Baiklah, kita jalani saja dulu.

52 2 0
                                    

Di lantai atas tempat kursus itu terlihat sunyi, karena tempat ini hanya akan digunakan pada saat ada acara besar. Disinilah emelia berada, mencurahkan segala emosi dan tangisnya.

Emelia tidak menyangka, bahwa rio yang selama ini dianggap nya sahabat ternyata mencintainya.

Bagi emelia rio hanyalah sahabat, tak ada getar apapun di jantungnya saat bersama lelaki itu. Emelia merasa rio seperti kakak laki-laki yang tak pernah dimilikinya.

Bersama rio, emelia bisa membagi suka,cita,tangis dan tawa. Tak bisakah antara laki-laki dan perempuan bersahabat? haruskah ada salah satunya yang jatuh cinta?

Emelia tak ingin jika dia menerima rio dan mereka pacaran lalu putus,nantinya rio akan menjauhinya, emelia tak ingin kehilangan sahabat sekaligus kakak baginya. Emelia sangat menyayangi rio, namun bukan sebagai laki-laki dan perempuan, melainkan kakak dan adik.

"Em.. ngapain lo disini sendirian?"
suara alyza membuat emelia mengusap air matanya.

"Lo yang ngapain kesini lyz?"
Tanya emelia dengan suara seraknya sehabis menangis.

"Gue tau apa yang sedang lo rasain em"
ucap alyza pelan, dia masih menatap emelia yang membelakanginya.

"Lyz, lo tau kan gue gimana sama rio. Tak ada perasaan lebih buat dia lyz"
ucap emelia dengan nada yang terdengar kesal.

"Em, lo mungkin belum menyadarinya. Tetapi gue rasa lo ada sedikit cinta buat rio, hanya saja lo takut kehilangan dia nantinya"
alyza mengelus pundak emelia dengan lembut.

"Gue masih cinta sama adit,lyz"
teriak emelia prustasi.

"Em, gue lihat beberapa hari ini lo nggak ada bicara masalah adit lagi. Lo sekarang lebih sering curhat tentang rio, rio yang nggak suka sayuran lah, rio yang suka telat makan lah. Selalu rio yang lo bicaraain. Jadi gue kira lo udah lupain adit"
kata alyza dengan nada menggoda.

"Itu karena gue sayang sama rio lyz, sayang sebagai sahabat. Gue nggak mau dia sakit apalagi terluka"
jawab emelia dengan menundukkan kepalanya.

"Sayang? justru itu em, dengan rasa sayang yang lo punya saat ini. Lo bisa menambahkannya kelak dengan cinta. Pupuk terus rasa sayang itu em. Gue yakin cinta akan menghampiri lo dengan cepat"
ucap alyza bijak.

"Gue akan usahain lyz, makasih karena lo udah nenangin gue"
Emelia berucap seraya tersenyum manis kearah alyza.

"Nah gitu dong, ini baru sahabat gue. Yaudah samperin gih rio, tadi kayaknya dia terlihat frustasi gitu"
Alyza terkekeh sendiri dengan perkataannya.

Emelia dan alyza menuju kekantin, tempat dimana rio dan sahabat mereka yang lain berada.

"Io,, maafkan aku"
Emelia menghampiri rio yang sedang menatap sendu kearah sahabat-sahabatnya.

"Laras"
Ucap rio yang kini berganti menatap kearah gadis itu. Dari pancaran mata rio, laki-laki itu terlihat terluka,kecewa dan sedih.

"Ia rio ini aku, maafkan aku ya. Seharusnya aku tak berkata seperti itu kepadamu. Aku hanya tidak percaya saja, kamu mencintaiku secepat itu"
Emelia berucap seraya menahan tangisnya, matanya yang selalu memancarkan sinar kebahagiaan kini berganti dengan sendu.

"Larass,, seharusnya aku yang minta maaf. Aku terlalu cepat mengungkapkan perasaanku padamu. Laras, aku hanya takut terlambat,aku takut kamu akan pergi dariku"
Jawab rio dengan berjalan menghampiri emelia.

Dua anak insan manusia itu saling menatap dan terlihat luka dimasing tatapan itu. Terlebih dari tatapan sang lelaki.

"Io, aku mungkin belum mencintai kamu saat ini. Tetapi rasa sayang itu telah ada buatmu. Jadi bisakah kamu membantuku membuat rasa cinta itu berada dihatiku"
Tanya emelia dengan senyuman manisnya yang kini menghiasi bibir mungilnya.

"laras, aku akan selalu berusaha membuatmu mencintaiku. Sampai kamu sendiri yang memintaku untuk berhenti "
Jawab rio yang kini beralih memeluk erat tubuh berisi gadis yang dia cintai itu.

"Maafkan aku io, jika aku menyakitimu. Entahlah kapan perasan cinta itu akan datang. Bersabarlah dan teruslah berdoa agar aku juga merasakan cinta kepadamu, laki-laki yang baik dan penyabar"
Lirih batin emelia.

"Weeedeeehhhh ada yang mau jadian nih"
Teriak agas dengan disertai siulan oleh rafa.

"Apaan sih lo berdua, gue sama io mau jalanin aja dulu"
Jawab emelia dengan menjitak kepala dua sahabatnya itu.

"Wuuiihh ngeri bro, cewek yang baru jadian"
Ucap rafa masih dengan menggoda emelia dan rio.

"Ayang bebep, walaupun kau tak mencintaiku dan lebih memilih berasama si cungkring rio, aku ikhlas walau hati ini teriris berkeping-keping bagai kepingan uang logam"
Tiba-tiba suara dramatis dari ucup menghentikan emelia yang kembali ingin menghajar rafa.

"Dramaaa lu cup"
Ucap alyza sewot, dan diangguki oleh shabrina.

"Biarin lah lyz, kasian kan orang patah hati"
Goda riska dengan kepala yang menyadar di bahu kekasihnya.

Canda, tawa dan saling menggoda kembali mewarnai persahabatan mereka. Emelia dan rio terlihat sama seperti sebelumnya.

Emelia menyandarkan kepalanya di dada bidang rio yang sedang duduk disebelahnya, di sampingnya riska yang menyandarkan kepalanya dibahu agas, ada juga rafa dan alyza yang saling bergenggaman tangan. Ucup yang masih dengan acara dramanya, dan terakhir shabrina yang memutarkan kedua bola matanya yang melihat ke dramatisan ucup.

"Ras, apapun yang terjadi kita masih tetap sahabat. Jangan pernah menjauh dariku, berbagilah rasa sedih,kecewa,terluka dan bahagia mu denganku. Aku akan selalu menjadi pendengar yang baik untuk kamu"
Ucap rio yang mengenggam tangan gadis yang berada di dekapannya saat ini.

"Janji?"
Ucap emelia dengan mengacungkan jari kelingkingnya.

"Janji"
Balas rio dengan menyatukan jari kelingking mereka.

"Janji"Balas rio dengan menyatukan jari kelingking mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cinta, satu kata yang mengandung banyak arti.
Satu kata yang membuat hati dan logika bisa berperang.
Satu kata yang membuatmu bisa terluka,marah,sedih, Kecewa bahagia,dan tersenyum.
Tetapi ingatlah satu kata itu juga dapat membawamu kedalam hal yang baru kamu rasakan.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Hay,,, author comeback....
Sebelumnya terimakasih yah buat para pembaca yang setia dengan cerita ini. Tetapi author akan lebih bahagia jika kalian memvote dan mengcoment cerita ini. Jadi luangkanlah sedikit waktu kalian buat coment dan vote.. sampai jumpa lagi di part selanjutnya,, muaaacchhh....

sorry "Rio" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang