Irene mendengus sebal mendapati akun instagram yang sama selalu melihat post-an instastory-nya. Ini bukan kali pertama Irene mendapati akun tersebut melihat post-an instastory-nya. Irene tidak mengenal orang tersebut bahkan memfollow pun tidak.
"Ini orang sebenernya siapa sih?" kata Irene sebal sambil terus memperhatikan hpnya.
"Siapa?" tanya Seulgi penasaran.
Irene menatap Seulgi sambil cemberut.
"Gue heran kenapa orang ini selalu liat instastory gue" kata Irene sambil menunjukkan hpnya pada seulgi.
"Hah? Emang dia siapanya elo?"
Irene mendelik sebal menanggapi kelemotan Seulgi.
"Ih gue serius, emang dia siapa? Kaka tingkat? Ade tingkat? Lo kenal sama dia?" Irene sama sekali tidak berniat untuk menjawab pertanyaan Seulgi, dia terus berkutat dengan hpnya mencoba untuk menemukan siapa sebenarnya orang tersebut.
ainturboy
Entah kenapa Irene benar benar penasaran dengan akun ini. Biasanya dia tidak pernah mempermasalahkan tentang akun akun tidak jelas yang selalu muncul di notifikasi instagram-nya tapi kali ini Irene benar benar penasaran.
Irene benar benar tidak menemukan tanda tanda dia mengenal orang ini, secara akunnya di private dan photo profilenya pun tidak jelas.
"Ke kantin yuk" ajak Irene pada Seulgi seraya berdiri dari tempat duduknya.
"Traktir tapi"
"Iya bawel"
"Yeay!" teriak Seulgi senang sambil mengikuti Irene dari belakang.
-
Irene seketika malas ketika dia sampai di kantin karena kantin benar benar penuh oleh kakak tingkat dan adik tingkat. Ditambah lagi tepat dihadapannya ada anak anak geng kampus yang sedang duduk sambil bercanda.
"Eh ada irene" sapa Pyo sambil menghampiri Irene.
"Balik yuk" kata Irene sambil menggandeng tangan seulgi.
"Eh jangan dong, pasti ga kebagian meja ya? Gabung aja sama kita" tawar Pyo sambil menunjuk meja dihadapannya.
"Ga perlu" jawab Irene ketus sambil mendelik pada Pyo.
"Gabung aja yuk, laper" bujuk Seulgi pada Irene.
"Ga-"
Belum sempat Irene menyelesaikan kalimatnya tiba tiba perutnya berbunyi keras.
"Tuhkan pasti laper, gabung aja yuk" ajak Pyo lagi lalu mempersilahkan Irene dan Seulgi untuk duduk.
Irene akhirnya hanya bisa pasrah. Bagaimana lagi kali ini dia benar benar lapar.
"Eh kak Irene" sapa Seungyoon yang duduk tepat disebelahnya. Irene hanya tersenyum paksa menanggapi sapaan Seungyoon.
"Jangan jutek jutek dong kak" kata Pyo yang duduk disebelah Seungyoon.
"Disini cuma mau numpang makan doang" kata Irene jutek.
"Yaudah aku pesen makanan dulu ya" kata Seulgi sambil berdiri dari tempatnya. Namun, tiba tiba ada yang menahan tangannya.
"Sama gue aja, lo mau makan apa?" tanya Seunghoon sambil berdiri. Seulgi mematung mendengar ucapan Seunghoon.
"Gausah, gue aja kan gue yang mau makan" jawab Seulgi sambil tersenyum kecil pada Seunghoon.
"Antara sakit dan seneng ya digituin mantan" celetuk Pyo yang membuat lainnya tertawa keras.
Seunghoon kembali duduk dan menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi sambil menghela napasnya kasar.
"Berisik lu semua" teriak Seunghoon pada teman temannya.
"Miris ya hidup lu, tenang gua yang traktir" kata Mino tiba tiba yang masih fokus bermain game dihpnya.
"Kena angin apa lu no?" tanya Seungyoon lalu melempar botol bekas minuman pada Mino yang langsung ditepis oleh Mino.
"Cuma lagi pingin traktir lo semua aja" jawab Mino seadanya.
"Mantap bosqu. Kuy ah borong kantin" teriak Pyo yang diikuti oleh Seungyoon.
Diam diam Irene memperhatikan Mino. Irene sudah tahu siapa Mino itu, anak dari seorang pejabat tinggi negara. Tapi Irene tidak terlalu mengetahui siapa Mino itu sebenarnya, saling sapa pun tidak pernah apalagi mengobrol. Yang irene tahu mino itu sering gonta ganti pacar, ya bisa dibilang playboy.
"Udah sana makan biar galau lu ilang" suruh Mino pada Seunghoon sambil melempar hpnya ke meja yang membuat Irene terkejut.
"Iya elu gampang ngomong gituan, baru putus dapet yang baru lah gua move on aja susah" hardik Seunghoon yang membuat Mino tersenyum kecil.
"Malem ini dateng ke club biasa gua kenalin sama temen gua"
"Ga. Gua masih sayang sama Seulgi"
Irene mendelik sebal mendengar percakapan Mino dan Seunghoon. Tidak heran memang mendengar Mino yang suka clubbing dan gonta ganti pacar tapi entah kenapa Irene kesal mendengarnya. Bukan karena dia cemburu tapi dia tidak menyukai kelakuan laki laki yang seperti itu, memperlakukan perempuan seperti mainan yang sudah bosan lalu dibuang. Tipikal laki laki yang merendahkan perempuan, Irene tidak suka itu.
"Dimakan, Ren..." Seulgi menyikut lengan Irene yang membuat Irene terkejut dan menoleh pada Seulgi. Irene tidak tahu sejak kapan Seulgi sudah berada disebelahnya karena dirinya terlalu sibuk memperhatikan Mino.
"Sejak kapan lo disini?" tanya Irene pada Seulgi.
"Sejak lo merhatiin mino yang ga kedip kedip"
Irene benar benar mengutuk Seulgi sekarang. Seunghoon tertawa keras mendengar perkataan Seulgi dan Mino hanya tertawa kecil, Irene bisa masih melihat itu walaupun sebagian wajah Mino tertutup oleh hpnya. Dirinya benar benar malu sekarang.
Mino mengetahui dengan jelas bahwa sedari tadi Irene terus menatap dan memperhatikannya tapi dia bersikap seolah olah tidak mengetahuinya dan lebih memilih untuk memainkan hpnya.
"Apaan sih lo!" kata Irene kesal sambil memakan makanan yang dibeli Seulgi tadi.
"Gila seorang kak Irene merhatiin ade tingkat, kena kutukan apa lo?" teriak Seunghoon lalu tertawa keras.
Irene berusaha untuk pura pura tidak mendengar dan terus memakan makanannya sambil mendelik kesal pada Seunghoon.
Seulgi ikut tertawa melihat bagaimana saltingnya Irene ketika mendengar perkataan Seunghoon.
"Gausah tegang gitu, makanan lo gue yang bayar"
Dan itu adalah pertama kalinya Mino berbicara pada Irene.
-
Hai akhirnya secret admirer aku publish lagi setelah sekian lama aku unpub wkwkwk work ini ga tersentuh bgt deh asli terakhir taun 2017 aku lanjutin nulis ini hahaha.
Makasih udh nyempetin baca💞