Suasana sarapan pagi itu sepertinya berbeda dari beberapa bulan sebelumnya. Biasanya, hanya Zhoumi atau Kyuhyun saja yang duduk mengisi meja makan sambil menikmati sarapannya. Sendirian. Tanpa kehadiran salah satu diantara mereka. Jika Zhoumi tinggal, pasti Kyuhyun mempunyai jadwal yang mengharuskannya pergi, begitupun sebaliknya. Kesibukan jadwal memang membuat mereka jarang bertemu meskipun masih tinggal serumah. Tapi sekarang...
Zhoumi tersenyum lembut pada Kyuhyun yang sedang mengunyah makanannya dalam diam. Dipandanginya wajah itu yang sudah banyak berubah, tentu saja. Tidak ada lagi bocah manis yang dulu dipenuhi darah karena peluru yang menembus dadanya, tidak ada lagi pemuda yang selalu menempel padanya sejak ia terbangun dari koma, kini dia sudah menjelma menjadi lelaki tampan dan dewasa berusia 25 tahun. Yang menjadi idola para wanita hampir di seluruh dunia. Hhh...sekarang Zhoumi merasa tuaㅡatau memang dia sudah tua. ><
"Sudah puas mengagumi ketampananku, ge?" Zhoumi tersadar dari lamunannya saat suara dengan nada penuh kenarsisan Kyuhyun menginterupsi, kini dia bisa melihat seringaian di bibir namja itu. "Sekarang sudah sadar kan, kalau aku lebih tampan darimu?" Lanjut Kyuhyun.
"Heh, siapa bilang? Aku masih jauh lebih tampan darimu, bocah. Butuh lebih dari operasi plastik untuk bisa mengalahkan ketampananku ini." Zhoumi membalas kata-kata Kyuhyun dengan tak kalah narsisnya.
"Tunggu, bocah? Gege memanggilku bocah? Itu artinya gege mengaku tua kan? Sekarang boleh aku memanggil gege harabeoji, harabeoji?" Seringaian Kyuhyun lebih lebar kali ini, sepertinya puas sekali sudah mengerjai Zhoumi.
"YAK!!!"
Dan Kyuhyun akhirnya tertawa keras setelah berhasil mengerjai Zhoumi.
---
"Gui Xian, hari ini kau akan ke jepang kan? Kapan berangkat?" Tanya Zhoumi begitu Kyuhyun selesai tertawa.
Kyuhyun melirik ke arahnya, "mmm.. mungkin siang ini ge, kenapa?" Tanyanya balik.
Zhoumi gugup, sejujurnya dia juga tidak tahu kenapa dia bisa bertanya begitu, tapi kemudian dia berkata, "Itu... Kapan kau akan mengambil cuti?" Zhoumi bertanya lagi, tapi kali ini dengan nada lirih. "Maksudku, kita sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama kan?"
Kyuhyun diam sejenak, dia tahu perasaan Zhoumi ge-nya itu. Jujur saja, diapun merasa demikian. "Entahlah, ge, jadwalku sudah disusun sampai tahun depan..."
"Begitu yah," Zhoumi terlihat sedih mendengarnya. Dia menatap piring di depannya tanpa minat.
Kyuhyun yang melihat itu pun merasa bersalah, tapi dia tidak tahu harus melakukan apa untuk menghibur Zhoumi. Akhirnya, dia pun hanya bisa menghela napas pasrah dan kembali fokus pada piringnya.
Mereka terdiam cukup lama, hingga sesaat kemudian Kyuhyun tampak mengingat sesuatu, "eumm.. Zhoumi ge," panggilnya ragu pada Zhoumi.
Zhoumi mengangkat kepalanya, "apa?" Dia menatap Kyuhyun bertanya.
"Eumm...itu..." sepertinya dia juga ragu mengatakannya, membuat sebelah alis Zhoumi terangkat, "itu...obatku habis. Bisakah kali ini aku sendiri yang membeliㅡ"
Ucapan Kyuhyun terpotong oleh perkataan ketus Zhoumi.
"Kau sudah tidak menganggapku lagi, eoh? Baiklah."
"Bu-bukan itu maksudku, ge. Aku hanya tidak ingin terus-terusan merepotkanmu."
"Kyuhyunnie," Zhoumi mengucapkan nama asli Kyuhyun, hal yang selalu dia lakukan jika ingin berbicara serius dengan Kyuhyun. "Sudah berapa lama kita tinggal bersama?"
"Kenapa setelah selama ini kau masih saja sungkan padaku, hmm? Dengar ini. Aku sudah menganggapmu seperti dongsaeng kandungku sendiri. Aku, hanya ingin selalu di dekatmu, melindungimu layaknya seorang kakak yang melindungi adiknya. Tetapi, kita berdua sama-sama tahu jika itu nyaris tidak mungkin, kita punya kesibukan masing-masing yang harus dijalani sekarang. Kita tidak bisa terus bersama. Jadi, izinkan untuk yang satu ini saja, biarkan aku yang membeli obat-obatmu, ya?" Dia memasang tampang memohonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pour Chopin (End)
FanfictionHurt, tragedy and sedikit crime. /Kyuhyun, Zhoumi, and other/