti dia, seorang laki-laki yang tampan namun memiliki sikap sopan santun yang tinggi, senyuman yang selalu terbit di wajahnya, serta sifat sabarnya yang senantiasa bersamanya"
Seakan mengerti dengan ucapan sang ibu, bayi itupun tersenyum dengan mata bulat hitamnya."Dia bernama Rio Pratama dan mama akan menceritakan kisahnya denganmu"
Ucap perempuan itu,lalu pikirannya kembali ke masa yang lalu.Walaupun bertahun-tahun telah berlalu,namun kenangan akan selalu ada, bukan untuk membayangi tetapi untuk menjadikan sebuah pengalaman, entah itu kenangan baik ataupun buruk. Kenangan itu tidak harus dilupakan karena bagaimana pun kerasnya seseorang ingin melupakan,kenangan itu masih tetap tinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
sorry "Rio"
Teen Fiction"Aku memang bodoh di masa lalu, menyakiti perasaan seseorang yang begitu tulus kepadaku. Aku memang menggapnya hanya sebatas saudara,saudara laki-laki yang ku sayangi. Tak pernah bosan bibirku berkata *Sorry,Rio*" ~ Larasati Emelia ~ "Mungkin orang...