Three

289 50 24
                                    

Mino tersenyum ketika mendapati Irene yang sedang duduk bersama teman temannya di kantin, dia langsung menghampiri Irene dan melingkarkan tangannya di bahu Irene. Irene yang sedang mengobrol bersama teman temannya pun terkejut dengan kedatangan Mino yang tiba tiba.

"Kaget tau"

"Kangen sih" Irene memutar kedua matanya malas mendengar ucapan Mino.

"Kemarin kan baru ketemu" jawab Irene malas.

"Emangnya ga boleh kangen?"

"Ga"

"Jangan marah marah dong cantik, nanti cantiknya ilang" jawab Mino sambil mencolek dagu Irene.

"Ih apaan sih"

"Ren.."

"Udah masuk kelas sana" kata Irene sambil mendorong bahu Mino untuk pergi.

"Ga ada kelas" jawab Mino seadanya.

"Bohong, tadi Pyo udah masuk kelas. Udah sana pergi"

"Mau titip absen. Ga akan masuk kelas. Males"

"Jangan dibiasain, udah sana masuk kelas"

"Tapi nanti pulang bareng, jangan pulang dulu" kata Mino memperingati Irene.

"Iya, udah sana masuk kelas" jawab Irene sambil mendorong punggung Mino.

"Jam 3 aku tunggu di parkiran"

"Iya nanti aku ke parkiran" jawab Irene malas.

"Pinternya pacarku" kata Mino sambil mencubit pipi Irene terus lari ke kelasnya.

Setelah Mino pergi, Irene memikirkan ucapan terkahir Mino sebelum dia pergi, "pinternya pacarku" sejak kapan dia dan Mino pacaran? Bukannya mereka cuma sepakat buat kenal satu sama lain dulu, itu bukan berarti mereka pacaran kan? Ya walaupun ini sudah terhitung 3 bulan lebih semenjak mereka menyepakati untuk mengenal satu sama lain lebih dekat.

Setelah selesai kelas terakhir, Irene langsung menghampiri Mino di parkiran. Dari jauh sudah terlihat Mino yang sedang bersandar di kap mobilnya menunggu Irene sambil memainkan hpnya.

"Udah lama nunggu?" tanya Irene pada Mino.

"Baru keluar, yuk pergi" jawab Mino sambil menarik Irene ke pintu mobil kursi penumpang.

"Mau kemana?" tanya Irene heran karena mino bilang 'pergi' bukan 'pulang'.

"Ya jalan jalan kemana gitu" jawab Mino seadanya sambil membukakan pintu mobil penumpang kemudian menyuruh Irene untuk masuk.

"Kenapa?" tanya Mino karena Irene masih tetap diam di tempatnya sambil menatap dirinya.

"Mau kemana dulu?"

"Yaudah nanti gampang, masuk dulu aja ga akan diculik" dengan terpaksa Irene masuk ke dalam mobil Mino dengan wajah cemberutnya.

Mino segera menyusul masuk ke dalam mobilnya kemudian memasang seatbelt-nya. Sebelum menyalakan mesin mobilnya Mino menengok kearah sampingnya dan mendapati Irene belum memakai seatbelt-nya dengan masih memasang wajah cemberutnya.

"Kenapa sih?" tanya Mino sambil memasangkan seatbelt-nya Irene.

"Ga bilang bilang ini mau kemana kalo ga jelas mau kemana mending pulang aja kan bisa buat ngerjain paper" Mino hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Irene kemudian dengan cepat Mino mencium pipi Irene dan kembali ke posisinya.

"Apa apaan sih" kesal Irene lalu memukul mukul lengan Mino.

"Biasanya juga suka" bukannya minta maaf Mino malah makin menjadi yang membuat Irene makin mengencangkan pukulannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang