Dear heart

242 19 27
                                    

Happy Reading Guys
Maaf jika ada typo

"Mencintai diam-diam tanpa harus mengungkapkan percayalah, itu lebih sakit dari sekedar patah hati."

***

"Masih tetap sama yaitu kamu" Seolah terhipnotis terhadap objek menarik yang dilihatnya membuat shalsa tanpa sadar bermonolog sendiri.

"Kenapa shal? Lo bilang apa tadi?" tegur anna yang membuat shalsa memutuskan kontak mata dengan laki-laki itu.

"Hahh!!! Apanya yang kenapa na??" tanya shalsa dengan wajah yang bingung.

"Hehh!!! Kenapa apanya shal??" tanya anna balik sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.

"Yeee kutu sawan, gue tuh nanya lo, kenapa lo malah nanya balik ke gue onta" ujar shalsa sambil memukul pelan lengan anna.

"Lahh au ahh pusing gue, Eh shal itu ya yang katanya most wanted? Tapi gue kok jarang liat yak padahal kita udah kelas 2 lohh?" tanya anna dengan tatapan bingung.

"Iya dia itu emang most wanted dari SMP gue yang dulu malah, yaa kalau lo tanya kenapa lo jarang liat dia, karena lo tuh taunya dikelas mulu kayak induk ayam mau lahiran tau gak" canda shalsa sambil menepuk-nepuk bahu anna dan tertawa.

"Yee si mpok ditanya serius juga malah ngelawak pake nabok-nabok gue segala, lagian receh banget lawakan lo shal" ujar anna dengan wajah seperti orang teraniaya.

"Karena gue bukan pelawak" celetuk shalsa dengan mimik wajah datarnya.

"Gitu aja ngambek lo, Trus berarti lo kenal sama dia shal, si most wanted itu?" tanya anna.

"Iya kenal banget malah, gue dari kelas 1 smp sampai kelas 3 sekelas terus sama dia" ujar shalsa antusias. "Sampai gue punya perasaan ke dia yang gue sendiri gak tau kapan perasaan itu bermetamorfosis" batin shalsa.

(Flashback)

Beberapa tahun yang lalu, saat itu shalsa baru duduk di bangku SMP kelas VII , ya dia murid pindahan dari kelas sebelah karena saat pertama masuk tahun ajaran baru ternyata kelas yang dulu ditempati shalsa bukanlah kelasnya, karena ada sedikit kesalahan pengaturan kelas. Jadi shalsa di pindahkan ke kelas sampingnya, Saat pertama kali memasuki kelas itu shalsa mengedarkan pandanganya kesekeliling kelas hingga matanya tertuju pada satu orang laki-laki duduk dideretan tengah meja kedua dari belakang , seperti ada magnet yang menariknya hingga sepasang mata hazel itu bertemu dengan mata elang seorang anak laki-laki, rasanya shalsa seolah terhipnotis masuk kedalam dunia si pemilik  mata hitam itu"

Secret Of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang