"Mbak, ini gimana sih, gue lupa."
"Sebentar Yer, Mbak Jennie, ini caranya gimana?"
"Bentar ya Ros, gue masih nanya jawaban ke Mbak Jisoo dulu. Mbak Jisoo mana sih?"
"Apa Jen? Ini dong, Joy dibantuin dulu. Lo udah pahamkan? Gue belom selese bikin ini!"
"Lah, gue juga mau nanya ke lo, mbak!"
"Gi, Seulgi, ini gimana?"
"Apa Wen?"
"Lem mana lem? Ini belom di kraketin."
"Abis lah, kan barusan buat prakaryanya Jisoo!"
"Temenin gue beli yu, gue butuh banget pliss,"
"Hm,"
Rumah sewa yang terlihat ramai. Sebenarnya, ini sudah satu bulan semenjak mereka pindah kesini secara hampir bersamaan. Meskipun pada awalnya, mereka masih menjaga imej mereka masing-masing, namun kini semuanya sudah terlihat.
Irene yang kini sudah mendapat pekerjaan sebagai guru taman kanak-kanak di dekat rumah sewaan mereka, Wendy yang tengah sibuk mempersiapkan bentuk karyanya di bidang arsitektur, Seulgi yang juga sibuk dengan bidang fotografinya, juga Jisoo, Jennie, Joy, Lisa, Rose, dan Yerim yang masih sibuk dengan awal sekolah mereka.
Dan pulang sekolah adalah waktu dimana mereka berdelapan bisa mengerjakan tugas rumah mereka.
"Gue udah selesai nih, siapa yang mau nanya barusan?" ucap Jisoo setelah menyelesaikan tugasnya yang sama sekali tak ada yang mengerti, itu apa. Namun mereka tak peduli dan tetap sibuk dengan tugas masing-masing.
"Gue sama Jennie mbak!" jawab Joy lalu diangguki Jisoo, Jisoo mengajarkan mereka beberapa rumus yang mereka bingung dan pusing sendiri.
"Akhirnya kelar juga, sapa yang nanya gue barusan?" ucap Jennie dengan wajah bungahnya.
"Gue mbak." jawab Rose lalu mendekat kearah Jennie,
"Lah, nggak sama Lisa lo? Biasanya kemana-mana berdua? Eh, kemana dah si Lisa?" ucap Jennie sembari menoleh kesana-kemari,
"Lah, dia baru sebulan aja udah nemu gebetan baru mbak, lagi jalan dia sama gebetannya." sahut Rose lalu menunjuk-nunjuk buku tugasnya.
"Lo kelas berapa sih Rose? Gue udah lupa sama ginian. Tanya mbak Jisoo gih," ucap Jennie lalu berjalan menuju halaman rumah,
"Yah anjir. Gue tungguin dari tadi. Mbak Jisoo, bantuin guee," kini Rose mendekati Jisoo, Jisoo hanya mengangguk.
Diluar, Jennie duduk di kursi yang memang ada di depan rumah. Ia menunggu Lisa pulang, karena penasaran dengan 'gebetan' Lisa.
"Hay! Baru aja nyewa ya? Gue baru lihat," sapa seorang gadis membuat Jennie menoleh menuju sumber suara,
"Iya hehe, baru sebulan," jawab Jennie sembari tersenyum,
Mereka asik mengobrol sampai suara motor terdengar mendekati gerbang rumah sewaan Irene cs.
"Lisa, cie sama gebetan," semprot Jennie begitu melihat Lisa menunggangi motor bersama seorang pria.
Mereka—Jennie, Lisa, dan wanita yang menyapa Jennie yang bernama Jihyo—tadi sempat tersenyum, sampai pria yang memboncengi Lisa membuka kaca helmnya.
"HANBIN!?!?" seru Jennie dan Jihyo bersamaan, kemudian mereka saling bertatapan.
==Kosan 90==
a/nHayoloo Jennie sm Jihyo ada apa sama mas abin cinta dan sayangkuu,
Wkwkwk,
Gading...
Gataulah...
Apaan coba...
Eh tau ga,
Gaa...
Yaudah, gue juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan 90
Fanfiction'Sebuah kisah ketika mereka ngekos disebuah kos-kosan.' RV-BP, Twice. cover by galohre ©2017 igvvana_