kania

91 38 12
                                    

"Kamu kania kan?"

"Ya ? kenapa?"

"Qill you be mine? Aku ingin kau bersamaku"

"Apa? Kau mencintaiku"

"Ya, aku mencintai <sahabat> mu"

"Im yours ... aku mencintaimu daniel"

"Terimakasih"

Daniel menutup sambungan telepon dan duduk di bangku depan ruangan jenazah. Tangisannya masih belum bisa berhenti. Dinda memintanya untuk merahasiakan kematiannya pada siapapun. Daniel tak mau berhenti menangis sekalipum dirayu, namun ia selalu merasakan dinda ... akan terus bersamanya 

Daniel X DindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang