SULIT

9 0 0
                                    

Setelah kelahiran "gunung"..
Dengan waktu yang sama lahir pula seorang permepuan yang di beri nama "nadia"
Nadia seorang bayi perempuan yang mempunyai kekuatan dapat mengendalikan benda..
Benda apa pun yang dia ingin kendalikan apa pun termasuk manusia..

Nadia di lahirkan dari rahim seorang wanita kaya raya bahkan dengan keadan bumi. Yang seperti ini ..
Bisa di sebut dia keluarga terkaya di bumi..
Ayahnya seorang petani yang memiliki ladang yang banyak pegawainya pun sangat banyak..
Karna sulitnya mencari pekerjan saat saat ini...

Kebanyakn orang memilih bekerja kepada bos tani itu..
Yang bernama "triagustiawan"

                        * * *

Setelah nia melahirkan gunung..
Entah mengapa tiba tiba kondisi nia memburuk..
Hujan yang tak kunjung berhenti.
Degan petir yang menyambar, nyambar..
Heru yang sedang mengendong gunung yang baru lahir kebingungan melihat nia istrinya yang kejang kejang..
Lalu memberikan gunung ke kakaknya Dan meghampiri nia..

"Kau kenapa ..?? " Tanya heru ke nia

Nia hanya diam..
Dan berkata "jaga dia untuk ku sayangi dia seperti kamu menyangiku.. aku rasa sudah waktunya untuk pergi.." sambil terpatah-patah

"Tidaakk.. tidaakk..
kau jagan pergi aku masih membutuhkan mu nia..
Anak kita telah lahir dia masih kecil..
Dia membutuhkan mu..!!" Tak terasa air mata pun menetes di pipi heru..

Kondisi nia pun semakin memburuk..
Dia merasa kedingin ..
Seakan akan tubuhnya tak bisa di gerkan sama sekali..
Dia mengengam tangan heru dengan erat.. tak lama itu nia menarik nafas dan mengehembiskan nafas terakirnya....

                             * * *

"Tiiddaaaakkk...!!!"
Heru berteriak .. seakan tidak percaya seorang istri yang sangat iya sayangi pergi untuk selama lamanya...

"Ini tak mungkin terjadi.. ini tak mungkin terjadi.."
Heru menagis dan memeluk kakaknya...

Sang kakak yang bernama anderi..
Memberikan gunung ke istrinya ..
Dan memeluk adiknya heru..

"Bersabar lah ... ini semua akan ada kemabikan untuk mu..
Anak mu telah lahir...
Relakan nia ... nia telah pergi kasihan anak mu dia masih kecil kau harus kuat menghadapi ini semua.. " andrei memberi nasehat kepada adiknya..

"A-aku tak sangup kak .. a-aku sangat sangat menyangi nia..
Kenapa dia pergi begitu cepat mengapa dia tega meningalkan ku sendirian ..." ucap heru dengan tersedu-sedu..

                           * * *
"Sakit memang ketika kita kehilangan seseorang yang kita cintai untuk selamanya
Tapi itu memang sudah kehendak yang di atas..
Semua yang hidup akan mati dan kemabali kepadanya...

Hujan pun mulai mereda ..
Petir pun tak lagi terdegar..
Hujan telah berhenti..
Semunya terdiam tak ada suara hanya suara tangiasan gunung yang terdengar...
Seaakan mengerti apa yang terjadi..

"Aaaaaeeeekkkk.. aaaaeeekkk"

"Cup cup cup jagan nagis anak tampan.."
Ucap bibinya

Lalu heru duduk di bangku yang terbuat dari kayu..
Dia hanya diam tanpa kata sedikit pun..

Sedangkan kakanya sebuk untuk mempersiap kan pemakan nia..
Semunya telah siap ..

"Heru apa kau tak ingin melihat nia untuk terakhir kalinya ... " tanya andrei kepada heru   

Heru hanya diam tanpa kata..

"Seharusnya kau mendampingi nya pergi ke rumah terkahirnya"

"Aku tak bisa aku tak rela melihat nya..!! " seru heru dengan nada tinggi..

Andrei pun diam dan pergi ..
Dia mengerti yang di rasakan adiknya..

Saat di pemakaman..
Nianpun di masukan ke lubang tempat tinggal terakhirnya..
Heru hanya melihatnya dari kejauhan.. semua orang memakai baju hitam hitam..

pemakamn pun selesai...
Andrei pelang dengan istrinya yang bernama ita..
Mereka berjalan ke rumah heru..
Sesampainya mereka di rumah heru yang sederhan rumah yang terbuat dari papan...
papan yang di susun sedemikin rupa..
Dengan atap, yang terbuat dari daun kelapa yang di anyam sedemikin rupa..

"Tok .. tok .. heru " ..
Seru andrei..

Tak ada jawaban ..
Suasana rumah yang sepi tak ada orang satu pun di sekitaran rumah..

"Eh tidak di kunci.." seru ita .. yang sedang mengendong gunung..

Andrei pun langsung masuk dan mencari heru ..

"Heru.. heru..?! "
tapi tak ada orang

Andrei mencari adiknya ke sudut sudut rumahnya yang hanya ada kamar , kamar mandi dan dapur dan ruang tamu..

Tapi andrei tak mendapati heru..
Andrei kembali ke luar menuju ke ita istrinya..

"Aku , tak dapat menemukan heru.."
Kata andrei..

"Lalu bagai mana .. apa kita bawa saja gunung ke rumah kita" tanya ita..

"Tentu saja kita bawa gunung pulang.."
Heru menjawab..

Mereka memang sudah lama menikah tapi mereka tak memiliki anak ..
Karna memang ita yang tak bisa memiliki keturunan...

"Baik lah ayo kita pergi ... "
Kata andrei..

Lalu mereka pun pergi meninggalkan rumah heru, yang memang tak ada orang di rumah itu ..

Lain lagi halnya denagn nadia..
Orang tuanya yang masih ada..

Dia hidup bahagia dan bekecukupan

                                * * *

Ini belum apa apa masih
Panjang perjalanan yang akan di lakukan oleh gunung ..
saya masih binggung apa hanya dia yang memiliki kemapun apa kah harus memberi tokoh tokoh dengan kemapuan juga seperti gunung

* * *

KAKI LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang