Tiga

350 28 0
                                    

"Mbakk, gue, Rose sama Yerim mau cari makan ya keluar. Babay." kata Lisa pamit kepada Wendy dan Seulgi. Dua orang yang dipamiti hanya mengangguk.

Kala sedang memakai sepatu, Irene pulang diantar seseorang yang entah siapa.

"EAKK MAMAK IRENE DIANTER BAPAK."

"WUASEK ASEK JOZZ."

Ya bisa ditebak, itu teriakan Lisa dan Rose. Siapa lagi yang punya congor sebacot itu di rumah sewa mereka?

Yerim hanya tersenyum, Irene juga tersenyum malu-malu.

"Wo dasar bocah-bocah. Sana masok! Eh mau kemana? Mau maghrib." tanya Irene ke Lisa dan Rose. Yerim tetap setia dengan bibir bungkamnya.

"Cari makan. Lo sih mbak nggak pernah masak, jadinya kita mau cari makan di depan." keluh Lisa, Irene memutar bola matanya,

"CARI MAKAN APA COGAN?"

"Cogan juga ehe."

Tiga gadis tadi akhirnya pamit dan mulai berjalan kearah warung depan.

"Cari makan dulu, apa cogan dulu?" tanya Rose, Lisa dan Yeri yang sudah lapar tentu langsung meminta makan.

"Oke."

Setelah memastikan pesanan dengan waitress yang baru datang, mereka akhirnya menunggu dengan bermain ponsel.

Tapi mata mereka kesana-kemari.

Siapa tahu ada cogan, langsung cekrek!

"La—lisa?"

Lisa yang merasa namanya dipanggilpun menoleh, mengerutkan keningnya seolah berusaha mengingat,

"Ngg, Dilan?" jawab Lisa asal, orang yang tadi memanggilnya tertawa,

"Bambam,"

"Bambang? Temennya Papa? Kok masih muda?" tanya Lisa lagi, lelaki yang mengaku Bambam—atau Bambang—itu tertawa.

"Kunpi—

"MASYAALLAH BAMBAM YANG INGUSAN ITU? Kok lo sampe Jogja?" tanya Lisa, Bambam itu dulu temannya saat masih di Thailand.

Hehe, keduanya sempat terlibat hubungan yang sedikit rumit sebelum akhirnya Lisa memilih SMA di Indonesia, tempat nenek sepupunya berada.

Tapi, dia memilih menyewa rumah saja.

"Gue SMA di daerah sini. Kenapa lo nggak di Thailand lagi?"

Lisa hanya tersenyum, "Lo sendiri?" tanya Lisa mengalihkan, Bambam menggeleng,

"JUNGKOOK, JAEHYUN, JUNEDI, GABUNG SINI BURU!" teriak Bambam,

Selang berada detik, tiga orang pria yang dipanggil Bambam datang,

Ganteng.

"Siapa, Bam?" tanya salah seorang,

"Ini Lisa yang gue sering cerita. Sama—oh temen-temennya. Halo, gue Bambam,"

"Gue Rose,"

"Hai Rose," ucap dua pemuda di depannya, yang baru saja bergabung.

"Gue Yeri."

"Gue Jungkook."

"June,"

"Jaehyun."

Kemudian mereka saling mengobrol dan makan bersama. Sampai lupa waktu sudah malam.

Tapi siapa yang peduli, lagian warung dan rumah dekat.

Kosan 90

"Mbak, tadi anak-anak pada teriak di depan kenapa?" tanya Wendy saat Irene masuk rumah, Irene menggeleng,

"Gajelas itu mereka."

Selang berapa waktu, mereka semua berkumpul.

"Eh, gue ada tugas motret, malem minggu kita ke Indrayanti kuy?" ajak Seulgi,

Kini semuanya tengah berkumpul di ruang tengah dan makan ayam geprek yang Irene bawa sepulang kerja.

"Berangkat cus serumah." ucap Joy, yang lain mengangguk setuju.

"Itu adek-adek setuju apa enggak?" tanya Jennie,

"Tunggu pulang aja bentaran." jawab Jisoo, kemudian mereka melanjutkan makan menunggu adik-adik pulang.

Selesai makan, menonton tv.

Tapi adik-adik tidak kunjung pulang.

Dan semuanya jadi resah.

"Telpon coba," ucap Wendy menenangkan, Seulgi dan Jennie menunggu di depan rumah.

Irene masih membereskan piring makanan tadi.

Jisoo dan Joy menelpon mereka bertiga. Tapi, ponsel mereka seolah lenyap. Tidak tahu hidup atau mati.

"Coba cari aja apa gimana mbak?" usul Seulgi, Irene mengangguk,

Sementara itu, yang berada di warung depan sedang tertawa-tawa tanpa dosa bersama laki-laki lain.

===Kosan 90===

Orenmania

Lama tidak apdet

Lupa jalan ceritanya?

Coba baca awal, nggak banyak

Paling lima ratus kata per part:))

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kosan 90Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang