"Apa kamu mau kita putus Ki?? Nggak!!! Aku nggak mau kita putus. Aku masih bisa bertahan, kalau kamu sudah nggak Cinta lagi sama gue. Tunggu biarkan hubungan ini ada yang special setidaknya bagiku. Biarkan aku bertahan hingga aku benar benar tak mampu." Jawabku.
"tapi aku kasihan sama kamu Cin. Kamu Cuma jadi bahan permainan Cinta. Kita putus aja ya... lama lama aku juga bosan sama kamu." Kata Hizkia lagi
"enggak. Nggak akan pernah gue biarkan lo ninggalin gue. Apa karena Dinar?"
"iyaa.... Aku nggak pernah cinta sama kamu Cin. Kamu Cuma jadi pelarianku doang."
"apa pelarian? Terus semua ini kamu anggap Cuma permainan? Kamu jahat Ki... kamu jahat"
" iyaa kalau aku jahat kenapa? Kamu mau apa??"
"gue mau kita putus Ki, kita nggak bisa sama sama lagi. Munafik kamu Ki. Cuma mau berjuang di awal saja." Akhirnya kata putus keluar dari mulutku meski sebenarnya gue nggak ingin itu semua terjadi.
"oke. Makasih udah mampir."
Gue langsung pulang tanpa pamit dan sebagainya. Gue hanya bisa menangis karena apa yang udah gue perjuangan sia sia. Hanya karena Dinar, Hizkia seperti itu. Gue sudah terlanjur kecewa. Karena Cinta itu bagaikan kaca yang sudah terlanjur pecah, seperti apapun ia berusaha mengembalikannya ke bentuk semula. Tak akan pernah bisa sempurna.
*****TAMAT****
#author
sekian cerita kali ini moga bermanfaat ya... moga aja ceritanya nggak parah... kalo gitu jangan lupa vote and comment ya... makasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Perjuangan Yang sia sia.
Romancepasti sakit kalau cinta itu hanya sebuah perjuangan yang sia sia. yang ujungnya cuma untuk pelampiasan aja. nyesel udah suka sama cowo, ujungnya sakit juga. nggak ada jatuh yang enak