part 9

1K 38 1
                                    


Kepanikan terus menggalauti benak ku.  Aku terus menyalahkan  keadaan bagaimana ini bisa terjadi 😭

Nathan dilarikan ke ruang UGD ntah berapa banyak air mata yang ku keluarkan demi nya.

"Ka-lau sampai terjadi apa apa dengan nathan , awaas kamu"

"Kamu penyebab ini semua"

"Kamu perusak kebahagiaan kami"

"Dasar wanita penggoda"

"Dasar wanita ga tau diri !! "

Cacian yang di lontarakan keluarga nathan seakan bertubu tubi menimpaku.

Aku menghiraukan ini semua yang ada dalam benakku hanya nathan.

Hingga tak lama kemudian dokter keluar dan memberitahu tentang keadaan nathan.

"Keluarga tuan nathannalfa cristis?  Bisa bicara sebentar? "

Terlihat ibunda nathan menghampiri dokter tersebut dan berlalu ke ruang dokter yang tak jauh dari tempat kami menunggu.

Ditengah kepanikan aku terus berdoa keselamatan untuk nathan. Lelaki terbaik ku.

"Dia siapamu?  Apa pedulimu? " adab yang tanpa ku ketahui membuntutiku sampai rumah sakit terus bertanya tanya tentang hubunganku dengan nathan.

"Ini bukan urusanmu! "Ucapku ketus sesekali ku seka air mata yang terus membanjiri wajahku.

Adab terdiam dan merah handphone nya. Ntah apa yang akan adab perbuat.

"Asalamualaikum umi ini adab "

Aku menatap adab penuh tanya (?)

"What are you doing? "

"Tlfon umi laa stttt diem dulu"jawabnya lalu melanjutkan percakapannya dengan umi di telefon.

Aku berjalan menyusuri lorong rumah sakit.  Apa aku bisa merelakan ini semua. Apa aku bisa mejauh dari impian terindahku.

Aku berjalan keluar hingga tak lama ada suara menggema di belakang sana memanggil namaku.

Refleks aku menengok  ku dapati momy yang melambaikan tangan ke arahku. 

Aku sedikit berlari menghampirinya . Aku takut ada kejadian yang tak di inginkan terjadi pada nathan.

Dengan nafas tersengal sengal  aku terhenti tepat di depan momy.

Plaakkkkk-

Tamparan keras meluncur di pipiku. 

"Kenapaaaa harusss kaamuuuu??? " wajahnya merah padam terlihat kemarahan yang memuncak di sana.

Aku tertunduk sambari memegangi pipiku yang terasa panas dan perih.

"Nathan hartaa sayaa satu satunya dan kamu ambil diaaa!!! "

Aku tak kuasa menahan tangisku,  ini memang benar benar kesalahan terbesarku.

Dear nathan kesalahan terbesar dalam hidupku dan hidupmu adalah adanya kita di antara kita berdua.

Tubuhku terguncang begitu hebat . Kuping ku terasa panas mendengar ocehan momy yang terus menyalahkanku.

Hingga seseorang datang dan mendekapku dalam pelukannya.

"Cukuuup!!!  Ini bukan salah fathimah!!  Ini sudah takdir!! "

Aku yang sedari menunduk,  akhirnya mendongak  menatap seseorang yang telah melindungiku ini.

"Adab??? "

Aku tak percaya , mengapa harus adab yang melindungiku.  Laki laki yang dulu amat ku benci.

Tak lama adab membawaku pergi,  aku menatap kosong di setiap perjalanan pulang aku ingin bertemu nathan.

Berpa minggu kemudian aku kehilangan kontak dengan nathan.

Dan berapa hari lagi aku harus terbang ke london,  ini akan membuat jarak kita semakin jauh.

Kisah Cinta ku dan nathan bak rollercoaster  naik turun tanpa henti .

Hingga suatu saat aku bertemu dengan gorge.  Tak seperti biasanya ia menatap ku sinis aku tak mengerti apa maksudnya gorge terlihat tak bersahabat dengan ku.

"Hay gorge ?? Kamu mau balik ke london kapan?  Bareng yuk? "

Gorge sama sekali tak menghiraukan nya,  membuat ku semakin bingung

"Gorge??? "

Aku terus mengalihkan pandangan nya agar dia mau mengahadapku walau sebentar.

"Ck apasiihh" dia menepisku cukup keras.

"Aku salah apasih sama kamu?  Kenapa kamu jadi begini?? "

"Kesalahan mu itu banyaakk !!"bentaknya lagi melihat ke arahku intens dan mengalihkannya lagi.

"Aku ga ngerti gorge? "

"Pemata terindah keluarga cristis hilang.  Nathan lumpuh dia kehilangan masa depanya gara gara mengejar Cinta butanya puaas loe!!! "

Rahang ku kaku seketika mendengar penjelasan gorge .

Kenapa masalah seakan bertubi tubi menimpaku apa ini imbalan yang harus ku bayar agar bisa mendapatkan Cinta sejatiku.

Ini terlalu berat tuhan

"Gorge please ajak aku ktmu nathan..? " aku menggapai lengan gorge memohon agar aku dan nathan bisa bertemu.

"Ck gausah so peduli loe"menepis nya kasar dan dengan pergi begitu saja.

Sedari tadi aku terus menghubungi nomor hp nathan yang mungkin itu percuma percuma saja karna sudah seminggu ini nomor nya tak aktif lagi.

Hingga tak disangka ada suara

"Hallo"

Aku membekap mulutku takjup nathan dia masih ada.

"Hallo honey?  Kenapa baru menelfon ku?  Oh ya kamu ga jengukin aku jahat banget sih.  Sinih main ke rumah i miss you so much"

Perkataan bertubi-tubi  nathan membuatku semakin spices  . Nathan masih mengharapkan ku.

Ntah ini tangisan apa sedih,  kangen,  bahagia,  takjup campur jadi satu.

"Hey are you okey?  Kenapa ada suara nangis di sana? "

Aku langsung menyeka air mataku cepat .

"Iam okey bee?  How are you bee?  I miss you too"

Aku tau hubungan kita dibangun dari pondasi yang tak kokoh yang sewaktu waktu bisa hancur tapi aku yakin ini bisa bertahan selagi kita masih mau menahan sakit demi ini semua.

Aku dan nathan merencanakan pertemuan sembunyi sembunyi. 

Sudah hampir setengah jam aku menunggunya di Taman,  nathan tak kunjung datang juga.

Hingga dari arah kejauhan terihat seseorang kesusahan menggerakan kursi rodanya yang mungkin terganjal Batu.

Dia melambaikan tangan ke arah ku . Tuhan apa itu nathan??

"Nathan??? " aku setengah berteriak dan terus berlari menghampirinya.

Aku mendapati nathan terseyum ke arah ku. Kenapa dia masih bisa terseyum dengan keadaan seburuk ini.

Kakiku lemas seakan menjadi jely aku terduduk di depan kursi roda yang di tumpangi nathan.

Aku menagis sejadi jadinya bersimpuh di lutut nathan.

"Heyy bangun honey???  Udahh gapapa"

Nathan masih bilang ini gapapa apa dia bodoh ini itu bencana nath , aku menangis semakin kencang kenpa tuhan memberikan cobaan sebesar ini.

I will be stay with you,  apapun itu halangan nya .

BERBEDA ! [ Complated Part ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang