Part 2--Flashback

312 11 0
                                    

Dia mengelus lembut pipi kiriku. Dia tersenyum lembut. "Chorong-ah... kenapa kau sangat cantik? " Tanyanya membuatku tertawa. "Woohyun-ah... Jangan seperti itu... Aku tau aku memang cantik... kau tidak perlu mengulang - ulanginya. " Kataku sambil tertawa. "Aku serius..." Katanya. "Emm... Chorong-ah, ada yang ingin kukatakan padamu... " Katanya. Aku mengangkat alis. "Ada apa?" Tanyaku. "Aku ingin mengajakmu ke pesta ulang tahun Myungsoo... mau, kan? " Tanyanya. "Ahh... tentu saja aku mau... dia, kan pacar Naeun, sahabatku sendiri.... mana mungkin aku tidak mau.." Katak sambil tersenyum padanya. Dia balas tersenyum padaku. "Emm... Woohyun-ah... acara itu kapan? " tanyaku kemudian. "Minggu depan... kau bisa, kan?" Tanyanya. "Tentu saja bisa..." Jawabku pasti. Dia mengelus lembut rambutku.


"Kring... kring... " Ponselku berdering. Ternyata itu telepon dari Naeun.
"Naeun-ah... wae?"
"Ya!! Chorong-ah, kau ada dimana? Apa kau lupa kalau hari ini ada latihan, eoh?"
"Ah... mian.... aku lupa... baiklah aku akan segera kesana..." Jawabku cepat, tak ingin mendengar teriakan Naeun yang menggelegar.
Woohyun yang ada di sebelahku menatap ku heran. "Wae?" Tanyanya saat aku menutup ponselku. "Woohyun-ah... mian... aku lupa bahwa hari ini ada latihan... aku harus ke sana sekarang... " Kataku padanya. "Ahh... Gwaenchana... aku bisa mengantarmu... " Katanya sambil mengelus rambutku. "Jinja? Ah.. gomawo... kamu memang yang terbaik!! " Kataku sambil mengacungkan jempol padanya. Ia tersenyum. "Tapi, apakah para wartawan tidak akan mengenali kita? " Tanyaku khawatir. Yah, hubungan antar idol memang tak mudah dijalani. Tapi, demi dirinya aku rela melakukannya. Entah apa alasannya. Tapi, rasanya aku tak ingin berpisah dengannya. "Tak apa, bila kita ketahuan, kita akui saja yang sebenarnya. " katanya. Aku mengernyit. "Apa itu tidak apa - apa? " Ia mengangguk. " Tanpa seijin agensi?" ia mengangguk mantap. "Hahaha.... Woohyun-ah... kau jangan bercanda..." Kataku sambil tertawa. "Aku tidak bercanda, Chorong-ah... " katanya sambil mengacak rambutku perlahan. "Apa?" Kataku langsung menghentikan tawaku. "Ayolah... tak usah takut. Apa kau tidak lelah melakukan semua ini? Setiap hari harus menutupi identitas kita bila kita sedang berkencan... " Katanya padaku. " Emm... tapi kalau fans tidak terima? " tanyaku. "Tenang saja... bila ada yang menyakitimu, aku akan melindungimu..." Katanya mantap. "Sudahlah, lagipula aku kan bilang bila bertemu, bila tidak, kita tidak akan mengungkapnya sekarang... ayo, nanti kau ditunggu member Apink yang lain... " katanya panjang lebar lalu menarik tanganku untuk masuk ke mobilnya.


Aku dan dia sampai di depan Plan A entertainment. Aku turun dari mobilnya. Di depan penuh dengan wartawan. Semua mata memandang kami berdua. Dan langsung menyerbu kami berdua. "Woohyun, Chorong, apa kalian berkencan?" "Apa kalian saling berhubungan? " Seribu pertanyaan tertuju pada kami dan semua menanyakan hubungan kami. Woohyun berusaha menenangkan mereka. " Tenang semua, kami akan menjelaskannya, kami berdua hanya berteman" Katanya sambil tersenyum. "Berteman? " aku mengernyit padanya. "Ahh... kebetulan kami sedang bertemu di jalan, ia merupakan salah satu fangirlku ia memohon untuk diantar ke sini... " Katanya melanjutkan. "Memohon? Woohyun-ah apa yang kau bicarakan?" Tanyaku kaget padanya. Mataku memanas, aku tak mengerti. Mengapa ia berbicara seperti itu? "Apakah itu benar? " Tanya salah satu wartawan padaku. "Ya!! Chorong-ah... apa kau tidak punya harga diri? Kau merengek minta diantar pulang olehku? " Tanya Woohyun padaku. "Apa?" Mataku semakin memanas. Aku ingin menangis tapi tak mungkin di depan media. Hatiku terasa dicabik - cabik olehnya. Mengapa ia melukai harga diriku? Mengapa ia mengingkari perkataannya sendiri untuk membongkar semuanya? "Kalau begitu aku pergi dulu... " katanya kemudian meninggalkan ku sendirian di depan para wartawan. Mobilnya mulai menghilang dari pandanganku. Naeun, Bomi, dan Eunji keluar dari dalam dan mengahampiriku. Menyadarkan ku yang sedang terpaku. "Chorong-ah, apa kau baik - baik saja?" Tanya Bomi sambil menepuk pipiku. Lalu, mereka bertiga membawaku untuk masuk ke agensi.


Aku terduduk di bawah. Di ruang latihan. Naeun, Bomi, Eunji duduk di sampingku. Aku menangis. Aku benar - benar tak kuat. "Chorong-ah.. sudahlah, jangan menangis... tak apa kita akan selesaikan ini bersama manager... " Kata Bomi sambil mengelus punggungku. "Aku hanya tak menyangka... ia akan lakukan hal ini... ia menjatuhkan harga diriku..." Kataku. "Dia jahat sekali, sih... bicara seperti itu... apa maksudnya...?" Kata Eunji. "Chorong-ah... mian... seharusnya dulu aku tak mengenalkannya padamu..." Kata Naeun sambil memeluk tubuhku.


-
-
TBC

Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang