Happy Reading guysAda masanya seseorang bakal berubah seiring berjalannya waktu, tapi tidak dengan perasaan gue yang masih sama buat lo
***
Bukan CINTA nama kalau gak bikin hati dilema, uring-uringan, sedih, senang, kecewa, pahit, manis atau bahagia semua sudah diatur, seolah itu semua disatukan dalam satu aluran, dan kita hanya mengikuti alurnya saja. Ntah apa Artinya dari semua itu, semua masih terasa kabur belum jelas, belum ada secercah warna cahaya yang menyatu didalam sana, semua masih terasa gelap, masih terasa sama hanya hitam putih dan abu-abu.
Ada yang bilang kalau semuanya bakal berubah seiring berjalannya waktu, kemungkinan besar itu yang di alami shalsa, dia ngerasa waktu udah ngerubah sikap dan sifat Reyhan denganya, tak seperti yang diharapkannya dan jauh dari perkiraanya.
Pagi ini Shalsa sengaja berangkat pagi-pagi karena dia ada janji untuk membantu anak-anak Osis karena semalam Fandy kan yang memintanya membantu persiapan Mos. Berjalan dikoridor sekolah Shalsa tampak celingak celinguk mencari sosok Fandy dan anak-anak Osis lainnya karena biasanya mereka akan datang cepat.
"Apa gue cari diruang Osis aja ya, kali mereka ada disana" gumam Shalsa.
"Tokkk tokk!! Permisi" Shalsa mengetuk dan membuka pintu ruangan Osis.
"Ehh lo Shal, sini masuk" ucap Lilis yang menjabat sebagai sekretaris osis.
"Emm anak-anak yang lain belum pada datang ya?? Tanya shalsa
"Belum semua sih baru beberapa, si Fandy tadi balik keparkiran sebentar ada barang yang ketinggalan katanya" Jelas lilis sambil menata kursi- kursi dan meja.
"Ohhh, ehh gue bantu yaa" upa Shalsa dan langsung membantu Lilis
---------------
"Reyyyy bangunn lo gak niat sekolah" pekik seorang perempuan dari luar pintu kamar.
Masih tidak ada respon membuat perempuan itu gemes sendiri melihat tingkah adik laki-lakinya ini yang susah buat dibangunin karena kebiasaanya Begadang menonton acara bola sampai larut malam.
*Clekkk* pintu kamar terbuka, "BANGUNNN ATAU GUEEE SIRAMM LOOO SEEEKAAA...
" Ckkk berisik banget lo, iyaiya gue bangun nihhh" ujar Reyhan sambil menunjukan matanya yang melototkan didepan kakak perempuannya itu
"Gak usah melotot gitu, gue culek mata lo baru tau rasa, udah buruan mandi, sarapan terus sekolah gue udah mau kuliah nihh" ujar Rara sambil berkecak pinggang
"Udah kayak emak-emak komplek sebelah lo" gumam Reyhan
*Pukkk* "Adaawww, sakit bego" teriak Reyhan karena sebuah bantal yang dilayangkan kakak perempuannya itu nimpuk mengenai jidatnya
"Aawww aww iyaya ampunn adawww" jerit Reyhan
"Lo bilang gue bego,hah??"
"Engga, gue bilang lo bagus trus cantik"
"Ngeles aja lo trus kyak bajaj"
Rara terus menarik kuping Reyhan sebenernya iya tak sampai hati, tapi kapan lagi bisa ngerjai Reyhan.
"Mau copot nih kuping gue, please kak Rara, kakak gue yang syantik 17 x syantikk lepasin dong" rayu Reyhan sambil memasang wajah imutnya padahal tak ada unsur keimutan sama sekali
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of The Heart
Teen Fiction"Semua berawal dari Love at first sight di sekolah menengah pertama dan dari sebuah kebutulan yang kebetulan itu berlanjut menjadi sebuah "Harapan" di sekolah menengah atas. awalnya gadis ini hanya menganggap bahwa perasaannya hanyalah perasaan yang...