1. Perjodohan

87.2K 6.5K 323
                                    

Halo.. aku kembali dengan cerita yang sudah direvisi. Semoga kalian makin suka dengan yang telah direvisi karena ada beberapa alur dan dialog yang berbeda nantinya.

Selamat membaca semuanya :)

***

Nama gue Rina, gue masih umur 17 tahun dan masih kelas 12. Sekolah gue terbilang cukup elite, sekolahnya anak orang kaya semua. Uang sekolahnya terbilang cukup mahal, nggak perlu dibilang nominalnya, yang jelas biayanya nggak ratusan ribu, udah pakai kata juta. Terbilang bebani orang tua? Ya, benar tetapi, gue mah enggak. Gue cuma bayar uang sekolah selama 6 bulan, yang lainnya pada bayar 12 bulan. Itu semua karena gue anak beasiswa di sekolah itu karena gue selalu dapat juara 1 di kelas.

Di kelas, gue pusing banget dengarin anak-anak cewek pada ngomongin artis yang lagi terkenal. Kalo nggak salah namanya Suho. Gue sih nggak ngefans sama dia, meskipun gue akui suaranya bagus, tapi tetap saja dia nggak bisa ngalahin pesonanya Lee Dong Wook, ituloh yang main drama Goblin jadi malaikat maut.

"Suhooooo! Lo kok ganteng bingit, sih?" Itu tuh salah satu cewek yang ngefans sama dia di kelas gue. Bisa sampai teriak-teriak nggak jelas gitu.

"Suho! Ih, udah ganteng, putih, kaya lagi. Kapan sih gue bisa jalan bareng dia?" Itu juga salah satu cewek yang ngefans banget sama dia, boro-boro jalan sama artis, salaman sama dia aja mungkin mustahil.

Saat pulang sekolah, saat gue menunggu bus ataupun jalan-jalan keliling kota. Yang gue lihat kebanyakan poster wajahnya Suho, pose apapun ada di gambar. Gambar nya aja sampai dipajang di bus, toko salon, toko roti, toko baju, perusahaan fashion bermerek, dan banyak lagi. Gue nggak habis pikir kalau misalnya gue ketemu dia di jalan, pengen gue buat tuh pipi ada jejak telapak tangan gue, biar jadi kenang-kenangan. Sayangnya hal itu mustahil. Menurut gue sih nggak usah kebanyakan berharap sama artis, nanti nyesak sendiri. Sudah tahu kan apa maksudnya?

Sesampainya gue di rumah, Ibu gue langsung memeluk gue gitu. Nggak tahu kesambet apaan, tapi ya gue balas dengan pelukan juga.

"Kenapa sih, Ma, tumben peluk?" tanya gue penasaran.

"Malam ini kita sekeluarga pergi dinner dengan keluarga Kim, dandan yang cantik ya sayang." Ibu langsung pergi gitu aja saat gue mau protes.

Perasaan gue nggak enak, biasanya kan kalau dua keluarga bertemu apalagi dinner bareng kayak gini bakal jodohin anaknya. Gue harap sih anaknya cewek biar jadi teman baik aja. Kalau cowok, mungkin gue harus kabur.

Malamnya tiba, gue dan sekeluarga udah sampai di restaurant. Anak keluarganya Kim belum datang, katanya sih jadwal anaknya padat, udah kayak artis aja.

"Itu dia putera kami." Puterayang di tunggu dari tadi akhirnya datang dan menghampiri meja kami.

Tapi, anaknya yang ditunggu dari tadi ternyata memang orang yang punya jadwal padat. Sialnya, ternyata anaknya adalah Kim Suho. Artis idola terkini yang sedang ramai di perbincangkan di kelas gue dan di manapun.

Perasaan gue mulai nggak enak, makanan seenak apapun di depan gue sekarang susah gue telan. Cuma gue sama anaknya doang yang diam tanpa berbicara apapun dari tadi.

"Begini, tujuan dinner kita hari ini adalah untuk mendekatkan Suho dengan kamu, Rina," ucap ayah Suho yang berhasil buat gue kaget.

"Ha? Ha? Saya dengan anak, Om?"

"Iya, kamu sama anak saya. Jika salah satu pihak setuju dengan hal ini, kalian akan menikah minggu depan."

"What? Nikah? Yang benar aja, Om. Saya kan masih sekolah. Dan untuk persetujuan hanya dari sebelah pihak aja itu nggak adil, Om. Harus dua pihak yang setuju."

"Sayang, nggak boleh ah ngomong kayak gitu." Ibu gue ganggu amat, udah tahu gue kaget banget mau dinikahin sama artis.

"Bagaimana? Om memilih kamu menjadi menantu Om karena Om sudah kenal sekali sifat kamu sejak kamu masih kecil. Om rasa kalian cocok, jadi Om mau minta persetujuan kalian dulu."

"Suho, bagaimana?" tanya Ibu Suho membuat aktivitas makan Suho terhenti.

"Terserah."

Terserah? Jawabannya terserah? Dia kok mau aja sih dijodoh-jodohin kayak gini. Mendingan gue nikah sama Ji Chang Wook atau Oh Sehun, Park Chanyeol juga boleh, deh. Ini sih lebih nyesek dari pada ngarepin jalan sama artis.

Fansnya kan banyak, kalau mereka tahu gue nikah sama dia terus satu rumah sama dia, gue pasti bakal di-bully habis-habisan. Gue nggak mau hal itu terjadi. Gue masih mau hidup.

"Suho setuju, berarti minggu depan kalian akan segera menikah. Tenang saja, kami akan atur jadwalnya."

"Maaf, saya permisi duluan. Ada urusan di studio rekaman, terima kasih atas makan malamnya." Suho berdiri dan pamit terus keluar. Gue yang nggak terima gitu aja dinikahin sama dia langsung gue kejar sampai ke parkiran.

"Woi, artis beken! Tunggu!" Gue teriak dengan lantang di sepanjang parkiran, dan dia nggak noleh ke belakang sekalipun.

Gue lari lalu menarik jas belakangnya, dan dia akhirnya menoleh juga.

"Lo kok setuju sih kita dinikahin? Gesrek lo, ya. Jangan mentang-mentang lo artis, nggak bakalan ada yang nolak nikah sama lo?" Cerocos gue gitu aja.

"Nggak penting."

"Nggak penting lo bilang? Kita itu nggak kenal, masa iya lo terima gitu aja perjodohan itu."

"Gue sibuk."

"Bodo amat! Lo batalin nggak tuh pernikahan? Atau lo gue jambak sekarang."

"Lo ngancam gue?"

"Iya, emang kenapa?!"

"Hmm.." Dia mendekatkan wajahnya ke wajah gue. Oke, gue salah tingkah.

"Nih, rambut gue, jambak aja sekarang kalo lo berani. Di sini ada cctv loh."

"Lo pikir gue takut?"

"Ya, udah jambak."

Gue hanya menatap tajam wajahnya.

"Buang-buang waktu. Gak berani juga kan lo jambak gue. Makanya jangan kebanyakan bacot jadi cewek." Dia menjauhkan wajahnya lalu masuk ke mobil dan meninggalkan gue gitu aja di parkiran.

Gue menghentakkan kaki kesal. Gimana dong hidup gue kedepannya? Masa iya harus tinggal bareng cowok egois, cuek, dan galak kayak dia. Benar-benar sial.


-Suami Holkay Super Jutek-
A Fanfiction by Natalia Tan



Bersambung..

Gimana? Gimana? Alurnya memang nggak gitu beda di bab pertama supaya tetap nyambung awal pertemuan mereka. Tunggu aja bab kedua aku publish.

Terima kasih udah sabar nunggu cerita ini dipubliah kembali. Aku seneng dengan antusias kalian untuk baca kembali cerita ini.

Salam hangat,
Natalia Tan

Can't Find Another You [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang