Melepas Langkah

Teruntuk yang Hilang

Aku selalu ingin mengulang mimpi-mimpi indah bersamamu.
saat semua perasaanku kau bawa ke pusaran dimana rindu kita menyatu dengan senyum-senyum malu.
Ada banyak hal yang ku pahami darimu. 
Semenjak aku lebih mengenal kata sayang untuk seseorang sepertimu.

Lihatlah dulu betapa bangganya aku menjadi orang yang kamu miliki. Bahkan mengisi setiap waktuku disaat aku tak sadar duniaku diambil alih olehmu.
Ah, lagi-lagi ketika duduk ingatan ku seakan menguat kembali hal-hal yang pernah kualami dengannya.

Semua terekam jelas, nyata dan membawa diriku merasa seperti tertarik kedalamnya.
Sedetik setelahnya aku sadar, Yang hilang memang benar hilang. Mungkin kembali tetapi tidak dengan seperti apa yang baru saja ku ingat.

Yang terburuk dari apapun saat aku tak bersamamu.
Dalam waktu yang singkat dan malam yang sendu.
meski aku lelah tapi tak cukup lunturkan tekadku.

Saat janji yang terucap kau tak mesti ragu akan hal itu.
Kau hanya perlu tersenyum untuk lebih menguatkanku.
Aku butuh lebih banyak udara saat didekatkmu.

Nafasku cepat ketika kau sentuh pipiku. Sudahlah tatapan rayumu selalu bikin aku malu.
Namun perlahan, hal nyata yang membuat ku bahagia sirna.

Juga mimpi-mimpi yang kita rajut bersama lenyap semuanya. 
Kita (dulu) selalu bisa habiskan malam yang panjang dengan kata-kata indah.

Di bawah bintang tanpa harus kau takut sinarnya hilang.
Aku hanya coba memahami tiap-tiap janji. Aku hanya coba memberikan apa yang aku punya.

Tetapi kamu memilih pergi. Melepas semuanya dengan semudah ini. Lalu membebaskan dirimu sesukamu.
Apa yang kamu berikan dulu terlalu membekas, terlalu dalam dan membuatku semakin tak ingin kamu meninggalkan aku dalam kesedirian yang mengutuk ini.

Aku tak berharap banyak jika memang yang dulu tak pernah bisa untuk diulang. Setidaknya aku hanya ingin melihatmu dan kenalkan padaku seseorang yang baru saja kamu bahagiakan dengan caramu

Di depanku yang penuh dengan masalalu bersamamu.

—Indra. R